7. Dinner

1.8K 155 11
                                    

"Ya shawn lama amat" bisik cameron.

Yap, sekarang gue, ayah, bunda, cameron udah kumpul di meja makan sambil nungguin shawn.

"Macet kali" kata gue cuek.

"Temen kamu jadi kesini kan?" Tanya bunda.

Gue ga jawab pertanyaan bunda, gue liat muka ayah,bunda,cam Kayaknya mereka mulai bosen. Shawn lama amat sih.

Ting tong. Nah.

"Itu kayaknya shawn" batin gue.

"Yah, bun itu kayaknya shawn deh, bentar ya" setelah mendapat anggukan dari mereka gue langsung menuju pintu utama.

"Lama banget sih lo" semprotku ketika membuka pintu.

"Sorry sorry, tadi motor gue mogok" kata shawn.

"Yaudah buru masuk, ayah sama bunda sama cam udah nungguin" kata gue cuek.

"Jangan cuek dong nay, gue kan udah minta maaf" kata shawn melas.

"Buru ah" kata gue sambil jalan ke ruang makan.

Gue duduk di kursi gue, diikutin shawn yang duduk di pinggir gue.

"Maaf tante, om, cam tadi motor saya mogok di jalan" kata shawn sambil benerin posisi kacamatanya yang miring.

"Lain kali kalo punya janji sama orang jangan ngaret ya, apalagi sama cewe" kata cameron yang langsung dihadiahi jitakan dari gue

"Aduhh, apaan sih ya" kata cam sambil ngusap kepalanya yang tadi gue jitak.

"Eh-i-iya cam, sorry" ucap shawn gugup.

"Nama kamu siapa nak?" Tanya Ayah ke shawn.

"Shawn mendes om" kata shawn sambil senyum.

Manis.

Eh.

"Kamu punya kaka? Adik?" Kini giliran ibu yang bertanya.

"Saya cuma punya adik tan" kata shawn lagi.

"Namanya siapa?" Cameron ikut nimbrung.

"Aaliyah mendes" kata shawn dengan senyuman yang gapernah hilang dari wajahnya.

Manis banget sih kamu shawn. Eh itu bukan gue yang ngomong.

"Orang tua kamu kerja apa shawn" ayah nanya lagi.

Lah ngapain sampe nanya2 orang tua segala.
Dikira lagi ngobrol sama pacar gue aja si ayah.

"Eh anu, itu ayah kerjanya" ada jeda cukup lama "shawn juga gatau om" lanjut shawn.

"Oh yaudah kalo gitu, yaudah kita makan aja sekarang takut keburu dingin" kata ayah sambil senyum ke shawn.

"Eh iya om mari" kata shawn senyum. Lagi.

"Aya kamu abilin nasi buat shawn dong" kata bunda ngasal.

"Eh? Shawn bisa sendiri ko" kata gue yang masih kesel gara-gara shawn telat.

"Masa sama calon pacar gitu sih ya" sambung cameron.

Ih cameron apaan sih. Gue kan cuma temennya shawn.

Iya temen.

Temen.

"Cot" balas gue.

"Eh anak cewe gabaik ngomong gitu" kata ayah sambil pura-pura masang muka marah.

"Ayahhhh" rengekku seperti bunyi kucing kejepit.

Otomatis satu ruangan pada ketawa, gue malu banget anjir mana ada shawn lagi.

Everything Has ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang