7

18.5K 681 28
                                    

Thanks untuk readers yang sabar menunggu dan untuk lelou_chan saran nama untuk ibunya Rizky saya pakai.
Happy Reading
+++++++++
Author Pov

Setelah beberapa hari di rumah sakit, Aulia diperbolehkan pulang oleh dokter yang menanganinya. Namun dengan syarat ia tidak boleh banyak pikiran dan harus selalu makan. Rizky yang mengantar Aulia pulang berencana ingin membawa ke rumahnya tapi Aulia yang sadar kalau itu bukan jalan kerumah kontrakannya.

"Kita mau kemana?" Tanya Aulia.

"Ke rumah aku. Sekarang kamu tinggal sama aku. Saran dokter supaya kamu membaik itu harus ada suasana baru. Jadi aku membawamu kerumahku." Jelas Rizky.

"Tapi aku tidak mau. Aku mau pulang ke kontrakanku."

"Tap..." Rizky yang sempat ingin protes mengurungkan niatnya.

"Kalo kamu memang tidak ingin membawaku kekontrakanku. Kamu turunin saja aku disini biar aku jalan kaki pulang kekontrakan." Saat Aulia akan membuka pintu mobil walau mobil masih berjalan.

"Baiklah aku membawamu kembali kekontrakanmu..." Rizky hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan Aulia.

Sesampainya dirumah kontrakan Aulia, Aulia langsung menyuruh Rizky untuk pulang.

"Sudah sampai, sekarang kamu boleh pergi." Ujarnya dengan nada dingin.

"Tapi aku ingin memasakkanmu makanan. Kamu belum makan siang."

"Tidak usah memperdulikanku. Sekarang kamu pergi dari sini." Setelah mengatakan itu, Aulia masuk ke rumahnya dan melihat keadaan rumahnya yang bersih. Ia mengingat terakhir kali berada disini keadaan rumahnya sangat berantakan dan ia berjalan ke dapur, disana ia melihat kulkas lama yang sudah rusak telah terganti dengan yang baru. Tapi Aulia mengacuhkannya dan pergi menuju kamarnya. Kamar yang ditempatinya selama 3 tahun bersama Hanan. Tidak ada yang berubah, semuanya seperti semula tapi hanya penghuninya yang berubah dulu yang menempatinya 2 orang sekarang hanya 1 orang.

Rasa rindu yang membuncah dalam hati Aulia terhadap sang putra membuatnya menitikkan air matanya. 'Hanan lagi apa yah?' Batin Aulia. Ia meliahat deretan bajunya dan Hanan yang berada dalam sebuah dus yang ditempatinya sebagai penyimpana baju. Mengambil salah satu baju Hanan dan diciumnya, menghirup bau sang anak yang tertinggal membuatnya kembali menangis. Ia membaringkan badanya di kasur dan mengistirahatkan badannya.

+++++++++

Di tempat yang berbeda, Hanan terus saja menangis dan suhu panas ditubuhnya pun semakin meningkat membuat sang pengasuh kebingungan. Ia bimbang antara memberitahukan majikannya atau tidak. Kalau ia memberitahukannya pasti majikannya akan marah.

"Minah!!!!" Teriak Miranti -ibu Rizky- dari ruang keluarga dan itu sontak membuat Minah kaget dan langsung segera menuju majikannya.

"A...ada apa nyonya?" Tanyanya dengan gugup.

"Kamu bisa tidak tenangin anak cengeng itu? Kepala saya rasanya mau pecah mendengar dia. Tau kamu?"

"I..iya nyonya. Saya akan menenangkannya." Setelah mengatakan hal tersebut Minah kembali ke kamar Hanan dan melihat Hanan memegang sebuah foto di tangannya yang entah darimana Hanan dapatkan.

"Hanan,.," panggilnya dengan lembut dan mendengar namanya dipanggil Hanan langsung mendongakkan kepalanya menatap Minah.

"I,,i,,iya?" Katanya dengan masih menahan tangisnya.

"Hanan dapet dari mana foto itu?" Sambil menunjuk foto yang ada di tangan Hanan.

"Dali baju Anan."

"Ohhh,,, emangnya ini siapa?"

"Ibu"

+++++++

Kembali ke indo...

Adzan subuh telah berkumandang, membuat Aulia membuka mata dan bangun dari tidurnya. Setelah kemarin, ia tidur dengan berpeluk baju Hanan. Rencananya hari ini akan bekerja karena bulan Ramadhan, Aulia akan berjualan kue disore hari dan pagi ini ia akan pergi memcuci baju tetangganya walaupun tidak seberapa yang penting ia mendapatkan uang untuk makan dan bayar kontrakan.

Setelah sholat subuh, ia berkeliling disekitar rumahnya menanyakan apakah ada baju yang ingin dicucikan olehnya dan ternyata banyak yang ingin. Saat- saat seperti inilah yang membuat Aulia kembali mengingat Hanan, setiap hari ia menjadi buruh cuci dan Hanan selalu menemaninya namun sekarang hanya kesendirian yang menemaninya. Apabila ia bersama Hanan banyak hal yang mereka bicarakan tapi sekarang semuajya sudah berbeda.

Selesai menjadi buruh cuci, ia bergegas kembali kekontrakannya dan pergi, membersihkan tubuhnya. Selesai mandi, ia mulai membuat kue yang akan dijual hari ini. Bahan untuk membuat kue pun semuanya masih terlihat seperti baru dan banyak. 50 kue sudah selesai dibuat sekarang tinggal menjajakan kuenya, berjalan berkilo- kilo meter hanya untuk menjual 50 kue sampai adzan magrib terdengar dan Aulia singgah di halte bus untuk beristirahat sebentar. Ia hari tidak berpuasa karena kesehatannya yang belum stabil. Ia melihat kue yang ada di keranjang dan kuenya masih banyak.

"Ya Allah, apa hari ini bukan rezeki hamba? Kue jualanku masih banyak dan hari sudah malam." Tidak mungkin ia membuang semua kuenya dan berharap ada seseorang yang ingin membeli kuenya.

+++++++

Maaf baru muncul kembali. Semoga suka yah. Voment please..

For My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang