Bonus Kemenangan

58 10 0
                                    

Bugh
Prang
Bugh bugh
Krak 'adaaaw!' Prang Bugh!

"DEMI DIJAH YELLOW YG CANTEK ABIS ELO BEDUA PANTES JADI SETAN, REVAN---BRIANNNN!!!!"

Gue ga ngerti kenapa ada bocah berwujud dua kakek kakek kembar dengan tanduk di setiap sisi kepalanya di dunia indah nan menyesatkan ini.

Gue menatap garang sambil bertolak pinggang melihat Revan dan Brian nyengir tanpa dosa setelah menjadikan penggorengan bunda bengkok karena entah-ulah-siapa-di-antara-mereka-berdua dan menghancurkan pajangan foto nyengir gue yg sebenernya ga banget buat di pajang.

Foto itu tergambar wajah gadis yg di vermak mirip Jeng Kellin dengan dress bekas alm. nenek-nya bermotive bunga bunga kuning-ping-hijau teraaaaang banget. Bisa bikin sakit mata yg liat. Ga lupa kunciran dua (sebenernya itu bisa di bilang bukan kunciran. CoZz ga ada rambut yg sampai di kuncir saking bondolnya) di antara sisi kepalanya. Dannnn itu diriku yg teraniaya... itu aku orangnya... miris!

Kenapa di pajang? Because saat berumur 11tahun gue, Brian dan kak Fand sedang memainkan permainan tantangan. Katanya biar ga maenstreem kaya bocah bocah komplek di daerah gitulooo yg lebih memilih permainan karet (re: permainan loncat loncatan) atau permaian MeJiKuiBiniu -maap maap kalo tulisannya salah;3-

Aturan permainannya adalah jika salah satu di antara kita ada yang kalah, si doi harus rela di dandani oleh dua orang pemenang dan mengikuti kemauan si pemenang dengan ikhlas lilla hita'ala sampai batas waltu yg di tentukan.

And see, gue di vermak plus bibir lope dengan lipstik merah terang milik bunda dan berpose polos di depan kamera. Sialnya foto itu di cetak Kak Fand berukuran lumayan besar dan wajib di pajang sampai akhir hayat.

Bodohnya lagi, waktu itu gue hanya menurut sambil melakukan apapun perintah kedua iblis. Aku menyesal karena kepolosan ku di di salah artikan oleh alien seperti mereka...

"Lagian elo kebo bingitz! Di bangunin pake pantat panci bunda masih juga ga bangun. Nih liat hasil perjuangan kita berdua ngebangunin lo dari kubur, ampe bengkok gini" sembur Revan dengan semangat '45 sambil menunjukkan panci tak berdosa itu di depan wajah bantal gue.

Gue mendengus jengah, "itu elonya yg berlebihan! Sinderella kaya gue itu pantesnya di bangunin pake lonteng yg lembut bukan lonteng rongsokkan kaya begini!" Sembur gue ga kalah semangat sampai iler-iler berterbangan, tapi boong deeh.

Gue merengut kesal sambil menendang bokong sekseh Revan dengan kekuatan penuh.

Brian yg sebenernya ga terlalu bersalah dalam kasus ini akhirnya angkat suara. Salah kalau pemirsa menyangka jika dirinya ingin menengahi keributan ga penting ini, yg ada justru memperumit jalan keluar si kentut. Emang bocah sengklek.

"Yee pada berisik lo pada, nyet! Udah hajar aja hajar, joohn! Jangan gentar, jangan kocar-kacir, lawan terus lawan!!!"

Mungkin benar kata kak Fand, Brian memang makhluk planet pluto seratus tahun silam yg tertinggal di bumi. Hanya wajahnya aja yg sempat di operasi tetapi tidak dengan otaknya.... terlalu encer.

Prang-Bugh

'ADAAAAW'

****

"Nehil, tulis nama Fentika, gue dan Revan di perlombaan karung ya" sempet terdengar suara bisikan itu di telinga cantik gue. Brian dan si Nehil -panjangannya Nehilaturahmattan Fi'ah- itu saling berbisik pelit, meninggalkan gue persis orang bingung mencari alamat palsu di tengah tengah perlombaan 17 agustus.

Ngomong ngomong soal perlombaan, gue sendiri ga berniat untuk ikut serta. Beda sama Revan dan kak Fand yg lagi setengah jongkok di atas botol sambil berjuang masukin pensil ke dalamnya.

Fentika LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang