Ice.

270 16 10
                                    

Vomments?

Vomments!!!

-----------------------

"Hey kau nerd! Sini!" Panggil Justin kepadaku.

"Y-ya? A-ada a-apa Justin?" Tanyaku sambil menundukan kepala.

"Belikan aku minum! Cepat!"

"Y-y-ya" aku langsung berjalan cepat menuju kantin dan membelikan Justin air mineral. Lalu kembali dan memberikan itu pada Justin.

"I-ini, Just" aku memberikan air mineralnya.

"Sudah sana pergi!" Suruh Justin. Bahkan dia tidak mengucapkan Trimakasih. Tapi ya sudah lah dari pada ribut lebih baik aku pergi.

Justin Bieber, cowok populer yang selalu memperlakukan aku layaknya seorang pembantunya. Tapi anehnya, aku selalu mengikuti apa yang dia suruh. Kalian tau kenapa? Karena aku jatuh cinta padanya. Menjadi babunya Justin saja aku cukup senang yang penting aku bisa terus melihat Justin. Ohya, tentang Justin memanggilku dengan julukan nerd...sebenarnya aku bukan nerd. Aku hanya suka membaca buku. Penampilanku juga tidak seburuk itu. Nama asliku adalah YN Cortaquez. Aku orang Indonesia, spanyol, amerika. Rumit kan? Mukaku juga tidak bule-bule amat. Lebih seperti perempuan Latin. Tapi aku bukan latina sayangnya. Selena yang latina, Selena Gomez musuh bebuyutanku. Lebih tepatnya Pacar Justin. Dia selalu membully Junior yang memiliki paras cantik. Dia juga sering membullyku. Tapi bukan karena aku cantik, tapi karena Justin sering menyuruh-nyuruhku. Aneh kan? Sangat!

Aku masuk ke ruang Kimia. Sekarang pelajaran kimia. Aku suka pelajaran ini.

Aku duduk di sebelah jendela. Di sampingku masih kosong.

BRUKK

Seperti ada yang membanting tas di sampingku. Otomatis aku langsung menengok ke samping dan-- oh shit. Justin duduk di sampingku?

Jangan berfikir yang aneh-aneh! Justin duduk di sampingku mungkin hanya untuk menyuruhku mengerjakan semua tugas-tugasnya.

"Pulang sekolah kau harus ikut denganku!" APAAA?!?!?! Apa tidak salah Justin berbicara itu?

"A-aku tidak bi-bisa" jawabku. Tentu saja aku harus menjawab seperti itu! Aku tidak mau mencari masalah dengan Selena.

"Kau mau menolak?" Kata Justin dingin sedingin Es. Aku selalu menciut kalau Justin sudah seperti ini. "kenapa kau menolak?"

"Hmm...I-itu, so-soal-

"Soal apa?"

"So-soal Selena. Aku takut dengan Selena"

"Ow...that bitch? Kau takut dengan dia? Aku yang tanggung" kata Justin. Apa-apaan? Selena di bilang Bitch? WOW! "Pokonya kau harus ikut ke rumahku pulang sekolah" lanjut Justin. Aku hanya menunduk sambil mengangguk.

***

"Masuk" kata Justin dingin. Aku masuk ke dalam mobilnya.

Sepanjang perjalanan aku terus saja menundukan kepalaku dan sesekali mengecek Hpku. Entahlah aku terlalu takut untuk memulai pembicaraan. Melihatnya saja aku sudah takut apalagi memulai pembicaraan.

"Turun. Sudah sampai" kata Justin dan dia langsung turun. Aku juga turun.

Kalian tau? Rumahnya besar sekali!!

"Masuk" kata Justin. Bisakah dia lembut sedikit?! Jawabanya tidak!

"Justin kau sudah pulang?" Aku dan Justin menengok ke arah sumber suara. Tunggu sepetinya aku kenal orang itu.

One ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang