" maafin rara ya mas , gara-gara rara ngajakin mas hujan-hujanan mas jadi sakit" ucap rara sedih saat memberikan bubur ke roy , ya setelah hujanan roy diserang flu dan demam. Sudah tiga hari dia tak masuk kerja.
" ya ampun rara , ga apa-apa. Mas senang kok kalo kamu senang, jadi jangan sedih lagi ya. Ini juga cuma flu biasa paling besok udah sembuh, kan kamu ngerawat mas dengan baik" ucap roy selesai makan bubur dan obat nya
" tapi kan mas ini gara-gara aku, flu biasa gimana udha tiga hari mas sakit " ucap rara manja
" udah ga apa-apa jangan dipikirkan" ucap roy
*******
Setelah istirahat 4 hari roy kembali kerja dan menceritakan kepada altaf kalo sepupunya sudah kembali normal, al senang mendengar cerita sahabatnya itu.
Mendung suasana hari ini , al yg sedang merenung didalam mobil berdiam diri didepan lapangan luas dengan rumput yg hijau. Jauh mata nya memandang ke arah reruputan itu, tak jauh dr sana dia melihat seorang gadis berhenti dengan motor scopy nya dan berjalan ke arah rumput itu.
Al masih diam memperhatikan tingkah gadis itu tanpa sadar dia keluar dari mobil mengikuti arah gadis itu berjalan, dia terdiam melihat gadis itu duduk sambil menegadah ke arah langit yg mendung itu.
" wanita aneh " gumam al pelan sambil berlalu menuju mobil nya
Setiba didalam mobil rintik-rintik hujan mulai turun, al menghentikan kegiatannya yg akan pergi. Dia teringat akan gadis yg disana, yg tak kunjung pergi karena hujan yg mulai turun.
Al turun kembali dari mobil membawa payung dan benar saja gadis itu masih disana terbaring menikmati hujan yg membasahi wajah nya
" hei wanita aneh , hujan kok malah baring disini" ucap al pas sampai didekat wanita itu mengarahkan payung nya ke wajah wanita itu .
Merasa terusik gadis itu membuka mata dan mata coklat nya bertemu pandang dengan mata all, mereka terdiam dengan hujan yg semakin deras.
" lo ga bisu kan " teriak al
" kamu siapa " tanya nadira ya wanita itu nadira
" ditanya kok malah balik nanya, lo mau bunuh diri ya bukan disini tempat nya . Sana loncat dari tower" ucap al kesal
" dasar gila " ucap nadira beranjak pergi menuju motor nya
Al terdiam dengan tingkah nadira yg langsung pergi tanpa menghiraukan perkataan nya.
" what the hell, gue dibilang gila. Bukan nya dia yg gila hujan-hujan an ga jelas" ucap roy kesal berlalu pergi menuju mobil nya dia tidak melihat motor nadira lagiDengan suasan hati yg kesal al kembali kekantor
" wiis kenap tu muka kusut amat , mau dibantu setrikain " ledek roy saat memasuki ruangan al" gue lagi kesel sama org" ucap al kesal
" wah siapa nie yg berani membuat seorang altaf kesal seperti ini" ejek roy
" diam deh lo , sama aja lo kayak wanita tadi" ucapnya sambil menyenderkan kepalanya dikursi
" wah berita baru ni , ternyata yg buat lo kesal seorang wanita. Jangan-jangan jangan-jangan nie " ejek roy lagi
" diam deh lo, nambah keksalan gue aja. Masa gue tegur baik2 tu cewe bilang gue gila, gimana ga kesal coba" cerita al ke roy
" hahahahha seorang altaf dibilang gila , lo becanda" roy tertawa keras
" keluar deh lo dari ruangan gue nambah kekesalan gue aja, pusing gue" ucap al
" ok , ok . Gue keluar selmat bergalau ria sob" ejek roy sambil berlalu pergi dan dihadiahi lemparan pulpen oleh al diluar roy tertawa keras dengan tingkah altaf