Paris

145 11 9
                                    

Hugo's PO.V

"Alamat?" Ulangku. Greyson mengangguk.

"Chanel Avenue no 8 dan Victor Hugo no 2a" Greyson menyebutkan nama alamat yang tertera pada gulungan kertas yang sedari tadi ia bawa2. Kukira dia sudah mulai tidak normal. Ternyata dugaanku salah terhadap Alien Oklahoma ini dengan ia membawa2 gulungan kertas.

"Salah satu nama alamatnya adalah nama depan sepupu kembarmu.." Celetuk Logan dan semua tertawa. Termasuk Yui dan Asa yang masih dalam keadaan belum pulih.

"Terus saja kalian menertawai namaku..."

"Hey buddy, jangan kau anggap seriuslah. Kami ini hanya bercanda. Oya yang aku tahu bukannya nama jalan Victor Hugo di Prancis sangat banyak ya?" Tanya Rena.

"Iya banyaaakkk sekali. Dan kau tak akan pernah bisa menghitungnya apabila kau berkeliling Prancis.." Rena memutar bola matanya malas. Hahaha...

"Lebih baik kita skip dulu masalah nama Chanel dan Victor Hugo. Sekarang kita urus dulu Rena dan Asa..." Tiba2 Greyson angkat bicara. Dasar!! Kalau sudah tentang Yui..

"Baiklah.. Mari.." Semua membantu membawa Yui dan Asa ke tempat yang aman.

"Tidak mungkin kita membawa Yui dan Asa ke tempat penginapan tadi. Bisa2 mereka berpikir yang tidak2 kalau melihat penampilan kita yang seperti ini.." Ucapku.

"Bawa kami ke tempat awal.." Ucap Yui pelan. Semua pasang mata tertuju pada Yui yang dibantu oleh Logan aku.

"Tempat awal? Dimana itu?" Tanya Logan.

"Akan aku tunjukan.." Mereka mengangguk. Saat sampai...

"Oaalaah... Disini rupanya.. Astaga Yui.." Ucapku saat aku tahu tempat yang dimaksud Yui. Tempat itu adalah tempat dimana aku, si Alien Oklahoma, Yui dan Rena menyantap pizza dan kami saling meledek. Yui hanya menyengir kuda. Isshhh... Bisa2nya Yui dalam keadaan seperti ini Yui masih bisa bercanda? Sama saja dengan Asa..

"Sebentar.." Logan berlari keluar. Entah kemana dan untuk apa, kami tidak tahu.

"Mau kemana Logan?" Tanya Asa.

"Entahlah Asa.." Jawabku. Tak sampai lima menit, Logan kembali sambil membawa sesuatu.

"Ini, aku bawakan obat pereda nyeri.."

"Darimana kau dapatkan obat pereda nyeri ini?" Tanyaku.

"Isshhh kau ini.. Bukannya berterima kasih malah bertanya..." Sambar Greyson. Seketika, aku langsung naik pitam.

"Tahan..Hugo..Tahan...ambil nafas...keluarkan perlahan..." Aku berusaha menahan emosiku yang sudah di ubun-ubun.

"Aku tahu jalan tembus menuju toko obat.. Nah kalian bisa menggunakannya.. Maaf hanya ini yang bisa aku lakukan.." Ucap Logan.

"Tidak apa2 Logan, kami hargai itu. Terima kasih..." Asa mengambil obat itu dam membalurkannya pada bagian yang nyeri.

"Ternyata dibalik sifat Logan yang sedikit dingin, tersimpan sifat baiknya yang selama ini gak aku duga. Dia berinisiatif
Untuk memberikan obat pereda nyeri. Hanya satu yang memiliki pemikiran sampai kesitu. Dan bodohnya mengapa aku tidak kepikiran untuk sampai kesitu untuk mereka.. Oh lebih tepatnya Yui?"

"Hei.." Rena menepuk pundakku. Aku langsung tersentak dari lamunanku.

"Kau melamun? Apa yang sedang kau lamunkan?" Tanya Rena.

"Kau melamun kalau kau sampai kerasukan, kami tidak akan membantumu Hugo.." Canda Logan.

"Kau ini.. Aku hanya sedang memikirkan rencana kita selanjutnya setelah kita mendapatkan dua alamat yang berada dinegara kelahiranku.." Dustaku yang aku buat2 supaya masuk akal.

We're Psychopath?!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang