Tunggu aku di parkiran sepuluh menit lagi.
Kumasukkan ponselku kedalam tas setelah menerima pesan dari Nic. sejak kemarin setelah dia mengatakan hal yang tidak masuk akal, dia kembali menjadi Nic yang seperti dulu, jahil dan perayu.
Aku tidak akan pernah menganggap serius apa yang dikatakan olehnya. Walaupun tetap saja perkataan yang dilontarkan oleh Nic selalu membuat jantungku berdetak lebih cepat. Dan aku tidak ingin kalau saja nic hanya bermain-main lagi denganku. sudah Cukup untuk dua tahun yang lalu.
Langkahku terhenti saat aku sampai ditempat yang dijanjikan Nic. Aku melihat jam di pergelangan tanganku, masih ada waktu lima menit lagi.
"Ane!" aku menoleh ke sumber suara. Aku menajamkan mataku untuk melihat siapa yang memanggilku di beberapa meter didepanku.
"Hei!" saat orang itu sampai didepanku.
Aku mengernyitkan dahiku, "Siapa?" tanyaku hati-hati.
"Kau lupa denganku?"
Kernyitan di dahiku semakin dalam berusaha mengingat siapa yang ada di depanku.
"Waahhh... aku tidak percaya ini. Padahal dulu saat kau kecil kau selalu mengekoriku kemanapun aku pergi. Wah, kau melukai hatiku Ane." Dia memegang dadanya dramatis dan membuat raut wajah sedih.
Kernyitan di dahiku semakin samar saat aku mengingat sesuatu.
"Ya ampun. Daniel? Kau-kah itu?"
"Ya. Akhirnya kau mengingat prince charmingmu ini."
"Haha. Aku tidak percaya. Benarkah ini kau? Si prince charmingku yang itu?" Aku menutup mulutku tidak percaya, aku tidak bisa menyembunyikan kebahagiaanku.
"Iya. Ini aku, kau tidak bermimpi Ane. Dan kau tidak salah orang."
"Astaga." Aku membekap mulutku dan menekan dadaku seolah jantungku akan meledak.
"Apa kau merindukanku?"
"Aku- ,aku sangat merindukanku My Prince."
"Kalau begitu, come to me!" Daniel merentangkan tangannya sambil tersenyum lebar.
Aku menghambur kedalam pelukannya. Tanganku melingkar di lehernya dan dia mendekapku erat sampai tubuhku terangkat. Dia sedikit memutar tubuhku dalam pelukannya.
Aku menjerit senang dan menenggelamkan wajahku dalam ceruk lehernya.
"I miss you so much, Buddy"
"Me too, My Prince."
Kami tertawa bersama dan merenggangkan pelukan kami tanpa melepasnya.
"Aku tidak menyangka kau sudah sebesar ini. Padahal kau dulu hanya seekor itik buruk rupa. Mengikutiku kemanapun aku pergi."
Aku memukul lengannya, dan terperangah. "tapi sekarang aku bukan itik buruk rupa lagi. Dan bagaimana bisa lenganmu ini.." aku menremas lengannya sekali lagi. "... bisa sangat keras seperti ini? Padahal dulu tanganmu ini seperti sapu lidi, membantuku bangun pun kau tidak bisa."
"Jangan salah Ane! Kau belum lihat di bagian tubuh lainnya. Kau mungkin akan lebih lebar membuka mulutmu sampai air liurmu menetes." Dia tersenyum jahil, aku hanya bisa tertawa mendengar perkataannya.
"Dan lagi. Kau dulu terlalu berat, jadi jangan salahkan aku kalau aku tidak bisa mengangkatmu. Berbeda sekali dengan sekarang. Aku bisa menggendongmu sampai ke bulan."
Aku tertawa semakin kencang saat dia mengangkatku lebih tinggi. Dan kami kembali berpelukan saat dia menurunkanku, tidak seerat tadi.
Saat aku masih menenangkan jantungku yang berdetak dengan keras, tiba-tiba tubuhku tertarik dan menarik tubuhku ke belakang tubuhnya. Aku kaget karena tertarik begitu saja dengan sedikit sentakkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/46229782-288-k985760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Bad) Bestfriend
Romance18+ content sinopsis Pada awalnya aku menganggapnya sama saja dengan lelaki lain, aku membiarkan dia mendekatiku hanya karena dia tidak menunjukkan ketertarikannya padaku. hanya saja dengan kekasih kekasihnya yang segudang membuatku agak...