2 (revisi)

14.5K 305 3
                                    

Aku merapatkan mantelku dan berjalan keluar dari gedung kampusku. Hari ini jadwalku memang full-day.

"Ane!"

Aku hafal dengan suaranya, tapi tetap saja aku harus menoleh kebelakang hanya untuk memastikan kepadanya bahwa aku mendengarnya.

Sedikit berlari dia menghampiriku. Aku memeluk tubuhku sendiri untuk mengusir hawa malam yang dingin.

"Pulang denganku?"

"Tumben. Memang kau tidak ada jadwal dengan kekasihmu? Atau sudah tidak ada lagi yang ingin menghabiskan malam lagi denganmu?"

"Yah... sekali sekali aku menemani temanku yang ini 'kan. Kau ini, tidak biasanya loh kau bisa pulang denganku."

Aku hanya memutar mataku malas.

"Banyak alasan. Bilang saja kalau pesonamu sudah luntur. Dan wanita wanita itu sadar kalau kau tidak sehebat itu." Aku mengutip dua kata terakhir dengan kedua tanganku.

"Woooaaahhhh kau meragukanku Ane?"

Aku hanya mengendikan bahuku acuh sebagai jawaban.

Nic melangkah mendekat dan berdiri di belakangku

"Perlu kubuktikan bahwa aku memang sehebat itu di ranjang." Nic berbisik di telingaku sambil memelukku dari belakang.

"Tidak perlu. Dan aku tidak tertarik." Jawabku sembari melepaskan tautan tangannya diatas perutku dan meninggalkannya untuk ke tempat parkir terlebih dulu.

"Ayolah Ane. Kita sudah bersama-sama selama dua tahun. Dan hanya kau yang bisa selama itu denganku tanpa mencicipi bagaimana kehebatanku diatas ranjang." Dia melangkah untuk mensejajarkan langkahnya denganku dan melangkah mundur agar bisa berbicara dengan melihat wajahku.

"Perhatikan langkahmu Nic!"

"Baiklah. Satu ciuman, dan kau yang akan menentukan." Aku menghentikan langkahku dan menatapnya tidak percaya. Nic menyeringai seraya melangkah satu langkah lebih dekat denganku

Tbc

My (Bad) BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang