- 2 -

27.6K 1.8K 81
                                    


HELAI DUA
_

Phi & Pen

-

Menyerahkan keyakinan dan pengharapan pada sebuah benda hanya akan menggadaikan keyakinan kita akan Allah Yang Maha Berkehendak.

Sepuluh tahun yang lalu.

Namanya Zara Adya Saphira, di sekolah dia lebih dikenal dengan nama Phi. Panggilan yang praktis untuk namanya yang panjang. Saphira hanyalah gadis biasa dengan cita-cita standar. Dia ingin jadi anak yang banyak membawa kemanfaatan bagi orang lain.

Menurut dokter nesa, dokter langganan ibunya, untuk bisa berguna bagi orang lain maka kita harus membuat diri kita jadi baik dulu. Senantiasa mematut diri untuk semakin hari jadi hamba-Nya yang semakin baik dan taat. Saphira biasa memanggil dokter Nesa dengan panggilan Kak Nesa. Keduanya dekat saat ibunya Saphira meninggal dunia.

Kak Nesa senantiasa mendampingi dan menguatkannya.
Dan masih menurut kak Nesa, Saphira mengingatkannya pada clover. Ya, clover adalah daun semanggi berbentuk love terbalik terdiri dari tiga, empat, lima helai. Khasiatnya sangat banyak untuk pengobatan, serupa dengan daun pegagan atau antanan.

Dan semenjak itulah Saphira jadi menyukai clover. Dia menyukainya pastinya bukan karena filosofi orang-orang Eropa memaknai daun keberuntungan tersebut. Karena menurutnya menyerahkan keyakinan dan pengharapan pada sebuah daun hanya akan menggadaikan keyakinan akan Allah yang maha kuasa. Saphira menyukai daun ini dan segala pernak-pernik yang berkaitan dengannya karena pada dasarnya Saphira suka pada bentuknya dan dia suka keberadaannya yang membawa banyak manfaat untuk kehidupan. Dan seperti clover, Saphira ingin banyak membawa kemanfaatan bagi orang-orang di sekitarnya.

Dalam rangka mewujudkan cita-citanya, dia memilih bersekolah di Ar-Rayaan Islamic Boarding School. Ini tahun ketiga dia bersekolah di Ar-Rayaan Islamic Boarding School ini.

Sekolah berkonsep sekolah Islam terpadu di tingkat SD, SMP, dan SMA. Di Ar-Rayaan khusus untuk SMP dan SMA para siswanya diwajibkan tinggal di asrama. Tak perlu ditanya seperti apa kehidupan di asrama, pastinya akan kehilangan kebebasan. Tapi disini para siswa mendapatkan segala pengetahuan akademik, tsaqofah Islam, juga pembelajaran tentang hidup. Siswa juga dipahamkan tentang apa makna hidup yang hakiki bagi seorang muslimah.

Peraturan ketat yang diterapkan bukanlah doktrin yang dipaksakan, karena semua dipahamkan sebagai nilai-nilai Islam yang wajib diterapkan. Sejatinya nilai-nilai islam tersebut-dengan bersekolah di sini atau tidak-tetap harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

'Jujur Mulia, Nyontek Hina'

Itu salah satu prinsip yang ditanamkan oleh pihak sekolah pada siswa-siswinya. Prinsip inilah yang mengundang decak kagum para pengawas dari luar sekolah ketika mengawas Ujian di sekolah ini.

Tak ada rekayasa nilai oleh pihak sekolah, tak ada krasak-krusuk siswa karena menyontek di Ujian. Semuanya murni karena usaha para siswa. Ikhtiar dengan belajar dan berdoa dengan senantiasa taqorrub Illallah. Juga the last but not least-Tawaqal.

Resep ini mampu membuat para siswa bisa memperoleh rata-rata nilai yang bagus.
Ar-Rayaan berada di kota hujan Bogor, jauh dari pusat kota, udara yang bersih dan pemandangan yang indah dijamin akan membuat betah. Sekolah tapi berasa rihlah. Bangunannya terdiri dari bangunan lama dan bangunan baru. Begitu masuk gerbang kita akan disambut oleh dua bangunan peninggalan Belanda.

CLOVER [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang