2. Bullying?

2.8K 179 18
                                    

Hari ini hari pertama sekolah, berhubung gue sama cameron beda sekolah jadi kita berangkat sekolah masing-masing.
Tapi berhubung ini hari pertama gue sekolah, ayah ngotot buat ngantrerin gue. Katanya sih buat pengenalan aja, cuma kali ini.

"Kamu hati-hati ya sayang" ucap ayah setelah mengecup kening gue.

Gue suka ayah dan bunda masih memperlakukan gue kaya anak kecil, kebanyakan orang kan kalo udah dewasa pada pengen jauh-jauh sama orang tuanya. Kalo gue sih engga, malah semakin dewasa semakin deket gue sama mereka.

"Iya yah, aya berangkat dahh" gue melambaikan tangan ke ayah, dan ayah menjalankan mobilnya keluar pekarangan sekolah.

Gue masuk ke gedung sekolah, sekolah gue disini berbasis internasional jadi gaperlu pake seragam kaya cameron. Btw cameron sekolah disekolah negri ya, soalnya dia pengen "liar" katanya.

Sekolahnya lumayan luas, banyak lorong-lorongnya, serem sih tapi bukan aya namanya kalo takut sama setan.

"Lo, udah berapa kali gue bilangin kalo gue panggil sekali langsung nyaut gausah pura-pura budeg!!!!" suara melengking cewe merusak pendengaran gue

Gue memutar pandangan mencari asal suara jelek itu, dan hap!.

Di ujung sana ada segerombolan anak laki-laki kira-kira 5 orang + 1 orang cewe yang lagi mojokin 1 anak cowo. Dan anak-anak lain cuma nontonin anak itu di bully.

Bullying? Masih jaman apa.
Gue yang emang gasuka liat penindasan kaya gitu langsung turun tangan.

"Eh lo cewe yang suaranya jelek" kata gue nantang cewe yang tadi teriak.

"Siapa lo?" teman lelakinya yang bermata biru menatapku tajam.

"Penting lo tau nama gue?" jawabku menantang-lagi.

Tiba-tiba ada yang menarik rambutku ke belakang.

Oh shit!

"Apa-apaan lo tadi bilang suara gue jelek?" kata cewe yang narik rambut gue sekaligus yang teriak tadi

"Lepasin" kata gue mengibaskan tangan gue dikepala sampe akhirnya genggaman cewe itu lepas dari kepala gue.

"Urusan lo sama dia apa?" ucap gue sambil menunjuk cowo berbehel+berkacamata yang tadi abis mereka bully. Uh nerd abis.

"Bukan urusan lo!" sekarang temen cowonya yang memakai ikat kepala kuning yang membalas.

"Wih hebat banget mainnya keroyokan" kata gue menghampiri cowo nerd itu. "Berdiri" ucap gue memerintah.
Cowo nerd itu berdiri di belakang gue.

"Siapapun yang ganggu dia, berurusan sama gue!" kata gue tegas.

"*tepuk tangan* wihhh ada pahlawan kesiangan nih" lelaki bermata biru laut yang tadi menatapku tajam kini maju berhadapan denganku.

"Lo anak baru kan? Gausah cari masalah sama kita!" bentak cowo bermata biru itu.

Cih, dikira gue takut apa.

"Lo yang harusnya ga cari masalah sama dia" ucap gue menunjuk cowo nerd tadi.

Cowo bermata biru itu menggertakkan giginya kesal sepertinya.

"Lo berhadapan dengan orang yang salah nyonya!" kata dia lagi sambil pergi ninggalin gue dan cowo nerd itu.

"Awas lo!" si cewe jelek itu narik rambut gue lagi dan pergi mengikuti cowo bermata biru itu.

"Emang gue takut?" kata gue menantang. "Cih dasar sampah"

Anak-anak yang dari tadi mengerubungi anak nerd + gue itu, sedikit demi sedikit pergi. Dan tinggalah gue disini. Didepan loker saksi pembullyan anak nerd itu berdua. Iya berdua, berdua sama si nerd itu.

"Ma-makasih" cowo nerd itu berterimakasih tapi pandangannya tetep nunduk. Pemalu banget ni cowo.

"Santai aja, oh iya kenalin gue naraya. Lo?" ucap gue mencairkan suasana yang canggung.

Kini cowo nerd itu mendongkakkan kepalanya menatapku tepat dimata.

Ughh dia punya mata coklat yang indah, tapi sayang tertutupi kacamata besar yang bertengger di hidungnya. Rahangnya keras, pipinya merah lucu banget, dan...tampan. Apasih ya.

"Ummm nama gue shawn" ucap dia mengulurkan tangannya.

"Eh-i-iya, salam kenal shawn?" kata gue sambil menjabat tangannya.

"Emm lo anak baru?" tanya dia canggung.

"Santai aja kali sama gue mah" ucap gue memukul bahu shawn pelan "gausah canggung gitu"

"Eh umm sorry, soalnya baru sekarang ada yang mau temenan sama gue lagi. Jadi gue agak canggung. Sorry" kata shawn mulai relax.

"Kenapa?" emang kenapa gaada yang mau temenan sama dia? Dia ga buruk-buruk amat, walaupun sedikit norak sih dandanannya-_-

"Panjang lah ceritanya, oh iya lu udah tau kelas lu dimana?" tanya shawn mengalihkan pembicaraan.

Mungkin dia belom mau cerita sama gue. Lah gue siapanya dia emang? Astaga aya, aya. Ko lu jadi gini sih, mana aya yang cuek. Ko sekarang malah care gini. Sama orang yang baru dikenal lagi. Ini gila.

"Hey naya, ko ngelamun?" kata kean mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka gue.

"Eh anu, engga kok. Tadi lu nanya apa?" jawab gue gugup. What? Gugup. No!

"Mau gue anterin ke kantor kepala sekolah? Sekalian gue anterin juga ke kelas lu ntarnya" kata kean sambil senyum.

"Oh oke"

~~~~

Sekarang waktunya istirahat, gue lagi duduk dikantin bareng sama shawn. Iya gue satu kelas sama dia, dan kalian tau? Ternyata bukan cowo bermata biru dan cewe jelek tadi aja yg sering ngebully shawn, tapi temen kelasnya juga. Poor shawn

"Emang kenapa sih anak-anak pada ngebully lo kaya tadi?" ucapku sambil makan fruit salad yang baru kupesan tadi.

"Maaf, gue belom bisa cerita sekarang" kata shawn sambil nunduk.

"Oh oke, gapapa ke. Nama lengkap lu siapa dah?" tanya gue penasaran

"Shawn Mendes, lo siapa?" jawab shawn

"Ohh, gue Naraya Grace Dallas" jawab gue sambil senyum.

"Oh iya nay, lu gamalu apa temenan sama gue?" kata shawn.

"Malu? Ngapain malu. Lu manusia kan sama kaya yang lain?" jawab gue dengan kening berkerut.

"Yakan gue disini dibully mulu, gue nerd, gapantes temenan sama cewe cantik kaya lu" jawab shawn sambil tersipu?

What's wrong with you shawn? Hahaha lucunya:D

"Ah lu bisa aja" jedaku "gue kalo temenan gapernah mandang fisik bro, santai aja" lanjut gue.

"Haha, oke oke. Jadi kita teman?" jawab shawn sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

Hah? Pinky promise?

"Pinky Promise?" tanyaku bingung.

"Yap, ini kebiasaan gue sama keluarga gue kalo bikin janji" jawab shawn dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

"Kaya temen gue aja deh" jawabku sembari mengaitkan jari kelingking kita. "Kita teman" lanjutku sambil tersenyum.

"Teman" ucap shawnn lagi-lagi tersenyum.

Demen banget senyum sih lu shawn.

~~~~

Di mulmed foto abangnya naraya ya,Cameron Dallas :)

Everything Has ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang