Rizky pov
"Dia bukan perempuan jalang bu. Dia ibu dari anakku yang pernah ibu usir dan jangan pernah mengganggu hidupnya bu. Sekarang ibu pulang dan jangan pernah kembali kesini bu." Ujarku.
"Baiklah, aku akan pergi dari sini" setelah mengatakan itu, ibuku langsung pergi meninggalkan rumah Iyya.
Aku menatap Hanan yang diam sedari tadi memperhatikanku yang sibuk bicara dengan ibu.
"Kamu kenapa sayang?" Tanyaku sambil mengelus rambutnya. Hanan adalah perpaduan yang sempurna antara aku dan Aulia. Mata, hidung, dan rambut mirip dengan Aulia sedangkan bibir mungilnya mirip denganku.
"Yah, tu ada capa?"
"Itu nenek."
"Nek?"
"Iya, ibunya ayah." Hanan hanya mengangguk. Aku membawa Hanan masuk ke dalam rumah, aku mencari Aulia namun ia tidak terlihat sama sekali.
"Mungkin dia dikamar." Gumamku. Aku berjalan menuju salah satu kamar dan benar ini adalah kamar Aulia. Aku miris melihat isi kamar ini sama seperti aku pertama kali melihat isi rumah ini. Isi kamar ini hanya sebuah kasur, lemari dan meja. Aku yang mendengar suara tangis Aulia langsung berjongkok didepannya.
"Sayang, kenapa nangis?" Aku mencoba mengusap rambutnya namun dengan segera dia menepis tanganku.
"Jangan pernah sentuh aku! Sekarang kamu pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi, pergi!!!" Usirnya, aku yang tidak mau membuatnya terus tekekang akhirnya aku pergi.
Author pov
Seminggu kemudian...Aulia berjalan pulang menuju rumahnya setelah berjualan kue bersama Hanan yang ada disampingnya.
"Hanan hari ini mau makan apa?" Tanyaku sambil terus berjalan.
"Apa aja bu yang penting ada ibu." Jawab Hanan tersenyum.
"Bener apa aja? Biar makan tahu sama kecap aja?" Hanan mengangguk. Namun, ketika sampai di depan rumahnya Aulia melihat wanita paruh baya berdiri dengan angkuhnya dengan ditemani beberapa bodyguard.
"Mau apa ibu kesini? Apa tidak cukup ibu menginjak-injak harga diri saya dulu?" Tanya Aulia to the point.
"saya kesini mau mengambil cucu saya." Jawab ibu itu yang ternya adalah ibu Rizky.
"Dia bukan cucu ibu, ini anak saya dan ayahnya sudah pergi Jauh sebelum anak saya lahir." Ucap Aulia dan mulai menggendong Hanan yang menangis ketakutan.
"kamu fikir ini pertama kalinya saya bertemu dengan anak kamu? Tidak, seminggu yang lalu saya datang kesini dan mengetahui semuanya kalau dia adalah cucu saya dan sekarang saya mau mengambilnya dan membesarkannya dengan hidup mewah bukan hidup dengan kamu yang miskin."
"Jangan pernah ambil anak saya!" Teriak Aulia dan dia berlari dengan kencang sambil menggendong Hanan namun dibelakangnya para bodyguard mengejarnya sampai ia tidak bisa berlari lagi dan akhirnya tertangkap oleh bodyguard.
Ibu Rizky turun dari mobilnya dan menyuruh pembantu yang dibawanya untuk mengambil Hanan dari gendongan Aulia. Aulia memberontak ketika Hanan akan diambil oleh pembantu tersebut.
"Jangan ambil anak saya! Jangan, jangan, Hanan...." jerit Aulia ketika Hanan berhasil diambil darinya. Setelah mendapatkan Hanan, ibu Rizky langsung menyuruh semua bodyguardnya beserta pembantu yang dibawanya untuk kembali ke rumah. Aulia yang melihat Hanan dibawa pergi langsung bangkit dari duduknya dan mengejar mobil yang membawa Hanan.
"Hanan.... bu, jangan bawa anak saya, bu..., Hanann....." namun apa boleh buat mobil yang dikejarnya telah melaju kencang meninggalkan Aulia yang menangis keras.
Sementara itu, di dalam mobil Hanan menangis keras memanggil sang ibu membuat ibu Rizky menjadi geram dan mencubit Hanan. Namun, bukannya berhenti justru tangisan Hanan lebih kencang.
"Bu.... Anan akut bu...." ujar Hanan disela tangisannya.
-----
Aulia berjalan ke rumahnya dengan gontai. Ia mengis selama menuju rumahnya dan menggumamkan nama Hanan.Setelah sampai dirumahnya, Aulia langsung masuk kamarnya dan menangis sepuasnya dan akhirnya tertidur karena lelah mengis.
Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah Aulia, pria itu Rizky sambil membawa beberapa kantong yang berisi mainan untuk Hanan. Ia mulai mengetuk pintu rumah Aulia sampai yang mempunyai rumah membukakan pintu untuknya. Aulia yang melihat Rizky adalah tamunya langsung saja Ia berlutut dihadapan Rizky.
"Kak, kembalikan anak aku kak. Kembalikan Hanan." Rizky yang tidak tega melihat Aulia menangis di kakinya langsung menuntun Aulia untuk masuk ke ruang keluarga dan duduk lesehan. Aulia yang tidak berhenti menangis membuat Rizky semakin bingung.
"Sayang, bicaralah apa yanh sebenarnya terjadi." Tanya Rizky penasaran.
"Anakku dibawa oleh ibumu. Aku mohon kembalikan Hanan padaku kak, hanya dia satu-satu orang yang kupunya." Ujar Aulia mengiba.
"Sial!, baiklah sayang, aku akan membawa pulang Hanan tapi sebelum aku menjemputnya aku mau kau makab terlebih dahulu, wajahmu sangat pucat sayang. Kalau kamu tidak makan aku tidak akan membawa Hanan pulang." Aulia mengangguk dan ia berjalan dengan gontai menuju dapur untuk mengambil makanan. Isi pirinhnya hanya Nasi dan garam. Rizky yang melihat Aulia hanya makan dengan garam memutuskan untuk pergi membelikan makanan yang layak di makan oleh Aulia namun Aulia tidak mau.
"Aku sudah kenyang kak. Sekarang, aku mohon bawa pulang Hanan kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Son
RandomDia yang menemaniku selama ini sampai dia kembali dan akan ku bahagiakan dia dengan segala yang aku punya. -Aulia-