Didalam kelas Rafa tengah asyik mengobrol dengan Jaka. Mereka memang duduk sebangku. Sedikit gambaran tentang Jaka. Jaka adalah anak yang pintar, dan hoby membaca. Badannya kurus dan tinggi. Kulitnya putih dan berbulu. Orang tuanya memang 'tajir' tapi alasan dia tidak membawa motor ke sekolah bukan karena tak mampu membeli sebuah motor. Hanya saja dia tak bisa mengendarainya, sejak pertama belajar mengendarai motor Jaka mengalami kecelakaan. Dan harus dilarikan dirumah sakit. Sejak saat itu Jaka tak pernah mau lagi belajar membawa motor.
"Eh Raf... Lo tau gak? Dikelas samping ada cowok kece banget... Bikin rebutan cewek cewek. "
"Siapa emang? Bukannya dikelas IPA B gak ada yang ganteng ya??"
"Hadduuh... Ada!! Namanya Rio. Kemarin yang lo tabrak di perpus itu... Dia anak baru dikelas IPA B.. Aaaa kece banget, ternyata dia itu tinggalnya dideket rumah gua, dia tinggal sama temen mamanya.. Begitu sih yang dibilang sama nyokap gua." ucap Jaka sambil membayangkan wajah seseorang yang ia ceritakan.
"Halloo... Apanya yang kece?? Muka kaya nahan pup begitu kece.."
"Ehh, kok lo ngomong gitu? hati hati ntar lo suka ajah! Huuuuu..."
"Gak mungkiiiinnnn... "
Rafa membiarkan Jaka terus mengoceh tentang laki laki itu. Hemm... Namanya Rio. Rafa tak menggubris obrolan Jaka , dan tiba tiba sosok yang dibicarakan muncul dihadapan Rafa dan Jaka.
"Eh, lo yang namanya Rio ya? Mau apa kesini? Mau cari apa Rafa?" tegur Jaka dengan manis.
Tampak Rio tersenyum mendengar keramahan Jaka. Tetapi tidak dengan Rafa. Rafa tetap jutek dan seolah olah tak menganggap kehadiran Rio..
"Kemarin gua nemuin sesuatu..." Ucap Rio.
"Nemuin apa Rio?? Eh sebelumnya kenalan dulu ya hehehe... Gua Jaka anak IPA A."
"Oh iya, tapi gua mau ngomong bentar sama dia.."
Rio menunjuk Rafa , dan terlihat kekecewaan diwajah Jaka. Rafa yang ditunjuk oleh Rio merasa bingung..
"Apa sih!!! Lo masih ga terima soal kemaren di perpus?? Guakan gada urusan sama lo... Mau lo sekarang apa???"
"Lah kok lo nyolot sih ? Gua kan baik baik..."
"Ngapain? Mau minta maaf ya? Udah sadar ya? Bagus deh... Sok atuh minta maaf sekarang!!!"
Sikap baik Rio dibalas kecut oleh Rafa. Akhirnya Rio pergi dan meninggalkan kelas IPA A.
"Ehh kok lo gituh sih? Diakan baik baik... Lo malah nyolot gituh.. Kita kan gatau dia mau ngapain.. Jangan galak-galak " ucap Jaka.
"Ahh biarin, empet gua liat muka dia... Udah gausah bahas dia , udah pergi juga orangnya..."
"Uhh... Lo tuh gimana sih? Orang baik-baik dibales nya nyolot.. Yaudah, emmm terus gimana tuh hubungan lo sama Ega, emang lo ga mau cari pengganti Ega? Sikap lo kaya gituh , mana ada yang mau?"
"Gua dan Ega udah End!!! Gua rencananya mau balikin semua barang barang yang dia pernah kasih ke gua... Biar gua ga keinget dia terus..."
"Yakin? Mendingan buat gua Raf..."
"Itu mah maunya elu...."
* * *
Sepulang sekolah , Rafa benar benar mengumpulkan semua barang barangnya yang diberikan oleh Ega. Baju Couple, jam tangan, semuanya. Tapi saat dia melihat sebuah kotak berwarna merah, hatinya terenyuh. Semua kenangan Ega dengannya seakan terbayang diotaknya dan terulang lagi..
Dulu saat Rafa masih menjadi anak baru yang ikut MOS di SMA Harapan, dia hanyalah anak culun dan polos.Betapa manisnya saat Rafa mengingat Ega yang menjadi kakak osisnya, memperlakukannya dengan manis saat MOS . Tak ada bully'an antara Murid Senior dan Murid Baru. Begitu juga saat Ega mencoba masuk kedalam kehidupan Rafa dengan lembut. Perhatian yang sangat menyejukkan.. Membuat Rafa terbuai.
Rafa mengingat satu persatu kenangan manisnya, Ega mengatakan perasaannya pada Rafa dibelakang sekolah. Dibawah pohon besar yang selalu dianggap angker itu, memiliki kesan manis tersendiri oleh Rafa. Pelukan dan Sentuhan pertama yang Rafa rasakan, semua dia berikan pada Ega.
Ega sang pangeran hati dan juga cinta pertamanya. Juga ia sangat ingat, sangat sangat ingat.Saat ia berulang tahun, semua temannya mengucapkan happy birthday. Tetapi Ega tidak. Rafa sempat kecewa dan sedikit marah pada Ega. Hingga tiba tiba Ega menunjukan kado untuk Rafa, membuktikan bahwa ia tak lupa hari ultah kekasihnya. Sebuah kotak berwarna merah, berisi kalung yang memiliki huruf R, yang berrti Rafa.
Tetapi Ega telah menghancurkannya .. Semua dia rusak dengan pengkhianatannya. Rafa merasa tersakiti, dahulu sudah banyak anak anak yang membicarakan bahwa Ega itu cowok brengsek, tukang main perasaan perempuan. Tapi Rafa lelaki, mungkin akan setia.
Tapi kenyataannya?? Rafa tak ingin mengingat ingat kenangan itu.. Karena hanya membuat dirinya sakit. Rafa buka kotak itu..
''Kemana kalungnya ??''
Rafa kaget , karena isi kalung itu hilang. Setengah mati ia cari cari kalung itu disisi kamar , tas dan tempat lainnya. Ternyata nihil.. Rafa mengingat ingat kemana kalung itu. Dan Rafa menyadari bahwa kalung itu ia kenakan beberapa hari yang lalu dan ...
''Hah????''
Satu kata yang ia ingin ucapkan detik itu juga !!
''Rioooooooooooooo.."
Habis sudah kesabaran Rafa terhadap Rio.. Dia baru menyadari bahwa kalungnya terjatuh saat tabrakan diperpus bersama Rio.
Tok! Tok! Tok!
"Kamu ngapain teriak sayang? Ada apa sih?? " tanya mama tiba tiba mengetuk pintu dan masuk ke kamar.
"Hehe.. Ehh enggak ma , ada apa ma??"
"Ini mama udah buat brosur buat promoin kamar ini, biar semua orang tau kalo kamar kamu yang ini mau dibuat kost sayang,, bantuin mama nyebar ya..."
"Yaudah , Rafa nyebar brosur nya besok ajah yah ma pulang sekolah, nanti sekalian minta bantuan Jaka..."
"Oh yaudah... Ini brosurnya, mama mau ke ATM dulu ya... nanti kalo laper beli aja, soalnya mama gak masak."
"Oke ma..."
Setelah mama pergi. Rafa hanya bingung. Harus apa dia agar kalungnya kembali..?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Idiot!
Teen Fiction*Another Gay Themed Story (Repost) *Original Writer : @Wahyu_Andang *Don't like don't read! LGBT Haters GO AWAY!