Volunteer Club (bahasa)

chapter 3: volunteer club

Pagi hari terasa sangat menyejukkan. Seperti biasa aku bangun pagi sekali untuk membantu menyiapkan kedai ramen nenekku.

"Wow sudah jam 7, nek aku harus berangkat sekolah."
"Hati-hati di jalan,maaf nenek tidak sempat menyiapkan bekal."
"Tak apa nek aku bisa makan siang di kantin, sampai jumpa nek."
Aku pun pergi ke sekolah. Beruntung sekali sekolahku tidak begitu jauh jadi aku tidak perlu tergesah gesah.

Aku mengikuti pelajaran seperti biasa yang sangat membosankan. Nilai akademikku pun tidak terlalu bagus. Tetapi aku harus bersekolah karena nenek sudah membiayai keperluan sekolahku.

Saat pelajaran aku teringat Shuzuku yang kemarin menyapaku ketika pulang sekolah. Aku fikir apakah dia menyukaiku? Apa dia sudah gila? "Entahlah.."
Dipikir-pikir Shizuku cantik juga, dandannya yang tidak begitu mencolok seperti kebanyakan gadis disekolahku membuatku terbayang-bayang. What the fuck apa yang ku pikirkan. Tidak mungkin dia menyukaiku, secara aku bukan siswa yang rajin bahkan tak layak hidup.

Seusai jam pelajaran terakhir, aku teringat jika aku harus pergi ke ruang club yang diperintahkan oleh yama sensei. " gaaaah malasnya." Aku pun mencari ruangan tersebut. Dan akhirnya aku menemukannya, dari luar tampak seperti ruang yang sudah tak terakai 100 tahun. Pintunya berdebu. Aku pun pelan pelan membuka pintu itu. "Selamat datang di volunteer club, Haru-kun!!" Seorang gadis yang tak asing dengan riang menyambutku. Aku pun terkejut dan terdiam mengapa nanako ada di ruangan ini. Wajahku memerah.

"Kau datang cepat sekali, aku bahkan belum menyiapkan sambutan sebagai ketua club untuk para anggotaku." "Ketua club wtf!!!?" Shizuku dengan semangat berbicara tanpa henti. Bahkan aku tidak dapat berkata apa apa.
Pintu pun terbuka, ternyata Kenji yang datang. "Jeez, orang ini lagi.", dalam hatiku.
"Selamat datang di volunteer club, Kenji kun!", seru nanako.

"Maaf aku sedikit terlambat karena taka sensei menyuruhku untuk membawakan tugas-tugas teman sekelas ke ruang guru."
Aku berfikir Kenji adalah bukan orang yang jahat, tetapi tetap saja dia bukan orang yang layak untuk mendapat perilaku baik dariku.

"Berhubung kita semua sudah berkumpul, aku akan memperkenalkan diriku, aku adalah Mizutani Shizuku siswi tahun kedua yang akan menjadi ketua kalian.
Aku perjelas lagi club ini aku dirikan karena keinginanku sendiri. Tidak ada aktivitas yang pasti mengenai club ini, jadi kalian harus menuruti apapun perintah yang aku berikan. Sekarang adalah waktu kalian memperkenalkan identitas kalian masing- masing, dimulai dari haru."

"Namaku Yoshida Haru, siswa tahun kedua, salam kenal." Kataku dengan tidak niat.

"Wow sangat singkat sekali, tetapi tak apa, aku udah tahu banyak tentangmu."nanako said.

"WTF."

"Namaku Yamaguchi Kenji, panggil aku Kenji,aku siswa tahun pertama, mohon kerja samanya.", Kenji mengatakannya dengan malu malu.

Aku mulai terfikir apakah Shizuku ada kaitannya dengan kejadian yang kemarin. Aku pun bertanya pada nanako, "Shizuku, apakah kamu mengetahu tentang kejadian kemarin?"

Shizuku dengan santai menjawab,"ya aku mengetahui apa yang kalian lakukan di halaman belakang, bahkan aku yang merekam video dan memberikannya ke yama sensei."

"Apa yang kau inginkan Shizuku!!", seruku.

"Sebenarnya aku tak mengharapkan banyak, aku hanya ingin memiliki anggota untuk club ini.", Shizuku said.

Aku berfikir ternyata Shizuku dan yama sensei bekerja sama untuk membuatku dan Kenji menjadi anggota clubnya, sungguh licik. Aku tidak bisa marah kepada wanita, aku hanya menunjukan ekspresku yang jengkel dan siap membanting mejah yang ada didepanku.

"Ternyata kau dibalik semua ini.", Kataku.

Aku pun beranjak keluar ruangan tetapi langkahku terhenti ketika Shuzuku berkata, " kita akan bertemu lagi besok pulang sekolah, masih banyak yang harus kita urus dan ingat kata yama sensei jangan melanggar perjanjian ini atau kau akan celaka."

Aku tanpa kata melanjutkan jalanku untuk pulang. Sepertinya Kenji tidak bisa berbicara apa-apa. Jelas dia termasuk korban hukuman ini.
Aku pun pulang dengan emosi yang terus meledak ledak.

Ketika aku keluar gerbang sekolah Shizuku mengejarku dan ia berkata, " cukuplah jangan bersikap keras lagi terhadap Kenji, dia tidak bersalah apa apa, aku tahu hubungan kalian dan permasalahan kalian."

Aku berkata, "cuih! Cukup kau jangan mengurusi urusan orang lain, urusi dirimu sendiri!"

"Tetapi.."

Aku pun meninggalkannya dan melanjutkan perjalanan pulang. Sial mengapa gadis yang hampir aku suka malah menjebakku seperti ini.