Readersku yang budiman, maaf baru bisa muncul sekarang...
Tahun demi tahun telah berganti, kini sudah 5 tahun Hanan dan Rizky pergi dari hidupnya. Selama 5 tahun pula, Aulia menata kehidupannya. Aulia menjadi seseorang pekerja keras demi bisa memantaskan diri untuk bertemu kembali dengan anaknya. Segala hal dia lakukan hanya untuk HANAN, satu nama yang setiap hari ia panjatkan dalam doanya berharap dapat bertemu, memeluk dan melanjutkan hidup bersama.
Aulia tidak bisa memungkiri, ia pun menahan rindu untuk Rizky sang suami atau telah mantankah?, Jauh di lubuk hatinya berharap mereka bertiga bisa kembali bersama dan melanjutkan hidup mereka selayaknya keluarga.
-+-+-+
Dilain tempat, seorang anak lelaki berumur 8 tahun duduk di meja makan dengan kepala menunduk. Takut menatap sang nyonya besar dirumah tersebut. Hanan, ya dialah anak lelaki itu. Bertahun-tahun tinggal bersama sang nenek yang kaku dan dipisahkan dari sang ibu membuat Hanan sulit untuk berkembang.
"Nek, Hanan berangkat sekolah yah." Ucapnya pelan.
"Hm" dan kini Hanan beralih kepada sang ayah yang duduk di sebelahnya. Bermaksud ingin meminta izin namun Rizky langsung berbicara,
"Hari ini, ayah yang antar Hanan ke sekolah." Ucapnya seraya menyunggingkan senyumnya. Hanan yang mendengar ucapan Ayahnya lantas lompat kegirangan. Pasalnya, Neneknya melarang Hanan untuk ikut dengan Rizky. Entah apa alasannya.
"Bu, aku antar Hanan dulu ke sekolah yah." Tidak mendengar balasan apapun dari ibunya, Rizky meraih tangan Ibunya dan menciumnya.
"Hanan, Salam dulu sama Nenek." Karna tidak ada respon dari Hanan, lantas Rizky berbalik dan sudah tidak melihat Hanan.
_________________________________Selama di perjalanan Rizky dan Hanan masih sibuk dengan pikirannya masing-masing hingga Rizky membuka suara. Sampai di sekolah, Hanan tak kunjung keluar dari mobil membuat Rizky keheranan.
"Hanan kok gak turun?" Belum ada respon.
Hanan terus menatap kedepan kearah temannya yang berjalan bergandengan dengan sang ibu, Rizky pun langsung melihat ke arah yang dilihat oleh Hanan.
"Hanan rindu ibu?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Rizky, langsung membuat Hanan menangis dengan kerasnya. Rizky yang melihat itu langsung saja memeluk Hanan.
"Tenang yah sayang, Ayah juga rindu sama ibu." Katanya sambil mengusap punggung Hanan. Hanan masih sesegukan.
"Ayah Hanan kangen banget sama ibu. Hanan mau tinggal lagi sama Ibu, gak mau tinggal sama nenek, nenek jahat" dan kini tangisannya tambah keras.
"Andai ayah punya kuasa, ayah sudah lama ingin bertemu ibu, Hanan." Rizky hanya mampu bergumam. Mencoba menenangkan Hanan dari tangisnya.
+-+-+-+-
Rizky POV
Setelah mengantar Hanan sekolah, aku kembali ke rumah dan bertemu dengan ibu. Sudah cukup bertahun-tahun aku terpisah dengan istriku. Sesampainya aku dirumah, aku melihat sebuah mobil tapi aku tak tahu siapa pemiliknya lantas aku masuk ke dalam rumah dan melihat ibuku duduk diruang tamu ditemani seorang pria dan wanita yang sepantaran usianya dengan ibuku."Assalamu'alaikum." Salamku
"Kamu udah pulang?" Tanya ibuku dan aku hanya mengangguk. "Kenalin ini teman ibu." Akupun menyalami mereka berdua.
"Wah anakmu ganteng ya jeng." Puji tante Sofia.
"Iya nih, eh anakmu yang perempuan udah nikah?" Tanya ibuku.
"Belum, belum ada calon yang pas dan sreg di hatiku." Jawab tante Sofia.
"Gimana kalo sama Rizky aja? Dia juga lajang kok."
"Bu! Apaan sih" kesalku.
"Emangnya nak Rizky gak mau sama anak om?" Tanya Om Romi suami Tante Sofia
"Saya gak bisa om tante karna saya ud...." Ucapanku terhenti karna ibu menginjak kakiku.
"Bisa kok dia, cuma malu-malu aja mau kenalan sama perempuan." Aku yang kesal lantas pergi dari ruangan itu dan pergi ke kamarku.
Sesampainya aku dikamar, aku membuka brankas milikku dan mengambil sesuatu dari dalam sana. Sebuah foto pernikahan yang didalamnya ada aku dan Aulia. Aku berjalan ke tempat tidur dan mulai membaringkan badanku sambil melihat foto itu. Perasaan bersalahku semakin membesar seiring berjalannya waktu.
"Maaf, Maaf, aku gak bisa ngebelain kamu dan gak bisa mencegah ibu untuk ambil Hanan dari kamu. Maaf kalau selama ini aku bisa melindungimu. Tapi kamu gak pernah hilang dari ingatan aku. Aku cuma bisa minta maaf karna kesalahan aku sama kamu begitu besar." Monologku. Air mata yang terus keluar seiring aku mengingat masa-masa saat kami berdua dan akhirnya semua menjadi gelap, akupun tertidur dengan masih memegang fotoku dan Aulia.
+-+-+-+-
READERS SEKIAN DULU YAH
MAKASIH SUDAH MAU MENANTI....
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Son
RandomDia yang menemaniku selama ini sampai dia kembali dan akan ku bahagiakan dia dengan segala yang aku punya. -Aulia-