Part 1

18.6K 767 6
                                    


Nate POV

Hari ini aku memutuskan untuk datang menemui wanita itu. Wanita yang aku yakin bisa membuatku bahagia dengan menjadikannya pendamping hidupku. Wanita yang kuharapkan akan menghabiskan masa-masa indahnya bersamaku.

Aku sengaja tidak memberitahukannya dulu kedatanganku hari ini padanya, agar aku bisa memberikan sedikit kejutan padanya.

Dia adalah wanita modern yang cantik, supel, berwibawa dan mandiri. Semua yang melekat pada dirinya adalah hal yang diimpikan para pria diluar sana. Bukan aku mencintai wanita itu. Aku hanya mengagumi saja. Aku yakin akan bisa hidup bahagia dengannya nantinya.

Aku pertama kali bertemu dengannya di salah satu club malam di kota Bandung ini. Ya, aku sekarang berada di kota Bandung. Sebenarnya dia maupun aku bukan berasal dari kota ini.

Saat itu aku sedang melakukan perjalanan bisnis dan seorang rekan bisnis yang seumuran denganku merekomendasikan bahwa club malam itu cukup menarik.

Dan akhirnya aku bertemu dengannya di club malam tersebut.
Dulunya kami hanya pasangan one night stand saja, hingga akhirnya aku selalu menemuinya di kota ini dan menjadikannya pasangan tetapku untuk beberapa waktu.

--------------------------

Disinilah aku sekarang, didepan sebuah pintu unit apartement terbuat dari kayu yang berdiri kokoh didepanku. Pintu berwarna hitam yang menjadi penghalang yang sebentar lagi tersingkirkan

Aparement nomor 367.

Sebenarnya aku sudah hafal dengan password unit apartement ini, tetapi mungkin aku akan memencet bel dulu agar memberikan sedikit kejutan. Dengan tenang tanganku memencet bel sampai beberapa kali.

Setelah empat kali memencet bel, akhirnya pintu terbuka dengan menampilkan wajah cantik Lia dibalik pintu tersebut. Wajah natural tanpa make-up Lia tampak terkejut dihadapanku.

"Nate...." Lia menggumamkan namaku, wajahnya tampak seperti orang yang ketakutan saat melihatku-mungkin hanya perasaanku saja-karena terlalu bersemangat.

"Siapa, Sayang?" tubuhku menegang mendengar suara teriakan seorang berat pria dari arah dalam.

Menatap Lia dengan menyipit curiga, aku menolehkan kepala kedalam namum terhalang tubuh Lia. Aku mengangkat sebelah alisku untuk meminta penjelasan kepadanya.

"Siapa, sayang?" tiba-tiba pria itu muncul dan memeluk Lia dari belakang. Tanpa rasa malu menunjukkan kemesraan didepan tamu. Tidak sopan sekali.

"Dia..." Lia menggantungkan kalimatnya dan wajahnya tampak pucat pasi. Tidak dapat menyambung kalimatnya.

"Bukan siapa-siapa. Well, sepertinya aku salah alamat." aku hanya memasang wajah datarku kepada pasangan didepanku yang membuatku muak jika berlama-lama melihat mereka.

"Saya rasa saya harus segera pergi. Permisi." aku memasang senyum mengejek saat menatap Lia sebelum pergi, dia membuka sedikit mulutnya berniat untuk bicara namun ditutupnya lagi. Mungkin dia malu padaku.

Dengan santai aku melenggang pergi dari sana dengan perasaan hati panas. Bagaimana bisa aku bisa kalah saingan dengan pria seperti itu?

Cihh.. Rasanya aku tak sudi mengakui kekalahan pesonaku.

----------------------

Shit!

Aku merasa dibodohi oleh Lia. Aku ingin memilih Lia bukan karena atas dasar cinta. Tetapi aku hanya merasa merasa kami cocok dan saling membutuhkan satu sama lain, sama-sama saling membutuhkan terutama tentang urusan di ranjang.

BIG BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang