part 10

1.4K 104 10
                                    

Michelle pov

"Ve lo gak harus ngelakuin ini, lo harus ikhlasin dia pergi itu yang terbaik untuk dia"

" . . . . . . . Maaf le, keputusan ku sudah bulat"

"Gimana dengan keluarga lo mereka membutuhkan lo"

"Aku gak punya keluarga"

"Kalo, gitu pikirkan kerabat2 lo, pikirkan perasaan gue. Lo satu2nya sahabat gue, dan Ghaida. Lo dan dia sudah bagaikan saudara sejak kalian di panti asuhan, apa lo gak mikirin perasaan dia"

". . . . . . . ."

"Gue mohon ve, gue gak mau kehilangan lo"

"Tenang aja, aku ga akan sepenuhnya pergi"
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah 4 tahun sejak kejadian itu, aku sudah bosan untuk menangis, aku sudah bosan untuk marah, semua sudah terjadi begitu cepat.

Sepetinya insomnia kembali menyerangku. Ku lihat jam dinding masih menunjukkan jam 1, badanku capek tetapi mataku belum juga capek2.

Well, setidak nya sekarang aku tidak tidur di tempat suram dan bau mayat lagi, rumah key benar2 bersih dan nyaman. Dia menyarankanku untuk tinggal di tempat nya, dia memberikanku sebuah kamar cukup besar bahkan 2 kali lipat lebih besar dari kamarku. Bantal yang lembut dan selimut yang hangat, orang lain mungkin langsung tertidur jika tidur di kasur ini.

Aku mencoba untuk mengatur posisi ku agar cepat terlelap, tetapi hasil nya nihil.

Dengan berat aku bangkit, meemakai cardigan ku dan membuka pintu balkon kamar, angin di malam hari menyapu dedaunan dan ranting pohon. Hujan lebat sore tadi membuatku tidak dapat melihat bintang, setidaknya aku masih di suguhi pemandangan indah dari balik balkon kamarku.

"Kok belum tidur?"

Aku menoleh ke sumber suara, ternyata key juga berada di balkon. Aku baru ingat kamarku tepat di sebelahnya.

"Lo sendiri kenapa belum tidur?" Tanyaku balik

". . . . . . . Gua kangen ve" jawabnya tanpa melihat ke arahku.

"Well. . . .Memang susah sih, kehilangan orang terdekat lo. Sama gue juga kangen ve"

ku lihat dia menyilangkan tangannya dan mengusap lengannya. Dia tampak kedinginan.

"Key ambil nih! Hupp" aku melempar cardigan milikku kepadanya

"Loh? Lo gak kedinginan apa?"

"Udah pake aja, aku gini gini orangnya setrong hehe"

"Sok kuat, ya udah deh thanks" key tersenyum. Dia mengenakan cardigan ku dan. . . .

Sreeetttt!!!

"Ya ampun!!! Chelle cardigan lo sobek!" Ucapnya panik

"-_-"

"Chelle gue minta maaf, n. . . Nanti gua beli gantinya" key

"Hahahaha Udah selow aja, gue ga marah kok"

"Eh?"

"Udah ga usah panik gitu, itu cuma cardigan biasa ga berharga amat kok"

"Makasih, sekali lagi maaf"

"Ga usah alay. lu sih, cewe tapi badan kaya ade ray"

Kami terdiam

"Key pernah ga lo mikirin badan lo yang besar banget padahal lo masih 17 tahun"

Cyborg Heart ?!? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang