Tiga - Hari Jadi

4.4K 363 5
                                    

Selamat membaca!

***
"Lo udah punya pacar ya, Prill?" Tanya Nando sambil mengambil tipe-x dari kotak pensilnya.

Prilly mengangguk dan tersenyum senang. Nando bisa menangkap kilatan bahagia dari wajah Prilly.

"Iya,"

"Anak kampus mana?"

"Dia udah lulus kuliah tahun lalu." Kata Prilly.

Cowok itu mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

Jadi, cewek ini udah punya pacar.. Batinnya sambil meringis tanpa sepengetahuan Prilly.

Beberapa menit kemudian, Prilly sudah membereskan buku-bukunya dan hendak beranjak dari tempat itu kalau saja buku yang dibawa olehnha tidak terlalu berat sehingga terjatuh berserakan di lantai, menimbulkan suara 'gedebuk' yang lumayan keras.

"Astaga!" Seru Prilly sambil berjongkok memunguti kertas-kertas dan buku-buku yang berserakan.

Nando tertawa kecil dan ikut berjongkok memunguti kertas-kertas tersebut.

"Makanya, hati-hati dong, Prill. Badan lo kekecilan, sih." Canda cowok itu.

Prilly hanya mendengus sambil terus memunguti barang-barangnya. Tiba-tiba saja, di saat yang sama, tangan mereka bersentuhan.

Cewek itu dengan spontan langsung menjauhkan tangannya dari tangan Nando.

Kemudian, rasa bersalah menggerogoti hatinya. Entah mengapa.

Malam harinya, Prilly dan Kevin sedang duduk bersebelahan di sebuah restoran mewah.

"Kenapa lo nggak bilang kalo ini acara lamaran Kak Ricky?" Bisik Prilly pada Kevin ketika mereka berdua duduk bersebelahan sambil menunggu makanan datang.

Malam ini, Ricky baru saja melamar pacarnya yang-- tanpa sepengetahuan Prilly --sudah dipacarinya selama lima tahun itu.

Namanya Herfiza.

"Ricky bilang gue nggak boleh ngomong apa-apa," Kevin meringis kecil.

"Seenggaknya jangan biarin gue cengo kayak kambing waktu liat keluarga Kak Fiza dateng ke sini dan Kak Ricky dengan sok romantisnya ngelamar Kak Fiza." Omel cewek itu.

"Yaudah sih, yang penting udah lewat, kan." Kata Kevin sambil mengedikkan bahu acuh.

"Terus, mana pacar lo?"

"Selingkuh sama temen gue,"

"Hah?"

Cowok itu memutuskan untuk beranjak berdiri dan menuju ke toilet ketimbang menjawab pertanyaan dari adiknya itu.

Hah. Sia-sia aja buket mawar yang gue pesen tadi. Gumam Kevin sambil mendorong pintu itu dan masuk ke dalam toilet.

Sementara Prilly, ia duduk dengan canggung dan sesekali tersenyum kikuk ketika Tante Franda menoleh ke arahnya dan tersenyum.

Prilly meraih ponselnya dan membombardir Ali dengan chat LINE.

Prilly: yank
Prilly: ayank aqu kangen nich
Prilly: wer ar yu
Prilly: gue kek kambing congek nich:(
Prilly: butuh belaian
Prilly: butuh pacar
Prilly: bhutuh qhamu:(

Cewek itu mendengus kesal ketika pesannya tidak kunjung di balas oleh Ali.

"Kemana sih pacar gue, ilang-ilangan mulu kayak setan." Gumamnya pelan.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang