Hari ini bulan Desember. Bulan yang biasa disebut "Desember ceria" ini ternyata tak sepenuhnya ceria, buktinya langit tengah mendung , matahari tampak bersembunyi dibalik awan gelap. Warna Biru khas langit tergantikan warna gelap. Angin pun berhembus lumayan kencang. Namun, walau langit memberikan isyarat akan turunnya hujan. Hal ini tak mengurungkan niat Rafa untuk pergi mengunjungi seseorang.
Dengan kemeja biru dan celana lepis cokelat dia berdiri disamping jalan untuk menghentikan angkutan umum yang mengantarnya ke tempat yang ia tuju. Pesona Rafa tak pernah hilang, walau cuaca sedikit mendung tapi auranya tetap menarik beberapa orang untuk sekedar menatapnya kagum. Terbukti, saat Rafa sudah naik angkutan umum beberapa penumpang didalamnya memandangnya diam diam. Mencuri curi pandang untuk menikmati 'sedikit' garis wajahnya yang menawan. Sikap Rafa memang tak pernah berubah... Masih dingin terhadap orang tak dikenalnya.. Mungkin itu yang membuatnya 'berbeda'.. Mendekati Rafa membutuhkan perjuangan.. Wajar jika saat ini ia belum memiliki kekasih.. Mungkin ia sudah memberikan sepenuh hatinya pada pria yang ia sayangi dan menutup diri dari orang lain..
Rafa menghentikan angkutan itu , membayar tarif pada supir dan membalas pandangan pandangan penumpang lain dengan 'sinis'. Mungkin ini yang membuat beberapa orang patah hati karena tak mendapat balasan yang setimpal atas sikapnya ke Rafa. Dengan langkah mantap, Rafa mulai memasuki Cafe yang berada dipinggir jalan.
Cafe besar yang cukup terkenal dikotanya. Aroma khas Cafe itu sudah tercium oleh Rafa, Pandangan mata Rafa mulai diedarkan ke setiap meja Cafe, mencari sosok yang ia ingin temui. Rafa pun tersenyum manis melihat seseorang melambaikan tangan kearahnya. Rafa menghampiri dan duduk satu meja dengannya.
"Apa kabar Raf... kamuuuu...emmm." ucap pria itu.
"Baik.. Kenapa??" Jawab Rafa seramah mungkin.
"Penampilan kamu banyak berubah... kamu tambah cakep dengan rambut seperti itu hehehe.."rayu pria itu.
"Kamu bisa aja.. gimana kuliah di Kanada? Cocok disana?" Tanya Rafa.
"Iya.. Aku senang disana sangat cocok... Kamu taukan? Disana aku hidup bahagia dan mendapat pendidikan yang baik..." jawabnya.
"Oke.. Omong-omong kamu dapat salam dari Dicky.." Ucap Rafa dingin.
"Dicky? Siapa dia?" tanya Pria itu dengan kening mengkerut.
Mendengar Pria itu menanyakan sosok Dicky, Rafa sedikit panas.
"Kamu gak ingat? Dia sahabatku yang juga kamu pacari dulu...." jawab Rafa menahan sedikit amarah.
"Ouh.. Emm... Tapi dari dulu aku gak suka sama Dicky! Aku sukanya sama kamu Raf!! " Ucap pria itu sambil mencoba memegang tangan Rafa diatas meja.
Rafa pun melepas pegangan tangan Pria itu dengan sedikit kasar.
"Setelah kamu puas! Kamu tinggalin dia.. Kamu juga memacari sepupu Dicky kan saat memacari aku?!!" Cecar Rafa.
"Tapi Raf.....
"Stop Ga!! Gua kesini bukan untuk ngebahas itu!!" Ucap Rafa mulai memakai bahasa yang berbeda dari sebelumnya.
Rafa mengambil sebuah kalung didalam tas nya dan memberikannya ke Ega. Kalung yang memiliki hiasan berbentuk huruf R.
"Apa ini Raf... Ini milik kamu!! Ini tanda sayang aku buat kamu! Kamu taukan arti huruf R ini apa?? Ini kamu Raf!!....
"Ega... Please, nama R bukan cuma gua!! Lo taukan apa penyebab kita putus? Lo ga lupa itukan?? ..
"Tapiiiiiiiiii Raf!! Aku udah berkali kali minta maaf sama kamu, Kamu tau? Aku balik ke Indonesia hari ini cuma buat temuin kamu! Dan aku janji gak akan ulangin itu lagi, gak ada perselingkuhan lagi.. Please kasih aku kesempatan...."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Idiot!
Teen Fiction*Another Gay Themed Story (Repost) *Original Writer : @Wahyu_Andang *Don't like don't read! LGBT Haters GO AWAY!