25. Cowo Misterius

1.7K 130 14
                                    

Hari ini pembukaan bulan prestasi di sekolah gue, gue selaku panitia harus memberikan yang terbaik biar para guru sama para siswa engga kecewa.

"Yo semuanya kumpul" teriak hayes ke anak-anak panitia yang lain. Setelah anak-anak panitia kumpul hayes memimpin doa supaya acaranya berjalan lancar. "Untuk kelancaran acara ini hendaknya kita berdoa terlebih dahulu, berdoa sesuai kepercayaan masing-masing dimulai" ucap hayes.

Semoga semuanya lancar, aamiin.

"Selesai. Yo yo semangat" kata hayes sambil meninju angin. Setelah itu kita mencar, gue bareng hayes jalan ke pinggir lapang buat upacara pembukaan bulan prestasi MIS.

Yang lain pada mencar ke bagian mereka masing-masing.

Acara demi acara sudah selesai, sekarang semua panitia pada mencar kebagian mereka masing-masing. Berhubung lomba nyanyi diadain hari rabu gue jadi nganggur, tapi sesekali bantu panitia kok, panitia yang butuh bantuan tapi.

Lomba yang dilaksanain hari ini itu lomba olahraga, kaya futsal, basket, tennis, Kasti, soalnya lomba kaya gitu ngebutuhin banyak waktu. Mungkin 1 minggu atau lebih.
Hari selasa : Lomba Modeling, sama cerdas cermat.
Hari Rabu : Lomba Nyanyi Duet.
Hari Kamis : Lomba Nyanyi Grup sama Karya Ilmiah Remaja.
Hari Jum'at : Lomba Fotografi.
Sisanya nyelesain lomba basket, kasti, tennis, dan Futsal.

Hayes udah sibuk sama panitia basketnya, sam juga sibuk sama panitia futsalnya.
Di sekolah gue sekarang rame banget sama anak-anak MIS soalnya selama 1 minggu kedepan nggak ada kegiatan belajar mengajar, selain anak-anak MIS juga banyak juga anak-anak dari sekolah luar. Salah satunya sekolahnya cam. Btw cam ikut kasti yaa.
Gue iseng-iseng aja keliling sekolah sambil mengalungkan camera di leher, siapa tau gue nemu objek yang bisa gue abadikan oleh cameraku.

"Nayara" seseorang meneriakan namaku.

Gue nyari sumber suara itu dan ternyata itu aaron. "Hey ron" kataku sambil melambaikan tangan.

Aaron berjalan menghampiriku dengan mengenakan baju team basket SMA Nusantara. Dia basket?

"Lo basket?" Tanyaku.

"Yoi, kerenkan?" Katanya so kece.

"Biasa ae" kataku datar.

"Oh iya lupa yang keren menurut lo kan si nash bukan gue" kata aaron cuek.

Nash? Keren? Cih.

"Dih keren apaan kerempeng gitu. Mending hayes lah" belaku.

"Udah putus juga lo sama hayes, masih ae ngarepin dia" kata aaron.

"Ye sukasuka gue lah" kataku sambil jalan.

"Mau kemana lo?" Tanya aaron sambil menyamakan langkahnya dengan langkahku.

"Nyari temen gue, lo kapan maen?" Tanyaku masih sambil jalan.

"Bentar lagi. Lo nonton gue dong. Oh apa jangan-jangan lo mau nonton nash ya?" Kata aaron nyerocos.

Gue berhenti "lo ngomongin nash mulu. Eneg gue" kataku ketus. "Lagian gue gapunya perasaan spesial buat nash. Kalo pun ada gue ngehargain hayes, gue ga mungkin suka bahkan pacaran sama kakaknya mantan gue. Ngerti?" Lanjutku sambil menekankan kata kakaknya.

"Uh-ehm iya sih" kata aaron gugup sambil menggaruk kepalanya canggung. Kayaknya dia keabisan kata-kata deh. "Yaudah gue ke lapang basket dulu ya. Lo jangan lupa tonton gue" lanjutnya sambil menepuk pundakku.

"Gampang" kataku sambil senyum.

"Yaudah duluan ya, bye" aaron berlari kecil ke arah kerumunan cowo-cowo yang make baju yang sama kaya aaron. Kayaknya itu team basketnya deh. Yaudah lah.

Everything Has ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang