Key pov
"Aku sayang sama kamu kok key, aku juga cinta dengan kamu"
.
.
.
.
.
"Bodoh!, kenapa gue cium dia. Kenapa gue benar2 di tipu oleh manusia tak bernyawa seperti dia arrrgghh!!"Aku terus memacu mobilku dan bergumam dalam diri sendiri, semua yang terjadi barusan benar2 memuakkan. Seharusnya gak semudah itu ve mengakatan kalau dia sayang dengan ku, dia mencintai ku.
"Coba dari awal gue gak peduliin dia dan nganggap dia cuma sekedar babu gue"
Seharusnya kalimat yang ve lontarkan padaku bisa membuat ku bahagia. Tetapi tidak, semua kalimat itu malah membuatku melihat kenyataan yang benar2 pahit.
aku teringat tentang perkataan boby sebulan yang lalu, aku langsung mengeluarkan iphone ku dan menghubunginya.
Tuuut. . . .tuuuuut. . . .tuuuut
"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. . . . ."
"Duh boby plis angkat"
Aku mencoba sekali lagi dan hasilnya tetap sama, apa dia masih marah denganku. Aku mencoba menghubunginya sekali lagi, tiba2. . .
"Untuk saat ini lebih baik lo jangan menghubungi boby"
"WHAT THE???" Aku menoleh kebelakang
aku kaget bukan main, tiba2 seorang wanita mengunakan hood terbuka duduk di belakang kursi mobil ku. Ku lihat di pakaiannya terdapat lambang yang sangat kubenci, UG.
Tanpa basa-basi aku langsung menghentikan mobil ku dan mengeluarkan kan 9mm gun yang biasa ku simpan di mobil ku, dan menodongkan ke arahnya.
"Hey take it easy. . . ." ucap wanita itu seolah2 tidak takut dengan ancaman ku.
"Siapa lo? Kenapa lo bisa di belakang mobil gue?" Tanyaku sinis.
"Tenang dulu, pertama-tama turunin senjata lo baru gue bicara"
"Gue gak bisa menuruti perkataan seorang teroris yang tiba2 duduk di bangku belakang gue tanpa sepengetahuan gue"
"Oke, mungkin tiba2 datang dengan teleportasi menggunakan seragam UG bukan ide bagus. Tapi gue kesini gak bermaksud jahat sama lo, kalo lo masih ga percaya dengan gue lo bisa tembak kepala gue sekarang"
Perlahan aku menurunkan pistol ku.
"Gue Michelle Christo, dan ya... bisa lo liat gue juga salah satu anggota elite UG. Tapi kedatangan gue sekarang bukan untuk bertarung atau semacamnya, gue datang ke sini untuk membantu lo dan membicarakan sesuatu yang penting ke lo"
"Apa itu?"
"Ini tentang semua yang berhubungan dengan cyborg lu ve"
"VE?? Lo apain Dia?!!" aku mulai panik dan kembali membidik pistolku ke wajanya.
"Gua bilang turunin dulu senjata lo"
"Gak, gue gak percaya dengan semua bullshit lo"
Michelle menghela nafas, dia melepas hoodie UG nya dan mengeluarkan berbagai peralatan yang dia kenakan dan melempar nya ke kursi depan. Hingga menyisakan tank top dan celana pendeknya. *hayo jangan mikir macem2*
"Nih gue sudah memberikan semua yang gue punya, sekarang lo percaya kan dengan gue?"
Dilihat dari wajahnya dia memang tampak mencurigakan, tapi kurasa dia tidak berkata bohong. Dengan ragu aku menaruh pistol ku di tempatnya semula.
"Kalo gitu dimana ve sekarang" tanyaku masih tampak curiga.
"Jangan disini, jalanin mobil nya gue tau tempat yang aman"