chapter 1

33.2K 1.5K 20
                                    

Nb : Sebelumnya saya cuma mau bilang, kalau ff ini adalah murni dari pikiran saya sendiri. Jadi saya mohon, jangan sama-samain ff saya dengan ff lain.

Okelah, kalau ide cerita hampir mirip, tapi bagaimanapun juga cara penyampaiannya pasti gak mungkin sama 'kan? Jujur aja saya sedikit sedih waktu ada yang bilang ff ini mirip dengan ff sebelah. Dan secara gak langsung itu buat mood saya yang tadinya bagus jadi anjlok seketika.

Dan gara-gara itu saya juga harus revisi total, padahal sekarang saya lagi disibukkan dengan tugas dan les (udah kelas akhir :"v)

Jadi saya mohon dengan sangat, jangan samain ff saya dengan ff lain oke? Kalau kalian suka kalian boleh baca. Tapi kalau gak suka, gak baca juga gak papa. Udah itu aja. Maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di hati.

Selamat membaca

Revisi : 10 Juli 2016

Hari-hari dilalui Nara dengan tidak begitu istimewa. Baginya semua terasa hambar sejak peristiwa itu.

Nara bersekolah di Seoul University. Dan ia juga mempunyai seorang adik perempuan yang sangat manis. Kim Nami. Ayah dan ibunya?

Peristiwa itu, peristiwa dimana ayah dan ibu Nara di ambil Sang Maha Kuasa empat tahun yang lalu. Mereka mengalami kecelakaan pesawat. Saat itu Nara berpikir, kenapa tidak ia saja yang di ambil? Kenapa harus kedua orang tuanya?

Dulu sekali saat Nara masih berada di Senior High School. Hampir semua orang pasti menyukainya. Ingin membenci Nara pun rasanya sulit sekali. Dia gadis yang cantik, baik, populer, dan kaya.

Keluarganya juga mempunyai perusahaan Star Company. Perusahaan nomor tiga terbesar di Korea dan nomor dua puluh di seluruh dunia. Sayang, sejak keluarga Nara meninggal perusahaan itu bangkrut karena General Manager di perusahaan itu korupsi. Semuanya hilang. Rumah, perusahaan, serta orang tuanya. Hanya Nami yang Nara punya.

Saat itu, salah satu sahabat ayahnya berbaik hati untuk mengajak Nara dan Nami untuk tinggal bersama. Disitulah awal mula ia bertemu dengan Minri. Sahabat yang sudah Nara anggap sebagai kakak. Minri adalah anak dari keluarga Park, keluarga yang sudah menyelamatkan Nara.

"Hai aku Park Minri. Kau mau menjadi sahabat sekaligus adikku?" ucapan Minri yang begitu polos saat itu masih diingat Nara dengan jelas. Mana mungkin gadis itu melupakan pertemuan pertama mereka yang dapat dikatakan lucu itu.

Selama tinggal di rumah keluarga Park, Nara diam-diam mencari pekerjaan. Yah meskipun hanya pekerjaan paruh waktu yang dikenal dengan nama Part Time. Uang dari hasil kerja Nara selama tiga tahun ia gunakan untuk membeli apartemen. Ia tidak ingin menumpang selamanya di rumah keluarga Park, meski mereka sama sekali tidak keberatan.

Dan di sinilah sekarang. Di apartemen yang tidak luas namun juga tidak sempit. Baginya apartemen ini sudah lebih dari cukup. Besok Nara memutuskan tinggal di sini.

"Nara kau yakin ingin tinggal di apartemen ini? Berdua? Hanya dengan Nami?" tanya seseorang tepat di samping Nara.

Nara yang sedang melihat-lihat keadaan apartemennya langsung terlonjak kaget. Suara itu menbuatnya merinding. "Park Minri, kau mau membuatku mati muda?" ujarnya sebal.

Minri hanya memutar bola matanya malas. Terkadang Nara terlalu hiperbola.

"Iya besok aku akan tinggal di sini. Memangnya aku tinggal dengan siapa lagi jika bukan dengan Nami? Hari ini kau aneh Park Minri." lanjut Nara.

EMERGENCY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang