Chapter 12 : Nakamura Aiko

503 46 3
                                    

Aku masih memikirkan wajah yang selalu terbayang selama seharian ini. Aku masih ragu tentang identitas aslinya seperti apa atau sebagainya. Yamamoto-san adalah iblis? Itu masih belum bisa dibuktikan. Banyak di dunia ini yang memiliki wajah yang sama jadi mungkin saja Yamamoto-san bukan iblis. Dia baik padaku walaupun sedikit kasar bahkan dia tidak berbuat kesalahan yang fatal.

"Aiko, apa kepalamu masih sakit?"

Lamunanku buyar dengan pertanyaan Rin. "Ah tidak. Aku sudah tidak apa-apa."

"Yang lain sudah pulang dan melanjutkan misi mereka. Aku dan Toru akan menginap di rumahmu."

"Padahal aku baik-baik saja kenapa mereka datang kemari. Kalian berdua terlalu cemas." Yang kumaksud mereka adalah teman-temanku dari kaum surga yang berada di bumi ini.

Rin dan Toru memutuskan untuk menginap di rumahku karena kondisiku. Kondisiku mulai lebih baik dari sebelumnya tapi sekarang aku baik-baik saja. Toru dan Rin sempat panik ketika mereka sadar dan itu sangat berlebihan. Mereka menyesal membiarkanku menggunakan teleportasi dan mencelakai diriku.

Di tengah obrolanku dengan Toru dan Rin, bel rumahku berbunyi yang berarti ada yang membunyikannya. Toru bergegas keluar untuk mengcek siapa yang memencet bel dan beberapa menit kemudian Toru datang tidak sendiri tapi bersama Otoshi-san, Kumiko, Rena, dan Fujimoto-san. Aku tidak berhasil menemukan sosok Yamamoto-san.

"Aikoooooo!" Peluk Kumiko padaku yang sedari duduk di atas ranjang.

"Kumiko, sakittt."

"Maaf." Dia tertawa tidak bersalah.

"Bagaimana kabarmu?" Fujimoto-san bertanya.

"Aku baik-baik saja." jawabku singkat sambil tersenyum malu.

"Ehem." Rena berseru yang membuatku menyikutnya. "Sakit."

Tak lupa aku memperkenalkan Toru dan Rin kepadaO toshi-sani dan Fujimoto-san. Kumiko dan Rena sudah mengenal mereka berdua. Toru dan Rin membersihkan sampah bekas teman-temanku datang yang dibantu oleh Kumiko.

"Sebenarnya rencana kami ingin mengajak Yamamoto-san jugatapi dia sudah ada acara dengan temannya." Jelas Rena.

"Nakamura-san, apa kau ingat ketika kita bertiga membicarakan tentang Tamaru, temannya Yamamoto-san?"

Gadis yang kusebut sebagai pacar Yamamoto-san padahal bukan. "Aku ingat."

"Tadi aku bertemu dengannya secara langsung dan dia sungguh cantik tapi sayangnya sifatnya dingin."

"Aku juga pernah bertemu dengannya. Pertemuan yang buruk."

"Kapan?"

"Saat Yamamoto-san mengantarku pulang. Gadis yang bernama Tamaru itu sangat tidak suka melihatku."

Wajah Fujimoto-san membeku. Apa aku salah dalam berbicara?

"Kau dengan Yamamoto-san sepertinya tambah dekat." Ledek Fujimoto-san.

Aku hanya membalas dengan tawa pahit. Aku tidak tahu harus berkomentar apa lagi.

"Pantas saja Yamamoto-san menyuruh kita tidak berhubugan dengan Tamaru. Ternyata sifatnya sedikit buruk. Tapi tadi ada dua temannya lagi. Mereka sepertinya anak brandalan. Kenapa Yamamoto-san bisa berteman dengan mereka ya.."

Bukan itu yang membuatku penasaran sekarang tapi aku penasaran dengan wajah yang telah kulihat kemarin. Aku sangat ingin memastikannya tapi Yamamoto-san tidak ada disini.

"Otoshi-san, bisa pinjam ponselmu?"

Otoshi-san memandangku aneh. "Untuk apa?"

"Cepat berikan saja."

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang