Selamat membaca!
***
Setelah memarikirkan mobilnya, Prilly turun dengan membawa tas dan masuk ke dalam kampus.Kampus Prilly ini tergolong salah satu dari banyak kampus favorit. Cewek itu bangga bisa masuk ke sini dengan uang pangkal yang dipotong lima puluh persen.
Ternyata, tidak sia-sia juga ia mengulang kelas sebelasnya dua kali.
"Hai, Prill,"
Seorang cowok berwajah ganteng tiba-tiba saja berjalan di samping Prilly.
"Eh, Ndo. Apaan?"
Nando-- cowok tadi --tersenyum.
"Lo ada kelas sampe jam berapa?"
"Jam satu-an. Kenapa?" Prilly menaiki anak tangga menuju ke kelasnya.
"Ngg.. Gini, lo kan pinter kalkulus, tuh. Lo bisa ngajarin gue gak?" Nando menggaruk-garuk tengkuknya yang tidakh gatal itu.
Di luar dugaan Nando, Prilly tersenyum dan mengangguk.
"Boleh, mau kapan?" Tanya Prilly.
"Hari ini waktu lo selesai kelas aja gimana? Kita belajar di kantin. Ntar gue traktir juga, deh." Katanya sambil tersenyum.
"Hmm.. Boleh deh. Nanti ya," Cewek itu mengangguk dan melambaikan tangannya sekilas pada Nando sebelum masuk ke dalam kelas.
Nando tersenyum; langkah pertamanya berhasil.
Sedangkan Ali, cowok itu kini sedang dalam perjalanan menuju ke toko bunga untuk membelikan titipan bunga milik Kevin.
Mentang-mentang baru jadian, udah dibeliin bunga yang gede pula. Omel Ali dalam hati.
Ia melirik sekilas jam di pergelangan tangannya. Jam setengah sepuluh. Ia tidak punya kegiatan apa-apa sampai nanti jam dua belas.
"Gue berasa pengangguran. Lulusan Juilliard yang jadi pengangguran," Gumamnya sendiri. "Salahkan surat izin yang nggak jadi-jadi."
Tiba-tiba, ponselnya berdering.
"Halo,"
"Ali, lo di mana? Jemput gue di supermarket dong!" Kata Kaia dari seberang telepon.
"Iya, gue mampir ke toko bunga dulu tapi."
"Aduh, jemput gue dulu dong!"
"Masa gue harus puter balik? Males ah! Gue cepet kok, tunggu aja, ya." Kata Ali, kemudian memutuskan sambungan telepon.
Beberapa menit kemudian, ia berhenti di depan sebuah toko bunga bercat pastel. Cukup imut.
Cowok itu turun dari mobil dan masuk ke dalam toko tersebut.
"Permisi," Ucapnya.
Tidak ada sahutan apa-apa. Ali masuk lebih dalam dan berteriak lagi.
"Permisi, saya mau ambil pesanan,"
Kompyanggg!!
Ali tersentak dan langsung mengerutkan dahinya.
"E-eh iya-iya! Ada yang bisa saya bantu?" Seorang cewek keluar dari dalam dengan menggunakan kursi roda.
"Saya mau ambil pesanan atas nama Kevin, sudah jadi?" Cowok itu cukup terkejut melihat keadaan cewek tadi.
Cewek itu berpikir sebentar. "Oh! Sudah-sudah! Sebentar, saya ambilkan." Ia menggerakkan kursi rodanya menuju ke kanan dan mengambil sebuah buket bunga berukuran besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Tienerfictie[To Be With You season 2] Jika ada yang menanyai Prilly mengenai perasaannya sekarang, gadis itu dengan mantap akan menjawab: bahagia. Jika ada yang menanyai Ali mengenai kehidupannya sekarang, pria itu dengan tegas akan menjawab: sempurna. Namun, m...