RAIN. 11

48 1 0
                                    

" gimana kerjaan rara , roy " tanya bunda saat mereka santai dirmah menngu rara pulang

" sejauh yg roy lihat dia baik-baik aja malah terlihat ceria, dia mudah bergaul" ucap roy

" syukurlah , bunda khawatir kalo dia masih terpuruk" ucap bunda sedih

" tenang aja bun,roy akan selalu memantau rara dari jauh" ucap roy menenangkan bunda

" assalamualaikum" ucap rara baru pulang

" waalaikumsalam" ucap bunda dan roy beramaan

" ya ampun rara kenapa jadi basah-basah gini" ucap bunda setelah menghampiri rara, roy hanya geleng kepala melihat rara

" biasa bun rara main hujan dulu tadi , seru deh bun" ucap rara senang

" rara kamu ini jangan keseringan main hujan ntar sakit lo" nasehat bunda

" tenang aja bun, hujan itu udah temanan sama rara jadi ga mungkin sakit" ucap nya

" kamu ini hujan kok jadi teman, udah buruan ganti baju ntar sakit benaran lama-lama pakain aju basah" ucap bunda

" siap kapten " ucap rara sambil mencium pipi bunda dan berlalu pergi kekamarnya

**************
Sampai malam hujan tak kunjung reda, rara berdiri didekat jendela kamar nya melihat rinai hujan yg turun.

" ayah bunda rara kangen kalian " ucap rara sedih dan meneteskan air mata

Diluar roy mengintip dicelah pintu kamar, memandang dengan pandangan sedih.

" ternyata dibalik canda tawamu sehari-hari masih ada awan mendung menyelimuti mu ra" ucap roy pelan dan berlalu pergi untk membuatkan rara susu hangat dan menghibur rara

"Tok tok tok" roy mengetok pintu kamar rara

Secepatnya rara menghapus airmata nya dan membuka pintu kamar nya

" eh mas, masuk mas" ucap rara sambil tersenyum

" ini mas buatkan susu hangat biar kamu bisa tidur nyenyak" ucap roy sambil memberikan usu yg dibuatnya tadi

" makasih ya mas" ucap rara senang

" sama-sama, gimana kerjaan kamu lancar" tanya roy

" hhhmm lancar dan menyenangkan , cuma ada sedikit keluhan hehehe " ucap rara sambil terkekeh pelan

" tentang bos kita" tebak roy

" kok mas tau ?? " tanya rara

" kamu ini yg mn sih mas ga tau tentang kamu, kita kan satu tempat kerja" ucap roy sambil mengacak rambut rara

" iya ya, tapi orang itu benaran ngeselin deh mas" keluh rara

" sabar aja al itu emang seperti itu tapi asli nya baik kok " ucap roy

" huh nyenangin apaan" ucap rara kesal

" udah jangan dipikirin, bobo sana udah malam besok mesti kerja dan jangan begadang langsung tidur" naseht roy sambil berlalu pergi

" siap boss, selamat malam mas" ucap rara sebelum roy keluar kamar dibalaz roy dengan senyum

********
" seperti itu maumu tak mungkin aku bahagia, seperti itu cintamu mama papa tolong aku hempaskan cinta. Maju mundur cantik cantik" rara menyanyi sambil membersihkan kamr al

" eehhemm" al berdehem dari belakang rara tapi tak dihiraukan karena rara sedang asik mendengar kan musik dari iphone nya

" eehheemm" sekali lagi al berdehem
Saking kesal nya akhirnya al menepuk pundak rara

" eh copot mama rombeng" latah rara sambil menyapukan kemoceng dimuka al

" wooyy cewe sarap loe ya, loe kira muka gue perabotan disapu pakai kemoceng" sembur al

" uuppss , sory pak bos. Habis pak bos ngejutin saya sih" ucap rara yg dibuat sepolos mungkin

" ngagetin kata loe, dari tadi gue berdehem loe malah asik nyanyi ga jelas. Suara udah kayak kaset rusak gitu, sakit tau kuping gue dengar nya" murka al

" sabar sabar " rara mengelus dada nya

" gini ya pak bos , pertama saya kira kamar ini kosong ya udah saya nyanyi aja dari pada pusing lihat kamar kok udah kaayak kapal pecah. Kedua emang fakta kalo pak bos datang dan pergi seperti hantu aja. Ketiga suara saya ini merdu ngalahin artis papan atas cuma telinga bapak aja yg perlu dibersihin biar bisa dengar dengan jelas" ucap rara panjang lebar

" loe ngomong apa gue ga ngerti, ga NGERTI " ucap al berlau pergi dan menekan kata terakhirnya ke rara, yg dilihat rara dengan mulut mengaga lebar ucapan nya yg panjang lebar hanya dibalaz al dengan kata ga ngerti.

" eh loe ikut gue bawaain tu koper gue ke mobil" ucap al berbalik ke kamar nyan sambil memerintah rara

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang