Revenge of Vampire Hunter

Bloody Night - Part 1

Author POV

Sebuah bayangan terlihat mencari jalan, diketahui dari gerak - gerik sang bayangan tersebut. Bayangan itu menunjukan seorang lelaki tersebut tengah dilanda panik karena sesuatu. Melihat logatnya yang terburu - buru, sepertinya dikejar - kejar sesuatu.

Lelaki itu melihat sebuah jalan kecil diseberang jalan, dan berlari ke arah jalan kecil itu. Lelaki itu menunjukan wujudnya. pakaiannya terkoyak, rambutnya acak - acakan, bahkan bahu kirinya terluka. Ia memegangi bahu kirinya dengan tangan kanannya. Tetapi darahnya tetap mengalir membasahi lengan kirinya. Darah itu menetes ke atas jalanan yang dilewatinya.

Sementara itu, terlihat seorang gadis yang berdiri di atas sebuah gedung memperhatikan lelaki itu. Rambut pendek blonde miliknya tersisir angin malam. Kulitnya yang berwarna putih pucat terkena sinar rembulan membuatnya terlihat seperti zombie.

Gadis itu memegang sebuah pistol ditangan kirinya dan sebuah rapier yang masih dalam sarung ditangan kanannya. Sesaat yang lalu, gadis itulah yang menyerang lelaki itu menggunakan pistol ditangan kirinya. Ia menembak bahu kiri lelaki itu sebagai peringatan untuk menyerahkan dirinya kepada Association of Vampire Hunter, karena telah menghisap habis darah seorang wanita manusia yang ditemuinya setelah beberapa saat matahari menenggelamkan dirinya. Lelaki itu adalah seorang vampire.

Gadis itu menatap lekat lelaki yang baru saja berlari menuju sebuah jalan kecil dipinggir kota. Dengan langkah ringan, ia mulai melompat tepat ke atas gedung dihadapannya dan tetap memperhatikan ke mana vampire itu. Setelah memastikan ditempat itu tak ada satupun manusia yang berada disana, Gadis itu terjun dari gedung tersebut dan mendarat mulus tepat dihadapan vampire itu.

Vampire itu terdiam melihat moncong pistol gadis itu yang terarah padanya. Ia tak berani melarikan diri. Karena ia tahu bahwa peluru dalam pistol itu bukan peluru biasa melainkan Silver Bullet yang dapat melukainya. Bahkan jika menembus jantungnya seketika ia akan menjadi debu yang akan diterbangkan oleh angin malam yang berhembus.

"Ada yang bisa kubantu, Nona Hunter?" Tanya vampire itu, walaupun sepertinya ia tahu apa kesalahannya. Vampire itu melangkah mundur seiringnya bertanya.

"Kau lebih tahu apa yang telah kau lakukan, hingga membuatku mengejar dirimu, Tuan Vampire" Jawab gadis itu dingin. Tak ada sedikitpun senyuman yang seharusnya melengkapi wajah cantiknya.

"Ayolah Nona, kau tahu vampire sepertiku takkan bisa hidup tanpa meminum darah manusia" Kata vampire itu seakan dirinya tak berdosa menghilangkan nyawa seorang wanita manusia.

"Para Vampire berdarah murni dan Vampire bangsawan bisa bertahan hidup tanpa meminum darah manusia hingga menghilangkan nyawanya. Mereka vampire, kau juga vampire. kenapa kau tidak bisa melakukan hal yang sama?" Kata gadis itu mengungkapkan fakta yang tak terbantahkan.

Vampire itu menggeram dan berbalik melarikan diri. Dengan cepat, gadis itu mengarahkan moncong pistolnya pada pergelangan kaki kanan Vampire itu.

Dor!

Suara tembakan terdengar bersamaan dengan kepakan sayap hitam burung gagak yang menandakan kesialan yang terjadi. Silver bullet yang ditembakan gadis itu bersarang pada pergelangan kaki kanan vampire yang mencoba melarikan diri untuk yang kedua kalinya. Vampire itu jatuh tersungkur dihadapannya.

Sang Gadis mendengus kesal.

"Berhentilah melarikan diri. Serahkan dirimu pada Asosiasi, mungkin ayah akan memberi hukuman ringan selain membunuhmu, walaupun aku lebih ingin membunuhmu sekarang" Kata gadis itu kesal. Bagaimanapun malam ini, ia sudah bosan dengan bermain setan - setanan yang telah dimainkannya dengan beberapa vampire lainnya untuk melaksanakan tugasnya. Mengirim para vampire itu pada Hades.