Chapter 9 : Nakamura Aiko

556 55 4
                                    

Rumah Toru sangat sepi dan Rin sedang bekerja jaditidak bisa datang. Aku duduk di sofa menunggu Toru keluar dari Kekure Basho.Dia sedang memeriksa adanya lubanggerbang padahal aku sudah bilang itu tidak mungkin ada karena langit cukupcerah.

Aku ke rumah Toru hanya ingin membicarakan apa yangtelah kulihat beberapa hari lalu. Karena tidak punya waktu dan banyak tugasbaru sekaranglah aku memiliki waktu ke rumahnya. Padahal Trou sudah kusuruh kerumahku tapi dia tidak mau. Aku kurang menyukai membicarakan hal penting didalam telpon.

Dia keluar.

"Apa kau menemukan sesuatu?"

"Tidak. Tapi aku mendapat informasi dari Temaru bahwaada Iblis di dekat tempat pembelajaan di bagian utara dan Juko juga memberitaubahwa iblis juga muncul dekat bandara. Sepertinya tempatku tidak ada iblis yangmelintas."

"Disini sangat sunyi." Aku mengeluh. "Aku juga melihatiblis."

Toru terbatuk mendengar ceritaku. "Dimana?!"

"Saat perjalanan pulang dia melintas sendiri."

Walaupun iblis itu tidak muncul lagi di derah rumahkutapi tetap saja aku harus melapor ada Toru agar berita ini disebar ke semuateman kami. kami harus wajib melapor jika melihat iblis.

Tiba-tiba saja ponselku bergetar. Ada pesan masuk dariFujimoto-san. Seketika melihat pesan darinya senyum di bibirku langsungterbentuk. Padahal kami sering pengirim pesan tapi entah kenapa ketika akumenerima pesan darinya rasa bahagiaku langsung tumbuh dengan cepat bagaikanroket.

Kau adawaktu?

Aku menjawab.

Ada. Memangnyakenapa Fujimoto-san?

Hanya membutuhkan beberapa detik dia langsungmembalas.

Aku inginmengajakmu jalan mengganti yang gagal kemarin.

Apa apa apa! Dia mengajakku lagi? sudah pasti aku mau.Bahkan sangat mau.

"Aiko, wajahmu kenapa menjadi begitu aneh?" Torumemasang wajah aneh juga.

"Hanya bahagia." Jawabku dengan senyum sumbringan.

Bagaimana aku tidak senang, Toru mengajakku jalan. Iniadalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan.

Aku membalas.

Baiklah.

Toru beridiri dan duduk di sebelahku. Dia menenggak airputih dalam sekali minum. "Hei, nanti malam kita akan memulai pencarian kita. Cepatdatang ke rumahku atau nanti aku jemput. Kita harus cepat menyelesaikan malasahini. Rin jugasudah kuberitahu. Zako akan memancing para iblis untuk keluar danpada saat itu kita dan yang lainnya akan muncul. Jangan berubah wujud disembarang tempat karena itu akan membahayakan."

Aku mengangguk dengan ceramah Taru yang begitu panjang.

"Kau itu ratu yang bodoh. Aku tahu kau berubah bentukbelum lama ini karena kau telat ke sekolah kan? Jika kau dilihat iblisbagaimana? Seharusnya kau pikirkan itu dengan baik. kita berubah pada waktu dantempat yang tepat. Ingat itu." Toru menyentil pelipisku. "Dasar anak kecil."

Kenapa dia juga ikut-ikutan memanggilku bodoh sepertiYamamoto-san. memangnya aku begitu bodoh sampai dua orang menaggilku sepertiitu. Sebaiknya aku belajar lagi jika seperti ini.

***

Mungkin ini agak berlebihan tapi aku ingin terlihatsempurna di depannya. Rok mini dan kemeja tak berlengan denga paduan warna yangcocok dengan musim panas ini. rambutku yang biasanya kusengaja tidak rapi kaliini aku membuatnya tampat sangat rapi ditambah dengan jepit rambut untukmempermanis. Aku siap menemuinya.

DistanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang