"Hoek.... hoek....." suara tangisan bayi menggema dalam ruang bersalin di salah satu rumah sakit bersalin di bandung. Sang ibu yang melihat bayi tersebut telah keluar dari rahimnya tersenyum dan menitikkan air matanya. Digapainya bayi tersebut dalam gendongannya dan memeluk dengan erat seolah bayi itu akan diambil oleh orang jahat.
"Selamat datang di dunia sayang. Ibu, menyayangimu." Ucap sang ibu.Setelah dipindahkan dari ruang bersalin ke ruang rawat inap. Aulia-sang ibu- mulai menyusui sang anak sampai kamar rawatnya diketuk dan masuklah sahabatnya yang telah mengurusnya selama masa kehamilannya.
"Assalamu'alaikum." Salam Rika.
"Waalaikumsalam."
"Selamat udah jadi ibu yah sahabatku. Eh, ini ponakan gue?" Ujar Rika ketika melihat sang bayi masih menyusui didada Aulia dan Aulia hanya mengangguk. Setelah sang bayi berhenti menyusui, Aulia menaruh bayi tersebut dalam box yang ada disampingnya.
"Jadi, namanya siapa?" Tanya Rika yang masih memperhatikan bayi tampan itu tidur.
" Raziq Hanan. Artinya Anak laki-laki yang murah rizeki dan dikasihi Allah."
"Nama yang sangat bagus, andai..." Rika menggantungkan kalimatnya. 'Andai ayahnya ingin menerimanya, kamu tidak akan sesusah ini Aulia.' Batin Rika.
Aulia yang heran kenapa sahabatnya diam cukup lama lantas menepuk tangannya dan itu sukses membuat Rika sadar dari lamunannya. "Andai apa Rik?"
"Emm...i... itu. Andai orangtuamu ada disini pasti mereka bahagia banget." Mendengar kata orangtua, Aulia langsung mengingat orangtuanya yang telah tiada. 'Ayah, ibu. Terima kasih udah jagain Iyya selama 22 tahun. Udah ajarin Iyya banyak hal dan maaf buat ayah dan ibu kecewa karena kelakuan Iyya.'batin Aulia.
"Iyya, kata dokter kapan bisa pulang?"
"Katanya sih 2 hari lagi boleh pulang." Rika hanya berOh ria.
~~~~~~~~~~~~~
2 Hari kemudian.....Aulia tengah merapihkan bajunya dan baju Hanan kedalam tas. Setelah selesai menata semua baju, Aulia pergi ke bagian administrasi untuk membayar biaya rumah sakit.
"Permisi suster. Saya mau bayar uang rawat saya, berapa yah?"
"10 juta, bu" Aulia yang mendengar itu terkejut uangnya tidak cukup untuk membayar itu semua.
"Suster, uang saya cuma 7 juta. Nanti saya cicil kekurangannya?"
"Tidak bisa, bu."
"Bagaimana kalau yang jadi jaminannya KTP saya saja?"
"Tidak bisa bu, ibu harus membayar 10 juta dan kami dari pihak rumah sakit tidak menerima jaminan KTP. Ibu boleh pulang tapi dengan terpaksa anak ibu kami tahan dulu sampai ibu bisa membayar."
"Jangan suster, biarkan anak saya pulang." Pinta Aulia.
"Tidak bisa bu. Itu sudah ketentuan rumah sakit." Aulia hanya menganggum dan pergi dari tempat itu dan berjalan menuju ruang bayi untuk melihat Hanan. Setelah sampai di ruang bayi, Aulia langsung menggendong Hanan yang terlelap.
"Hanan, anak ibu. Hanan disini dulu yah. Ibu pulang dulu, nanti ibu datang untuk ajak Hanan pulang." Ujar Aulia sambil menahan air matanya turun. Dengan terpaksa Aulia pulang ke kontrakannya seorang diri. Setelah sampai di rumah Rika yang melihat Aulia pulang tanpa membawa Hanan langsung menghampiri Aulia."Iyya, kenapa lesu gitu? Hanannya mana?" Tanya Rika penasaran.
"Hanan masih dirumah sakit, ditahan. Soalnya aku gak punya cukup uang untuk bayar uang rumah sakit." Aulia langsung pergi ke kamarnya setelah mengatakan dengan jelas kepada Rika kenapa Hanan tidak pulang bersamanya. Aulia membongkar lemarinya, mencari sesuatu kotak perhiasan peninggalan sang ibu. Setelah mendapatkan kotak tersebut, Aulia mengambil beberapa perhiasan yang menurutnya berharga mahal untuk dijual.
Dia langsung pergi ke tempat penjualan perhiasan dan menjual perhiasan yang dia bawa. Ternyata uang yang ia dapat lebih dari cukup untuk menambah uangnya yang kurang tadi. Dengan cepat Aulia kembali ke rumah sakit untuk membayar perawatannya. Setelah sampai dirumah sakit, Aulia langsung membayar uang perawatannya dan suster tersebut mengatakan kalau ia bisa mengambil sang anak di ruang bayi. Dengan perasaan bahagia, Aulia langsung pergi mengambil Hanan dan ketika Hanan sudah berada dalam gendongannya, dia dan Hanan langsung pergi dari ruang bayi tapi saat akan keluar dari rumah sakit tanpa sengaja Aulia menabrak seseorang. Dia meminta maaf sambil menundukkan kepalanya.
"Apa anda tidak memiliki sopan santun? Meminta maaf dengan kepala menunduk?" Ujar wanita yang ditabrak oleh Aulia. Dengan cepat, Aulia mengangkat wajah menatap wanita yang ditabraknya dan meminta maaf. Tanpa sadar pria yang ada disamping wanita tersebut menatap Aulia dengan tatapan yang sulit dipahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Son
De TodoDia yang menemaniku selama ini sampai dia kembali dan akan ku bahagiakan dia dengan segala yang aku punya. -Aulia-