Itu Dia

1K 90 1
                                    

SISI pov

Senyum dibibirku langsung tertarik maksimal saat aku melihat cowok itu. Iya, Dia! Yang tabrakan di koridor kelas waktu itu. Dia sedang memesan makanan dikantin bakso yang tak jauh dari tempatku berdiri saat ini.

Hampir saja aku menolak ajakan Lina yang malah membawa sesuatu yg aku cari.

"Lin.. Beli bakso yuk.." ajakku langsung mengapit lengan Lina membuatnya kaget mungkin, karena sejak masuk kelas tadi pagi sikapku begitu cuek dengannya. Merasa nggak selevel berteman sama lina yang penampilannya sedikit berantakan.

Oke nanti-nanti aku bakalan make over dia deh biar lebih cantik.

"Eh? Oh, iya Si." balas lina gelagapan. Tetapi saat aku akan mendekat, Cowok itu sudah mendapatkan pesanannya dan berjalan kearah salah satu meja. Mataku membulat sempurna.

Whatt? Kak karra??

Aku msih mematung ditempat. Memperhatikan kedekatan Alle dan kak Karra. Apa mereka memiliki hubungan spesial, Seperti kekasih misalnya? Tapi bukankah kak Karra bilang nggak akan pacaran kalau nggak lulus SMA?

Rasa penasaranku semakin membuncah saat melihat tatapan Alle ke kak Karra, membuatku tanpa banyak berpikir langsung mendekat kearah meja itu. Aku harus memastikan hubungan mereka sebelum hatiku berjalan lebih jauh untuk mengikat nama Alle.

"Kak karra." panggilku membuat mereka berempat menoleh kearahku.

"Lho.. Hey dek, Gimana? Nggak nyasar kan? Kamu mau pesen apa biar kakak yg pesenin." ucap kak Karra seperti biasa membuatku malu didepan alle karena aku terlihat seperti anak kecil.

"Hey, Alle ya? Lo kelas mana? Kok kita nggak sekelas? Apa beda jurusan ya?" tanyaku mengabaikan pertanyaan kak Karra.

"Oh.. Hey, Gue kelas 12 IPS 2" balasnya ramah.

Haaahhhh.. Ada perasaan kecewa yang tiba-tiba menyerangku. Ternyata Dia kelas duabelas, satu angkatan sama kak Karra. Padahal wajahnya tidak keliatan kalau Dia kakak kelasku.

"Oh.. Sorry kalau gitu Kak, Aku pikir kita satu angkatan." ucapku canggung.

"Ini adek sepupu lo ra?" tanya cewek yg duduk didepan Karra.

"Iya, namanya Sisi. Kenalin dek ini temen kakak namanya Adisti." Ucap kak karra memperkenalkan kami. Aku malas sih kenalan sama cewek ini, wajahnya angkuh dan kayaknya sok senior banget.

Eh, Tunggu! Kalau Aku kenalan sama Dia bukannya Aku bisa menjabat tangan Alle?

"Hey kak Adisti salam kenal." ucapku mengulurkan tangan kearah adisti yg langsung dibalas senyuman oleh Dia.

"Adisti. Kenalin ini cwok gue namanya Alex. Panggil aja Alex! nggak usah pakek kak." goda adisti penuh penekanan dikalimat terakhir dan tertawa padahal nggak lucu tuh.

"Hey Lex." sapaku yg dibalas datar oleh pacar kak Adisti.

Euhhh.. Sok kecakepan banget.

"Hey kak Alle, Kita belum kenalan kan tadi pagi? Aku Sisi." ucapku berani dan mengulurkan tangan kearah Alle. Dia menatapku sejenak, membuat jantungku maraton cuma gara-gara ditatap sama Dia.

"Oke, Sisi" jawabnya ramah membalas uluran tanganku. Dalam hati aku bersorak, dan sentuhan ini menyebabkan getaran listrik menjalar keseluruh tubuhku.

"Pacarnya kak Karra ya?" tanyaku spontan. Sengaja biar tau sekalian. Aku melihat raut mereka berempat jadi aneh. Bukan cuma raut wajah kak Karra atau Alle. Tapi raut wajah Adisti dan juga Alex ikutan aneh, sulit untuk diartikan.

"Kamu apaan sih dek, Kita sahabatan kok. Bunda juga kenal sama kak Alle, tanya aja kalau nggak percaya." balas kak Karra membuatku sedikit tak percaya, tapi senyum manis Alle yang sedang menatapku membuatku yakin, Aku akan mendapatkanmu Alle Tyson.

Second PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang