Bonus Chapter 5

1.4K 85 19
                                    

YUHUU!!! Mitsuki mau curhat bentar... Mitsuki ketemu ama buku matematika Mitsuki pas SMP dan ternyata di bagian akhirnya ada catatan tentang Chapter 5 fanfic ini...
Dan saat membacanya Mitsuki ngerasa klo bagusan tulisan Mitsuki yang lama daripada yang sebelumnya... Tapi karena sudah terlanjur dan chapter lama ini ga ada lanjutannya... Mitsuki taruh di sini :v

Maaf kah lah Author gaje mu ini :v
~~~~~~~~~

"Nesia..." Netherlands, Malaysia, Singapore, Philippines dan Brunei berkumpul di dalam kamar Indonesia dengan wajah yang sangat cemas. Netherlands hanya duduk di sebelah kanan Indonesia sambil memandang wajah Indonesia yang sedang tertidur dengan nyenyak.

"Ate..." gumam Philippines dengan matanya yang berkaca-kaca. Sedangkan Brunei membaca beberapa ayat Al-Qur'an di meja Indonesia, memohon kakaknya disembuhkan dan Malaysia Singapore hanya diam di dekat jendela kamar Indonesia.

"Hei, Apakah Nesia sering seperti ini?" tanya Netherlands yang masih tidak mengalihkan pandangannya ke wajah cantik Indonesia.

Setelah beberapa saat mereka semua terdiam. Akhirnya Malaysia berkata,

"Indon... Setiap harinya selalu terlihat sehat-sehat saja... Tapi, sebenarnya, keadaan negaranya semakin parah..."

Kemudian, keadaan di kamar itu kembali sunyi. Yang terdengar hanya suara isak tangis Philippines dan Brunei yang masih mengaji.

"Sadaqaullahulazim..." Brunei mengakhiri membaca Al-Qur'an-nya.

"Hei, Netherlands" panggil Philippines, "sebenarnya, aku senang kau mau melakukam Uni dengan ate Nesia..." Philippines kemudian memandang wajah Netherlands, "tapi... Kau tadi bilang... kau..." Philippines menghentikan kalimatnya.

"Netherlands," panggil tegas Singapore, "kenapa kau bilang ingin membatalkan Uni itu?" Singapore memandang dengan serius ke arah Netherlands yang daritadi hanya memandang Indonesia.

"Aku... Aku..." Netherlands tidak bisa menjelaskan apa yang ia pikirkan saat itu. Ia sendiri tidak tau harus apa.

*Kringg....Kringg....Kringg....*

"Ah!" Tiba-tiba seluruh handphone adik-adik Indonesia berbunyi, "Boss?" Kemudian mereka semua keluar kamar Indonesia. (Sorry... I have to add this : 'Jangan-jangan para boss mereka lagi mencokan bareng :v')

"Eh, Tulip! Jangan coba macem-macem..." ancam Malaysia di pintu kamar Indonesia.

....
....
....

"Nesia..." gumam Netherlands, "Aku tidak tau harus apa sekarang. Aku ingin menolongmu dan memperbaiki negaramu, agar kau tidak menjadi seperti ini lagi..." Netherlands berhenti sebentar, "Tapi, kau membenciku 'kan? Kau ingin menjadi negara yang maju sendiri 'kan? Aku... Mungkin akan menghalangimu untuk mencapai cita-citamu itu... Jika aku bersikeras untuk melakukan Uni denganmu. Karenanya, aku ingin membatalkan Uni itu."

Kemudian Indonesia membuka matanya, tapi Netherlands tidak melihatnya karena ia sekarang menunduk ke arah kakinya sendiri.

"Ik hou van je, Nesia. Tapi, sekarang aku tidak tau harus apa. Aku... Hanya akan menunggu jawabanmu saja besok... Kalau kau setuju, aku akan mengabulkan semua yang kau minta. Tapi, kalau kau menolak... Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi dan... tidak akan menemuimu lagi"

Tiba-tiba, Indonesia bangun dari kasurnya dan memeluk kepala Netherlands,

"Neth bego!"

"Ne-Nesi--"

"Aku benci kau Neth!" Kemudian adik-adik Indonesia yang tadi lagi nguping dari luar kamar, masuk ke kamar Indonesia, "Dari dulu kau selalu menghalangiku untuk merdeka! Selalu membuatku sengsara! Tapi... Jangan bilang kau tak ingin bertemu denganku lagi! Kau tidak tau, bagaimana aku kepengen ketemu sama kau saat Japan menjajahku?!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jreng Jreng....
Selesai~ #Authordigebukin

Ya kan emang sampe sini doang catatanku!!! :'v
Selanjutnya Mitsuki biarkan kalian berimajinasi apa yang akan terjadi~

Terimakasih untuk kalian semua yang sudah memberi Mitsuki masukan dan pujian untuk fanfic ini... Mitsuki terhura... ٩(๑'^´๑)۶

dan maap untuk bagian mencoknya :v
Mitsuki lagi di sekolah pas nulis ini dan sehabis mencok bareng temen sekelasan :v

Bai bai~

Uni Indonesia-Netherlands (Hetalia Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang