9

218 8 0
                                    

"ehem... gue disini pengen ngasih tau sesuatu. Adelia, sini." Ucap viko dan adelia menghampirinya. "dir sebenrnya gue suka sama lo, ini emang gak romantis tapi bisa lah lo mencintai gue—"

Prank

Suara tersebuat berasal dari gadis yang memekai dress ungu pastel. Semua mata menuju padanya.

"jadi lo mau gak jadi pacar gue" tanya viko kepada adelia sembari mengabaikan luvena. Adelia sempat melihat luvena yang kini sudah mennangis dan berlalu pergi. Adelia mengangguk mau.

"lo jahat del! Lo kejam!" ucap adira mrah dan pergi mengikuti luvena.

Adira tidak menyangka, namun dia sudah bisa menduga hal ini akan terjadi.

"LUVENA!!!" teriak adira kaget.

Luvena ditemukan terjatuh di pinggir jalan dan adira menemukannya dan membawa ke rumah sakit.

"adira, luvena kenapa?" tanya mama luvena panik.

"dia jatoh di pinggir jalan aku gatau knp, mendingan tante tanya kedokter aja" ucap adira dan disertai anggukan dari mama nya luvena.

Tante fina langsung pergi ke dokter dika untuk menanyakan tentang luvena. Dan di ketahui oleh dokter dika bahwa luvena sudah mengidap leukimia stadium 2.

"adelia!! Lo harus minta maaf sama luvena. Dia sakit, kankernya udh stadium2" ucap adira kpd adelia.

"ka—kanker?"tanya adelia kaget. "luvena kanker? Kanker apa??" tanyanya lagi.

"mendingan kita jenguk luvena sekalian viko" ucap adira dan di ikuti anggukan olh adelia.

"'luv, luv sumpah gue minta maaf sama lo, plis y maafin" uacp adelia kpd luvena.

"iya gapapa del, oh iya katanya viko masuk rumah sakit y,knp?" tanya luvena.

"d-dia kanker stadium akhir" ucap adelia pelan.

"kanker?? Stdium akhir? Viko!" luvena kaget. Ia terus menanyakan tentang viko.

"gaiss! Viko –viko meninggal, gue haru kekamarnya" ucap adira berlalu pergi.

"me-meninggal?" luvena menangis, terus menangis. Ia merasa sebagian hidupnya hilang.


Tikungan TajamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang