Love Is Not Over

3.2K 180 10
                                    

-Whole story is author POV-

Pagi itu, Taehyung berdiri di depan gerbang dan memandang suasana di sekolah barunya. Banyak murid-murid yang berjalan sambil bercanda dan tertawa-tawa. Ada juga yang berjalan sambil membaca buku pelajaran. Taehyung terus berjalan. Dia hendak mencari-cari kantor kepala sekolah namun dia bingung hendak kemana.

Taehyung melihat seorang gadis berjalan seorang diri. Gadis itu terus berjalan menunduk. Taehyung mengejar gadis itu.

"Hello! Bolehkah aku bertanya dimana kantor kepala sekolah?" Tanya Taehyung.

Gadis itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh. Taehyung terkejut. Gadis itu sangat cantik dan memiliki aura menarik. Tapi gadis itu hanya memandang tajam padanya tanpa senyum sedikitpun.

"Hello! Aku baru pindah hari ini. Bisakah kau-!"

"Oi! Apakah kau anak baru?" Seseorang murid pria yang tengah berdiri di depan pintu kelasnya memanggil Taehyung.

Taehyung mengangguk.

"Kantor kepala sekolah berada tepat di depan taman halaman utama. Dari sini kau bisa lurus terus kemudian di ujung koridor kau belok kanan. Jangan dekat-dekat dengan gadis itu! Nanti kau bisa mati kena kutukan dari arwah kekasihnya," celoteh murid pria itu.

Kening Taehyung mengkerut. "Mati? Kutukan arwah? Apa maksudnya?" Batin Taehyung. Taehyung menoleh ke arah gadis itu namun gadis itu hanya diam dan berlalu meninggalkannya. Masih dengan penuh tanda tanya di kepalanya Taehyung berjalan sesuai petunjuk murid pria tadi.

---000---

Bel istirahat berbunyi. Taehyung mengemasi buku-bukunya dan bersiap-siap beristirahat.

"Oi! Kau mau ke kantin bersamaku?" Seorang murid pria yang duduk di depannya menoleh ke arahnya.

Taehyung mengangguk.

"Ah, aku Park Jimin. Ayo ke kantin sebelum tempatnya penuh dan tidak ada tempat duduk untuk kita!" Seru Jimin sambil merangkul Taehyung.

Di kantin mereka memesan makanan mereka kemudian bergabung dengan Sungjae dan Minwoo, teman Jimin dari lain kelas. Mereka saling bercanda. Taehyung memang gampang beradaptasi dengan orang-orang baru. Apalagi jika orang-orang baru itu begitu terbuka dengannya.

Tiba-tiba mata Taehyung mengarah ke sudut kantin. Ada gadis yang dilihatnya tadi pagi. Gadis itu makan sendiri tanpa seorang pun menemani.

"Aneh! Padahal gadis itu sangat cantik tapi tidak ada satupun yang mau dekat dengannya. Lalu, apa maksud dari ucapan murid tadi tentang kutukan arwah kekasihnya?" Pikir Taehyung.

"Oi!" Jimin menepuk bahu Taehyung yang dari tadi melamun. Jimin melihat ke arah pandang Taehyung. "Oh, gadis itu. Dia cantik bukan?"

Taehyung mengangguk.

"Dia junior kita, murid kelas 1. Namanya Im Soeun," ujar Jimin.

"Katanya gadis itu terkena kutukan arwah kekasihnya. Siapa saja yang dekat dengannya pasti akan mati!" Timpal Sungjae membuat Taehyung terkejut.

"Mati?"

"Oi, Sungjae! Jangan berkata yang tidak-tidak!" Seru Jimin.

"Aku tidak berkata yang tidak-tidak. Banyak teman kita yang meninggal setelah diketahui dekat dengannya bukan?" Balas Sungjae.

"Apalagi meninggalnya menyeramkan. Kepala dan badannya terpisah! Hiiiii," ujar Minwoo sambil bergidik ngeri.

"Ishhh," desis Jimin.

"Aku ingatkan kau agar tidak pernah mendekatinya. Karena kau bisa menjadi salah satu korbannya." Ujar Sungjae.

Taehyung tidak menjawab apa-apa. Matanya terus saja menatap gadis itu yang dengan santainya makan tanpa peduli ucapan-ucapan negatif orang-orang di sekitarnya. Namun tak berapa lama seorang murid pria bertubuh tinggi mendekati gadis itu dan duduk di depannya. Taehyung tidak bisa melihat dengan jelas murid pria itu karena duduk memunggunginya. Hanya terlihat rambutnya yang berwarna silver dari belakang. Gadis itu tampak sedikit tidak suka dengan kehadiran murid pria itu. Namun murid pria itu tetap engan beranjak dari tempat duduknya.

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang