18. Perubahan

1.8K 135 22
                                    

"Gue dimana" kataku serak khas orang bangun tidur.

Terakhir gue inget sih gue nangis di taman sambil meluk cowo terus ketiduran, dan sekarang gue ada di?

Gue mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan. Kamar gue?

"Nay, udah bangun?" kata shawn yang muncul dari balik pintu.

"Hmmm" kataku cuek.

"Lu kenapa? Ko tadi langsung lari gitu waktu gue samperin" tanya shawn sambil duduk di sisi tempat tidur gue.

gue cuma ngeliatin dia, ternyata dia bener-bener berubah.

Dia udah gapake kacamata lagi.

Giginya udah ga berbehel lagi.

Dia........sempurna.

"Hey di tanya ko diem aja?" Katanya sambil megang tangan gue.

Deg.

Bundaaaaa jantung aya mau copott.

Gue buru-buru ngelepasin genggaman tangan shawn dan langsung duduk.

"Gue ga kenal sama lu" kataku tenang.

"Nay lu....gak amnesia kan?" Katanya kaget.

Gue cuma menggelengkan kepala.

"Terus kenapa lu ga kenal sama gue?" Tanyanya bingung.

"Shawn yang gue kenal itu pake kacamata sama behel, Bukan kaya elo. Mungkin lo shawn yang lain" kataku datar.

"Ya ampun nay, ini gue shawn. nerd yang lu tolongin waktu itu. Ini gue nay, shawn mendes" kata shawn sambil megang pundak gue.

"Kenapa?" Tanyaku dengan suara bergetar.

"Kenapa?" Tanyanya balik.

"Kenapa berubah?" Kataku sambil menahan tangis.

Duh nay ko lu cengeng banget sih.

"Gue ga berubah ko" kata shawn sambil senyum

"ga berubah gimana, jelas-jelas lu berubah. Sampe-sampe gue ga ngenalin lu" kataku mulai bisa mengontrol suaraku.

"Oke oke, penampilan gue emang berubah tapi hati gue engga" katanya sambil senyum.

Hatinya? Maksudnya dia punya perasaan yang sama kaya gue juga gitu? Shawn suka sama gue?

Gue ngeliatin shawn bingung.

"Gini loh nay, penampilan gue emang berubah 180 derajat lebih tepatnya balik lagi ke shawn yang dulu. tapi hati gue gaakan pernah berubah. Gue masih shawn yang bakal terus bareng-bareng sama lu. Gue masih shawn yang bakal terus jadi sahabat lu" terangnya.

Sahabat doang.

"Tapi gue takut lu ninggalin gue" kataku dengan suara bergetar.
"Gue takut lu ngelupain gue, gue takut lu....."

Kata-kataku terpotong gara-gara shawn mendekapku kedalam pelukannya.

"Shhh, gue gaakan ngelupain lu, gue gabakal ninggalin lu. Lu jangan pernah punya pikiran kaya gitu nay" katanya sambil mengusap rambut blondeku.

"Gue takut kehilangan lu shawn" kataku dengan suara pelan.

"Percaya sama gue nay, gue gaakan ngelakuin hal yang lu sebutin itu" katanya menenangkanku. "Promise" lanjutnya.

"Gue pegang janji lo" kataku masih membenamkan wajah di dada bidang shawn.

Ya, shawn meluk gue.

"Iya nay" katanya sambil ketawa renyah

Berada di pelukan shawn itu rasanya nyaman banget, gue harap gue bisa berada di dalam pelukannya lebih lama lagi.

Everything Has ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang