chapter 8

12.7K 1K 15
                                    

"Pakailah ini! Eonni yakin, Sehun akan terpesona dengan kamu, Nara." ucapan Eunseo terus terngiang dalam pikiran Nara. Ah yang benar saja! Memakai baju kurang bahan dan sangat tipis di depan Oh Sehun! Tidak tahu apa yang ada di pikiran yeoja itu.

Tapi mencoba tidak ada salahnya bukan?

Nara memakai lingerie yang sangat amat tipis -hadiah dari Eunseo-. Tapi... Ia terlihat seperti wanita penggoda, mungkin?

Nara bergidik ngeri, membayangkan jika ia harus memakai ini. Bisa-bisa Sehun akan berpikiran kalau Nara adalah jalang yang tersembunyi. Tidak! Nara tidak mau Sehun berpikiran seperti itu.

Saat Nara ingin melepas lingerie yang ia pakai, Sehun tak sengaja masuk ke kamar mandi yang memang tidak Nara kunci.

Sumpah! Nara lupa jika ini adalah kamar hotel! Dan parahnya, Nara lupa mengunci pintu karena perkataan Eunseo yang terus membayangi otaknya.

"Sial, Kim Nara. Apa kamu mencoba untuk menggodaku?"

Nara menelan ludahnya susah payah. "T-tidak. Sebenarnya aku tidak ingin memakai ini. Bisakah kamu keluar dulu?"

Nara terus mundur hingga punggungnya menyentuh dinding kamar mandi. Sehun pun dengan sigap mengurungnya. Ah posisi yang terlalu intim?

"Sehun, bisakah kamu sedikit geser?"

"Tidak, sebelum aku mendapatkan jatah malam pertama." Dan setelah mengatakan itu, Sehun mencium bibir Nara dengan nafsu yang sudah tidak dapat terkendali.

Mereka melakukannya. Saat ini hanya Nara yang ada di mata Sehun. Tidak ada Yena atau siapapun.

***

Mungkin jika ini dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai, pemandangan ini akan terlihat indah di mata Nara. Sehun tidur dengan posisi mendekap Nara. Tubuh putihnya yang telanjang.

Pipi Nara memanas ketika mengingat kejadian tadi malam. Sungguh, Nara benar-benar malu.

"Pagi Oh Nara."

"Pagi Oh Sehun."

"Ingin mengulang apa yang terjadi tadi malam?"

Rasanya Nara ingin menenggelamkan Sehun ke dasar laut. Bahkan ini baru pagi dan Sehun sudah menggodanya. Nara mencoba untuk tidak memperdulikan Sehun. Ia ingin bangkit tapi dengan sigap Segun menggendong Nara ala bridal style.

"Aku yakin itu kamu masih sakit."

Satu fakta baru yang diketahui Nara, Oh Sehun dia ternyata.... Byuntae!!!!

***

Lima bulan sudah berlalu. Bahkan Nara sudah hamil sebelas minggu. Ya, sejak saat itu, Sehun terus berusaha untuk membuat anak. Setiap malam mereka melakukannya. Anggap saja Sehun gila. Tapi tidak apa, toh keduanya sangat menikmati permainan mereka.

Tidak dapat dipungkiri meski hubungan keduanya sedikit membaik, dalam hati Sehun ia masih memikirkan sosok Yena. Gadis itu seperti menghilang ditelan bumi.

"Sebenarnya dimana Yena?"

Sehun juga sudah menyewa detektif untuk mencari keberadaan Yena, tapi sampai sekarang tidak ada kabar mengenai gadis itu. Lagipula Sehun juga sudah menyerah. Menyerah untuk mendapat gsdis itu.

Gadis yang lebih mementingkan karir dibanding cinta.

Sekarang, Sehun hanya ingin fokus ke Nara dan calon anak mereka. Iya, mereka.

"Nara, nanti siang aku antar ke dokter Cho, ne?"

Nara yang sedang memakaikan dasi Sehun sedikit mendongakkan kepalanya. Ia mengangguk singkat dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Jjks dilihat-lihat Sehun dan Nara sudah seperti pasangan suami istri yang nyata.

Sifat Sehun yang dingin pun juga sedikit demi sedikit mulai mencair. Dalam hati Nara, sejujurnya ada sedikit ketakutan saat melihat Sehun mulai berubah. Bagaimapun juga mereka menikah kontrak.

Jika Sehun berperilaku dingin ke Nara, mungkin kalau pernikahan mereka sudah selesai Nara tidak akan terlalu sakit hati. Tapi sekarang? Nara takut jika ia akan hancur. Karena perilaku Sehun, secara tidak langsung ia membuat Nara berharap.

"Aku pergi dulu. Jam dua belas, aku akan memjemputmu. Tampil yang cantik, ne? Karena kita akan berkencan setelah dari dokter."

Deg.

Kencan? Ini pertama kalinya Sehu mengajaknya kencan. Kencan pertama mereka, Nara ingin semuanya berjalan dengan manis.

Ya Tuhan, bolehkah aku melupakan surat perjanjian itu? Bolehkah aku melupakan siapa posisi aku yang sebenarnya? Tanpa sadar aku telah mencintainya, Ya Tuhan. Aku mencintai Sehun.

ChocoBin

EMERGENCY WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang