" bun rara udah siap " tanya roy yg akan membawa nadira jalan-jalan weekand
" udah nak , tidak ada peruahan roy . Bunda sedih lihat keadaan nya seperti ini" ucap bunda sendu
" kita mesti sabar bun , kita mesti bersyukur walaupun keadaan nya seperti itu dia masih mau makan" ucap roy
"Iya , kamu hati2 ya bawa rara nya"
" iya bun "
" ayo ra kita jalan-jalan " ucap roy seraya mengandeng tangan nadira
Sepanjang jalan pandangan nadira hanya diluar kaca mobil diam seribu bahasa , sedangkan roy tak henti-henti bicara tentang tempat-tempat yg mereka lewati.
" stoopppp " tiba-tiba nadira berteriak minta berhenti, roy yg kaget langsung ngerem mendadak
" ada apa ra " tanya nya khawatir, tp yg ditanya malah keluar dari mobil tanpa menghiraukan teriakan roy
Roy berlari keluar mengejar nadira yg berjalan ke arah hamparan rumput lapang, roy berhenti dengan napas terputus-putus mengejar nadira.
Yg dikejar malah duduk ditengah hamparan rerumputan dengan kepala menegadah ke arah langit, roy bergerak mengikuti gerakan nadira. Tiba-tiba nadira bicara
" terima kasih selalu berada di sampingku" ucap nya sambil merebahkan badan nya dirumput
" hah " ucap roy kaget sambil menoleh ke arah nadira yg berbaring damai sambil memejamkan mata nya
Nadira membuka mata melihat ke arah roy yg kaget dengan ucapan nya dan nadira tersenyum manis ke arah roy , dan senyuman itu menular ke roy pula.
" dalam sekejap aku merasa dunia ku hancur " ucap nya lagi, roy hanya diam membiarkan nadira mengeluarkan semua isi hati nya
Masih dengan memejamkan mata nadira terus bicara
" dalam sehari dunia ku runtuh"" dalam sehari kebahagiaan ku terengut"
" dalam sehari pula semua orang terkasih meningalkan ku begitu saja " setetes air mata keluar dari mata indah nya, roy mendekat sambil menyekat air mata nadira dah nadira membuka mata nya.
" terima kasih kamu dan bunda ayu mau merawat dan menerima ku dengan baik , Padahal kita jarang sekali berkomunikasi. Tapi kalian menerima ku dengan baik, merawat ku penuh kasih" ucap nadira tersenyum
" kita ini keluarga ra , kamu tidak perlu beterima kasih seperti itu. Kamu sudah ku anggap seperti adik ku, jadi sudah selayaknya aku dan bunda menjaga mu" ucap roy ikut berbaring disebelah nadira
Mereka terdiam masing-masing berkelana dengan pikiran masing-masing, tiba-tiba rintuk hujan turun membasahi bumi. Roy langsung bangkit seketika tapi nadira masih sama diposisi baring nya menikmati resapan hujan yg meneganai wajah nya
" ra hujan kita mesti kembali ke mobil" ucap roy seraya berdiri
" biarkan sejenak seperti ini mas, aku senang saat hujan menimpaku. Karena aku berharap hujan bisa membawa semua luka dan ke sedihanku" ucap rara pelan dan masih bisa didengar roy
Roy bergegas ke mobil mengambil payung , dan memayungi kepala nadira. Merasa hujan tak mengenai wajahnya rara membuka matanya, dia tersenyum melihat roy memayungi nya dan rara berdiri membuang payung.
Kaget dengan tindakan nadira roy hanya diam menyaksikan nadira yg tengah menari ditengah rinai hujan itu, dia tersenyum nadira sudah kembali dengan senyum manis nya.
Tak menyia-nyikan kesempatan roy ikut menari bersama nadira dibawah rinai hujan, mereka tertawa bersama menari dan bernyanyi. Layaknya anak kecil yg sedang bermain hujan.
Setiba dirumah bunda kaget melihat roy dan nadira basah kuyup
" ya allah kalian kenap bisa basah seperti ini, rara kamu ga apa-apa kan nak" tanya bunda ayu khawatir tp yg ditanya malah tersenyum dan memeluk bunda ayu erat, kaget itu jelas dirasakan ayu" terima kasih bunda " ucap ayu sambil mencium pipi bunda ayu
Masih terdiam ayu meminta jawaban dari roy dengan melirik kearah anak nya, dan roy meberikan jawaban dengan senyuman lebar sambil memeluk bunda dan nadira bersamaan.
Bahagia itu yg dirasakan ayu karena keponakan nya sudah kembali seperti semula tak lagi seperti mayat hidup yg hanya bisa diam.
Malam nya roy menceritakan kejadian sewaktu mereka jalan-jalan dan kehujanan , semua yg dibicarakan nadira saat itu.