Lima

15K 1K 36
                                        

Sudah seminggu semenjak Rafa dan Jaka menyebarkan brosur itu .. Belum ada calon penghuni kost yang benar benar ingin menempati kamar itu. Yang menghubungi mama Rafa hanya orang-orang yang tidak 'niat', mulai dari tawaran tentang tarif kost yang sangat mahal, bahkan yang sudah berkeluarga masih saja menghubungi. Padahal dibrosur sudah dijelaskan bahwa kost ini hanya untuk yang single. Sebenarnya kost mamanya Rafa ini sangat menarik. Sekali bayar perbulan, makan gratis pagi siang malam... Baju dicucikan... Dan cocok untuk yang masih remaja. Tapi tetap saja calon penyewa kost masih menawar tarif sewanya.

"Mama.. Gimana kalo gak ada yang mau sewa???"Ucap Rafa khawatir.

"Huufftt.... Terpaksa usaha warnet mama jual ke orang lain.. "

Rafa terkejut mendengar hal itu. Usaha warnet Mamanya itu sangat berharga. Walau tempatnya jauh di kota yang berbeda tetapi hasil dari warnet itu yang untuk membayar biaya sekolah Rafa. Warnet itu memang sangat jauh, dulu warnet itu dibangun oleh Ayah Rafa sebelum meninggal .

Kriiing...

Suara telepon rumah terdengar, Mama Rafa lah yang mengangkat telponnya. Rafa hanya melihat mimik wajah mamanya yang tampak tersenyum sambil bercakapan dengan penelepon. Setelah beberapa lama, akhirnya Mama Rafa menutup telpon..

"Apa ma? Siapa ma?"

"Tadi ada yang nelpon mama, katanya dia mau nyewa kamar atas itu sayang, dan dia setuju dengan harganya.. Bahkan ia akan bayar 3 bulan dimuka sayang."

Rafa terkejut mendengar hal tersebut. Betapa bahagianya Rafa mendengar hal tersebut , 

"Jadi kamu siap-siap ya sayang soalnya dirumah kita ada orang baru dan kamu harus anggap dia keluarga!! Oh iya, pulang sekolah besok kamu ke halte ya.. Soalnya dia minta dijemput , takut salah rumah katanya." Terang mama Rafa.

"Siiip ma." jawabnya dengan girang.

"Tapi ma... Dia namanya siapa ?" Sambung Rafa.

"Pangestu.. Namanya Pangestu..." Jawabnya.

Rafa pun berpelukan dengan mamanya , karena senang akan terbebasnya mereka dari ekonomi dan hutang dari bu Rosa. Rafa pun sangat bahagia membayangkan uang yang akan mamanya dapat sebesar 3 x lipat karena sang penyewa membayar 3 bulan dimuka.

. . .

Ditempat yang berbeda. Rio tampaknya sedang bahagia setelah berbincang bincang ditelepon dengan pemilik kost yang akan ia sewakan.

"Rio... Kamu yakin dengan ini semua ??" Suara wanita yang datang tiba tiba dibelakang Rio.

"Iya tante... Saya mau kost sendiri , saya sudah yakin..." Jawab Rio tersenyum.

"Tapii kamu pergi dari rumah ini bukan karena Nadia kan??"Tanya wanita separuh baya tersebut dengan menunjukkan rasa sedihnya.

PRANG...

Terdengar suara gaduh dan pecahan piring dari dalam ruangan kamar. Suara gaduh itu sangat terdengar , bahkan sesekali terdengar suara jeritan wanita dari dalam kamar tersebut..

"Bukan tante... Saya mau mandiri, terimakasih tante sudah menginjinkan saya tinggal disini.. Padahal tante hanya teman mama."

"Tante sudah anggap kamu seperti anak tante sendiri"..

PRANG....

Lagi lagi terdengar suara ribut dan pecahan dari dalam kamar itu...

"Ya allah Nadia ..." Wanita paruh baya itu menangis dan segera menghampiri asal suara tersebut.
Rio hanya diam ditempat , didalam kamar tersebut terdengar suara jeritan. Dan suara tante itu menangis..

I Love You, Idiot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang