3

28.2K 987 1
                                    

Author pov
Pagi ini, Aulia berencana untuk pergi menjual kue yang telah dibuatnya subuh tadi. Sebelum ia pergi, Aulia terlebih dahulu membangunkan Hanan yang masih tidur padahal setiap pagi Hanan lah yang membangunkan Aulia. Aulia masuk ke kamar Hanan dan melihat Hanan masih bergelung dengan selimutnya.
"Sayang, bangun udah siang." Aulia mengguncangkan badan mungil Hanan namun ia merasakan panas dari tubuh Hanan yang menembus selimut yang digunakannya. Aulia langung memangku Hanan dan memeluknya dengan erat agar panasnya mereda.
"Ayah, ayah." Igau Hanan.

"Ssttt, ini ibu. Hanan jangan sakit, ibu mohon." Aulia berbisik sambil mrnitikkan air matanya. Aulia kembali kembaringkan Hanan dan menyelimutinya sementara ia pergi ke dapur untuk mengambil air untuk mengompres Hanan. Sekembalinya dari dapur Aulia langsung mengompres Hanan.

"Hanan, ibu pergi dulu yah sebentar beliin Hanan obat. Yah, sayang? Hanan bobo aja." Setelah pamit dengan Hanan, Aulia langsung pergi menuju warung untuk menitipkan kue yang telah dibuatnya dan ke apotik untuk membeli obat untuk Hanan. Setelah membeli obat Aulia berlari menuju rumahnya. Sesampainya dirumah, Aulia langung memasakkan bubur untuk Hanan tak peduli pada dirinya yang juga memerlukan beras untuk makan yang penting Hanan makan terlebih dahulu.

Setelah buburnya masak, Aulia membawanya ke kamar Hanan.
"Hanan, makan dulu yah sayang. Ibu buatin Hanan bubur." Aulia mendudukkan Hanan untuk disuapi tapi Hanan menutup mulutnya. "Kenapa nak? Ini enak buburnya."

"Nda mau bu. Anan mau ayah."

"Iya sayang, nanti yah? Sekarang Hanan makan dulu." Bujuk Aulia.

"Nda mau bu. Ayah...." Hanan menangis memanggil ayahnya. Aulia yang melihat Hanan menangis langsung menggapainya dan memeluk dengan sayang.

Sementara itu, Rizky tersenyum senang karena ia berhasil mengetahui tempat tinggal Aulia sekarang. Ia dengan cepat langsung menuju rumah Aulia. Sesampainya disana, ia tercengang melihat rumah yang ada dihadapannya, rumah yang begitu kecil dan tanpa pagar yang membatasinya. Rizky berjalan menuju pintu rumah tersebut dan mulai mengetuknya. Seorang wanita yang menggendong anaknya membuka pintu rumahnya dan dia terkejut melihat seseorang yang ada di hadapannya.

"Kak" gumam Aulia. Aulia yang telaah tersadar dari kekagetannya dengan cepat langsung menutup pintu rumahnya dengan keras dan itu membuat Hanan yang sejak tadi tidue labgsung terbangun dan menangis dengan keras. Rizky yang mendengar suara Hanan menangis langsung menggedor pintu rumah Aulia.

"Iyya, buka pintunya. Iyya..." teriak Rizky dari luar. Hanan yang mendengar suara Rizky langsung memberontak ingin turun dari gendongan Aulia.

"Yah... Ayah..." Hanan memanggil Rizky sambil berjalan dengan pelan menuju pintu, sesampainya di pintu Hanan memukul pintu rumah dengan tangan mungilnya sambil memanggil 'ayah'. Rizky yang mendengar suara kecil Hanan langsung menghentikan dirinya untuk mengetuk rumah Aulia. Dia memfokuskan pendengarannya untuk mendengar suara Hanan yang terus memanggilnya 'ayah'.
"Ya, ini ayah sayang." Gumam Rizky.

Aulia yang melihat Hanan masih memukul pintu rumah terpaksa membukakan pintu rumah untuk Hanan. Hanan yang melihat pintu telah terbuka berlari ke arah Rizky yang masih berdiri di depan pintu dan memeluk kaki sang ayah.

"Yah, endong." Rizky yang mendengar permintaan Hanan langsung menuruti. Aulia yang melihat itu memilih masuk ke kamarnya dan mengurung diri disana. Dia memikirkan bagaimana nanti kalau Hanan akan diambil oleh Rizky dan tidak akan dipertemukan lagi dengannya.

Sementara itu Hanan yang senang dapat bertemu dengan Rizky menggelayut manja di gendongan Rizky.

"Sayang, nama kamu siapa?" Tanya Rizky.

"Atu? Anan." Balas Hanan.

"Adnan?" Hanan menggeleng.

"Hanan?" Hanan mengangguk.

"Ohhh.... nama lengkapnya?"

"Lasiq Anan." Rizky mengetahui kalau Hanan cadel langsung mengoreksi perkataannya.

"Raziq Hanan?" Hanan langsung mengangguk antusias karena namanya disebut dengan benar.

Rizky tidak yang sedari tadi tidak menyadari kalau ada seseorang di balakangnya langsung berbalik ketika Hanan menepuk pundaknya dan Bicara kalau ada seseorang dibelakangnya. Ia kaget melihat ibunya berdiri dengan angkuh.

"I...ibu? Apa yang ibu lakukan disini?" Ujar Rizky tergagap.

"Aku mengikutimu dari tadi dan aku ingin mengatakan kalau aku sudah tahu semuana kalau Raya bukanlah anak kandungmu dengan Maya tapi ternyata kamu kesini, ketempat yang kumuh hanya untuk menemui anak gembel ini?" Tanya ibu Rizky dingin.

"Dia ini anakku bu. Dia bukan anak gembel seperti yang ibu katakan." Ibu Rizky yang mendengar itu kaget karena anaknya dengan lantang mengatakan kalau anak yang ada digendongan Rizky adalah anaknya.

"Siapa ibunya?"

"Dia adalah orang yang dari dulu aku cintai."

Kening ibu Rizky mengkerut seperti sedang memikirkan sesuatu. "Aku tahu siapa dia. Dia Aulia kan? Orang yang mengaku kau hamili. Dasar perempuan jalang."

++++++++
Tbc

For My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang