Tikungan Tajam

8

Pertama masuk kelas mata luvena sudah memandang kearah adelia dan viko yang sedang duduk sebelahan dan yang pasti m e s r a.

"eh viko udh masuk" ucap luvena. Tapi sama sekali tak ada jawaban. Ada apa ini? Kenapa luven di cuekin? "dir kok gue di cuekin sih?" tanya luvena.

"gatau, udah taken kali" goda adira yang membuat luvena kesal.

Selama jam pelajaran, luvena terus melamun memikirkan adelia dan viko. Sekarang pun viko dan adelia duduk bersebelahan. Dan lagi lagi mereka terlihat mesra. Cemburu? Pasti, jelas. Adira yang melihat luvena melamun mempunyai ide untuk menjaili temannya ini. Dia berdehem sehingga guru yang sedang mengajar mengarah pada luvena. Dan lagi lagi, luvena dihukum.

"ADIRA!!!!!!!!!!!!!!!!! GUE KESEL SAMA LO!!!! GAMAU TAU KESEL!" Ucap luvena sedikit teriak.

"terus? Gue peduli?"balas aadira.

"eh dira,luvena dateng ya ke acara ulang tahun gue besok malem, thank you" ucap viko sembari memberi undangan kpd dua sahabt ini lalu pergi.

"dia ulang tahun? Demi apa? Kok gue gatau sih" ucap luvena sedikit kaget.

Hari ini, luvena, adira dan adelia akan pergi ke mall untuk berbelanja untuk persiapan ke acara ulang tahun viko. Luvena membeli baju berwarna unggu pastel. Adira membeeli baju berwarna biru, sedangkan adelia membeli baju berwarna pink. Selesai berbelanja mereka pulang kerumah masing masing untuk bersiap siap.

Luvena memakai dress tanpa lengan yang tadi ia beli, memakai sepatu wedges warna putih, tas putih dan rambutnya ia gerai.

Kaki jenjang ini berjalan melewati beberapa orang dan terhenti pada gadis yang memakai dress biru.

"dir viko dimana deh?"

"tuhh disana" ucap adira.

Luvena pun pergi menuju viko seraya mengucapkan selamat kepada viko.

Sesampainya di puncak acara, semua berkuumpul. Viko ingin memberi tahu sesuatu.

"ehem... gue disini pengen ngasih tau sesuatu. Adelia, sini." Ucap viko dan adelia menghampirinya. "dir sebenrnya gue suka sama lo, ini emang gak romantis tapi bisa lah lo mencintai gue—"