Boyfriend.

674 30 2
                                    

"Ugh! please Justin, go away!" Mukanya mulai kesal sekarang. Aku suka saat muka YN sedang seperti ini.

"Tapi ada syaratnya!" Kataku membuatnya penasaran.

"Cepat beri tahu aku agar kau bisa pergi dari hadapanku sekarang Juga!!" Ucapnya sangat kesal.

"Pulang sekolah aku antar pulang dan kau harus jalan-jalan denganku" Pintaku santai.

"What?!?! No wa-"

"Ya sudah aku tidak akan pergi dari hadapanmu dan aku akan terus mengikut-"

"UGHHH!!!! OKAY! OKAY!! Sekarang pergi!" YN mulai frustasi. Mukanya mulai pasrah tapi aku semakin mencintainya walapun mukanya seperti itu.

Aku berdiri dan mecium pipinya sekilas lalu berlari secepat mungkin.

"JUSTINNNNNN!!!!!" Teriak YN dari kejauhan.

Kalian tau? Aku sangat menyukai YN, sudah lumanyan lama. Dia sangat berbeda dengan perempuan yang ada di sekolah ini. Ya kalian tau lah, mereka selalu teriak-teriak seperti perempuan yang sedang kerasukan jika aku lewat di hadapan mereka. YN adalah gadis keturunan Asia. Ibunya orang indonesia dan ayahnya orang Australia. Kenapa aku tau? Karena Kakaknya YN adalah sahabatku, Calum namanya. Dia juga sama sepertiku banyak perempuan yang tergila-gila pada kami berdua. Ya susah lah ya nasib orang ganteng.

Aku masuk ke dalam area kantin dan menemukan Calum yang sedang asik memakan kentangnya sambil asik memainkan HPnya.

"Cal!" Panggilku sambil duduk di depannya.

"JUSTIN!! Sejak kapan kau di sini??!" Katanya kaget. Kakak adik sama aja suka teriak-teriak.

"Barusan!!" Balasku teriak.

"Calm down, bro!" Kata Calum sambil memakan kentangnya lagi

"Cal, pulang nanti aku mengajak YN jalan ya heheh" kataku

"Silahkan saja! ASALKAN...kau harus menjaganya dengan baik! Awas saja kalau ada apa-apa dengan dia!"

"Tenang saja bro! I'll treat her like a princess" jawabku santai.

"Just, kau tau? 2 hari yang lalu
Saat Kau tidak masuk sekolah, YN mukanya terlihat sangat murung. Seperti kehilangan sesuatu. Terus saat aku sedang makan, tiba-tiba YN menghampiriku dan bertanya 'Cal, Justin tidak masuk sekolah. Dia kenapa ya? Apa kau tau?' Dia bertanya seperti itu kepadaku." Jelas Calum panjang lebar.

"YANG BENAR KAU CAL?!?!?!!" Teriakku sampai-sampai seluruh kantin melihatku dan Calum.

"Aku serius, Justin!! Menurut pengelihatanku, adikku ini mulai suka kepadamu tapi dia tidak mau orang-orang mengetahuinya apalagi kau mengetahuinya. Menurut saranku, kau harus mendiamkannya untuk beberapa saat ini. Hanya untuk mengetesnya saja" saran Calum.

"Are you serious?" Tanyaku.

"Tenang saja, Just. Aku akan selalu mendukungmu dengan adiku" kata Calum sambil memakan kentangnya lagi.

"Thank you so much, bro! Kau calon kakak ipar yang sangat membantu!"

***

Bell pulang sudah berbunyi. Aku akan menuruti apa kata Calum. Aku akan mendiamkan YN. Hanya mengetes saja. Apakah dia mencintaiku atau tidak. Ya semoga saja dia beneran mencintaiku.

YN's POV

Aku keluar dari kelas dan sudah menemukan Justin yang sedang menungguku di depan kelas.

"Hai" sapanya tanpa senyuman. Aku hanya memutar bola mataku.

"Jadi ga?" Tanyaku dingin. "Gak jadi? Ya udah bye!" Saat aku ingin beranjak pergi tangan Justin menariku langsung keparkiran.

One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang