11

334 7 1
                                    

"gaiss! Viko –viko meninggal, gue haru kekamarnya" ucap adira berlalu pergi.

"me-meninggal?" luvena menangis, terus menangis. Ia merasa sebagian hidupnya hilang.

"luv, ini ada video dari viko." Ucap adelia pelan. Hatinya masih saja berkabung padahal ini sudah 2 minggu meninggalnya viko.

Luvena memutar video tersebut, di dalam video tersebut viko mengucapkan terimakasih dan maafnyakepada luvena.

'hai luv... maaf ya gue gak bisa jenguk lo, maaf ya gue udah nyebabin lo begini, maaf atas semua kesalahan gue, maafin gue udh buat lo nyaman tapi terus gue pergi gitu aja maaf ya... pas lo liat vidio ini, gue udh tenang dialam sana, dan satu hal, lo tetep dihati gue. Sebenernya gue emang suka sama lo, tapi gue lebih milih adelia karena gue gamau lo sedih kebangetan hehe gue geer bngt ya? Oh ya gue makasih juga sama lo udh bisa jadi mood boaster gue. Makasih lo selalu ada buat gue walaupun gue gak selalu ada buat lo. Makasih dan maaf. Ini emng gajelas, semoga lo ttp inget gue. Gue berharap lo bisa nemuin yang lebih baik dari gue. Byee... assalamualaikum'

Air mata luvena bercucuran. Ia tak sanggup menahan air yang sudah meendesak keluar. Jujur ia sangat sayang kpd viko.

"udah luv, kita doain aja yang terbaik" ucap adelia

"iya luv, nih kan bentar lagi masuk sekolah, lo semangat." Ucap adira memberi semangat.

"makasih yaa"

Luvena memasuki lingkungan sekolah dengan semua tatapan mengarah kepadanya. Seolah olah megartikan 'dia anak bandel yang katanya berubah alim kan?' luvena yang melihat tatapan itu ia hanya dia dan mendongakkan kepalanya.

"delia,dira!!!" teriak luvena memekakakn telinga.

"apa? oh iya lo duduk di depan kita ya" ucap delia memberitahu.

"sendiri? Yah gak enak banget sih" ucap luvena lalu cemberut.

"enggak ada aanak baru" ucap dira santai

"cewek apa cowok?" tanya luvena semangat.

"tuh orangnya dateng" ucap dira.

"eh minggir lo siapa ya ini tempat duduk gue." Ucap si anak baru.

"yehh apaan ini tuh tempat duduk gue." Ucap luvena sewot.

"lo anak baru y? Nyelo dong" ucap si anak baru.

"stop ya sebelum berkepanjangan. Luvena ini anak baru namanya Raihan. Raihan ini luvena dia bukan anak baru dia baru masuk gara gara sakit." Ucap delia memisahkan.

"oh raihan, namnya pasaran banget." Ucap luvena setengah mengejek. Sedangkan raihan tidak mengubrisnya.

"eh dir,del ngerjain guru yuk." Ucap luvena

"siap boss" ucap adelia dan adira bersamaan.

"assalamualaikum" ucap guru yang dateng.

"waalaikumsalam" ucap anak anak kelas.

Ditengah menjelaskan luvena dkk memulai aksinya.

"bu itu hukum tertulis dikodifikasikan apaan maksudnya?" tanya adelia.

"hukum yang tertulis terus dibukukan jadinya rapih." Ucap guru itu.

"ya maksudnya apa bu?" tanya adira.

"ya hukum yang tertulis dek." Ucap guru yang sering mengucapkan 'dek' kpd muridnya.

"iya dek, begitu saja ngak ngerti dek" ledek luvena. Tawaan sekelas pun mulai pecah.

" oh enje bu.." jawab adelia lagi dan membuat tawa sekelas pecah. Guru itu pun langsung pergi alias baper.

" ih lo kok gitu luv guekan mau belajar"ucap raihan kesal.

"udahlah gue pusing" ucap luvena

Mereka pun akhirnya free time sampai jam istirahat.

"eh cuy gue mau motor ninja masa."ucap luvena.

"eh? Seriusan lo? Asik tuh" ucap delia dan didapatkan anggukan.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tikungan TajamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang