2

564 12 0
                                    

"luvena!!!!" ucap adira dan adelia bersmaan. Yang kaget melihat luvena berada dalam pelukan viko dan saling menatap. Dan seketika viko melepaskan dekapannya karena kaget mendengar teriakan dari Adira.

"Lo apain temen gue kambing??" tanya adelia dengan teriak kepada viko.

"gue gak ngapa ngapin si trouble maker ini ya." Ucap viko dingin dan langsung pergi

"kurang ajar lo!" ucap Adira kepada Viko.

"bacot lo bedua berisik tau." ucap luvena seakan akan marah kepada mereka. for sure, lebih berisikan luvena dari mereka. Am i wrong? Dan luvena langsung pergi ke kelas karena bel telah berbunyi.

Luvena POV

Gue lari ke kelas. Gue bodo amat sama adira dan adelia yang dari tadi teriakin nama gue sepanjang koridor kelas. Lagian siapa suruh nanyain viko.

" kalo lo marah kita nanya ttg viko berarti lo suka sama dia." ucap Adira yang tiba tiba sudah di sampingnya.

Anjirr kampret emang udah ngagetin, maksa lagi gue suka sama dia. Males ah gue.

"tau? Yaudah diem!" ucap luvena mengancam. Gimana enggak sih kezell pake z biar greget. Kan kalo udah tau diem gitu ya atau gak ngomongnya jangan kenceng kenceng, ini apaan kenceng gile pen gue bacok.

###

Gue sekarang bisa deket sama viko. Yess! Seneng? Jelas tapi ya gitulah.

"siang siang enak ngapain ya?" luvena memang sangat bosan ia bingung mau ngapain.

Luven pov off

Tiba tiba hp luvena berbunyi, ada tanda masuk dari line, terdapat nama viko disana, matanya berbinar binar melihat itu.

[line]

Viko: luv...

Acluvena: what?

Viko: sok inggris lo!

Acluvena: jadi lo line gue cuma mau ngajak berantem? Kurang kerjaan lo

Viko: kagakk. Gue maunanya tugas.

Acluvena: ape? Kerjain lah

Viko: ngapain?

Acluvena: ngerjain tugasnya eek

Viko: tugasnya apaan?

Acluvena: KAMBINGG LO BISA BACA KAGAK?? ITU ADA DIKERTAS

Viko: selo dong mba. Gue gatau tugasnya, lo aja yg ngerjain.

Acluvena: kampret lo. Itu tugas lo bege

Viko: gue banyk tugas buat lomba

Acluvena: nah yaudin sekalian((:

Viko: bagi dua ya? Gue kasih lo coklat dah

Acluvena: nah gitu dong baru gue mau

Viko: dasar cewe

Luvena hanya membaca layaknya koran. Ia tidak tahu harus jawab apa dia memang suka coklat dan.. memang cewek tulen walau di ragukan.

###

"mak gue sekolah dulu bye emak durhaka"

"bye anak pungut"

"kurang ajar lo mak"

"bodo,buru sono lo turun nanti telat gue lagi dipanggil bk"

"iye bacot nih orang emng udah telat"

Bel masuk pun berbunyi, anak anak segera masuk keruangannya masing masing. Tetapi 3 sahabt itu hari ini datangnya terlambat. Ya, seperti biasa mereka selalu disapa oleh semua penghuni sekolah tapi mereka hanya membalas dgn senyuman. Luvena dkk sudah telat masih saja usil ya seperti bukain tas orang yang sedang lewat, nginjek tali sepatu yang udh lepas sampai orangnyya mau jalan gak bisa. Ketika mereka ingin masuk ke kelas tiba tiba seorang guru pun yang baru datang dan ingin ke kelasnya memanggil mereka bertiga karena telat..

"hey kalian!"

Luvena, Adira dan Adelia secara bersamaan terkejut mendengar suara itu dan secara bersamaan mereka mengatakan

"yomsky brother! What hap-" ucap mereka ketika masih tak sadar siapa yang memanggilnya dan mereka menengok ke arah suara itu dan

– aw aw pa- ya suara itu jeritan mereka karena kesakitan dijewer pak kumis.

"kamu ya sudah telat, songong lagi" ucap guru itu.

Ucap guru itu,sambil menjewer kedua anak itu tp adira malah ketawa ketawa. ya karena dia beruntung tak dijewer pak kumis,karena tangan pak kumis dua. Tapi walaupun tak dijewernya,tas adira di kaitkan ke tangan pak kumis. tapi adira tetap bisa kabur dan kini pak kumis pun hnya memegang tasnya saja. Dan pak kumis pun tersadar klo adira tak ada tiba2 pas pa kumis menengok ke belakang adira sdg menikmati makannannya dan adira hnya ketawa melihat gurunya yg sudah sdr klo ia kabur.

"Heii kmu.. enak ya.. km mkn disini!!" Ucap pak kumis dengn kesal dan matanya yg membahana haha..

"Yaiyala pa, enak.. klo gaenak kasih kucing aja pa" ucap adira dengan santainya dan masih menyatapi mknnannya.

"Adiraa" ucap pa kumis dengan kesal

"Bapakkk!" Ucap adira dengan nada yg sama

Melihat hal itu tmn2 adira tertawa terbahak bahak sampai kedengaran pak kumis dan pak kumis pun menengok ke arah mereka.

"Diem kalian" ucap pak kumis dengan lantang

Mereka pun terdiam. Kini pak kumis menghampiri adira dan memanggil luvena dan adelia yg hanya berdiam diri ditempat yang sama.

"Luvena,adelia sini km! Bwa tmnmu kruangan saya" perintah pak kumis itu

Tetapi adelia dan luvena tetap terdiam

"Kenapa kmu masih diem sja? Cepet bw!!" Sambung kata pak kumis itu

"Lah kata bapak kita suruh diem?yauda kita diem!" Ucap luvena.

"tau nih bapak,huh-." Ucap adelia

"jangan banyak bicara kalian,cepet bawa adira ke ruangan saya!" perintah pak kumis

"iyaa pak iya" jawab mereka bersamaan dengan terpaksa.

"emang saya barang apa pak?main bawa bawa aja!"kata adira yang ngedumel sendiri dan masih menyatapi makanannya.

"jangan banyak omong kmu adira!" ucap sekali lg kepada adira.

"iya pak" jawab adira

"pak kita juga ikut?" tanya luvena ke pak kumis sambil memegangi tanagan adira yang disuruh bawa ke ruangan pak kumis.

"kalian semua harus ikut!!!!" perintah pak kumis yang menengok ke arah mereka.

"yaelah pak" ngeluh mereka bertiga.

Sesampainya diruangan pak kumis,mereka pun duduk dikursi yang berhadapan dengan pak kumis.

"kenapa kalian bisa terlambat masuk ke kelas?" tanya pak kumis yang ingin duduk dimejanya.

"lah bapak aja masuk ke kelas terlambat?jadi kita sama sama terlambat dong?jadi kita boleh marahin bapak juga kan?" cerocos adira dengan santainya sambil duduk di sofa ruangan pak kumis.

"itu saya ada urusan bukan main main kayak kalian" ucap pak kumis itu

"kita juga ada urusan kali pak" ucap luvena dengan santai.

Pak kumis hanya mendengarkan mereka yang sedang duduk dan ngedumel.

"kita kenapa dibawa kesini sih pak?" tanya adelia ke pak kumis

"kalian ga sadar apa kesalahan kalian?" tanya pak kumis yang sedang mencatat nama mereka.

" gak pak" ucap mereka serempak.

"jam pelajaran sedang berlangsung namun kalian masih di luar." Ucap pak kumis yang cukup kesal.

"oooohhh" uacap adelia yang menambah kekesalan pak kumis dan diiringi deengan kekehan kedua sahabatnya. Sempat hyening beberapa menit akhirnya pak Kumis melanjutkan hukumannya.

"yasudah ini surat untuk orang tua kalian. Besok dateng ke sekolah." Ucap pak Kumis yang tak ingin menambah kekesalan.

"siap boss" ucap mereka serempak.


Yeahh akhirnya di lanjutt.. di tunggu cerita selanjutnya , semoga gak bosen nunggu. terimakasih


Tikungan TajamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang