Please leave vote or comment.
---
Aku melihat bayangan kabur kalau tirai kamarku terbuka dan mendengar teriakan, lalu mencoba memejamkan mataku lagi untuk kembali kedunia yang selalu berakhir bahagia itu, dunia mimpi. Gagal. Sinar matahari itu menyilaukan mataku dan aku berusaha tetap memeluk selimut yang dirampas dariku.
"Dek! Bangun, ini udah jam berapa? Astaga, tadi malam kamu tidur jam berapa sih!"
Putus asa, aku duduk dengan tenagaku yang sudah terkumpul. "Apa sih, Mbak?" aku bertanya pada Mbak Kiara yang mulai membersihkan kamarku. Mbak Kiara, adalah salah satu asisten rumah tangga dirumah kami. Satunya lagi Mbak Laili, yang berkuasa di dapur dan kebun rumah.
Jam dinding di kamarku menunjukkan pukul enam dan aku langsung beranjak ke kamar mandi di dalam kamarku, mandi kilat dan memakai seragam batik sekolah untuk hari ini. Semenjak masuk SMA, aku memang sering tidur jam sembilan, lalu bangun lagi jam setengah dua pagi sampai subuh. Dan kebiasaan burukku, aku akan tidur setelah itu. Itu semua karena kurikulum baru dengan sistim lima hari kerja yang benar - benar menyita waktu. Pulang sekolah sore ditambah ekstra atau organisasi yang membuatku pulang malam. Lalu menghabiskan akhir pekan dengan 70% mengerjakan tugas dari guru.
Setelah menghabiskan segela susu dan roti aku langsung memasukkan kotak bekal ke tas dan berlari masuk ke mobil, menancapkan kunci, menghidupkan mesin dan langsung beranjak ke sekolah.
***
Mencari parkir untuk mobil bukan hal yang sulit untukku saat ini. Mengingat di depan sekolahku ada kantor notaris cukup besar dan pemiliknya adalah teman Mama, aku diijinkan meletakkan mobil disana. Aku menghembuskan napas panjang setelah menyebrang dan berusaha merapikan rambutku dan mengikatnya dengan karet.
SMA dimana aku berdiri sekarang tidak terlalu jauh dengan SMP dimana aku sekolah dulu. Kalau saja bukan karena permintaan Jacob, aku tidak akan sekolah disini. Kalau saja. Aku berjalan menyusuri koridor loker dan menemukan loker dengan nama Athena Swan di depannya lalu membuka loker itu, mengambil beberapa peralatan sekolah yang kubutuhkan hari ini namun kutinggalkan disitu. Aku tersenyum melihat foto kami, maksudku aku, Jacob, Mama dan Papa. Foto itu diambil di Inggris, musim dingin tiga tahun lalu. Saat itu, Mama mendapatkan sponsor.
Mama adalah seorang blogger yang mengisi blog nya dengan keindahan dunia. Travelling bukan cuma hobi untuk Mama, itu sebuah pekerjaan. Dengan berbekal kamera, ponsel, tas dan uang yang dibatasi Mama mencari keunikan sebuah daerah yang ditetapkan sponsor dan mem - fotonya, menulisnya dan membagikannya di blog. Mama tetap dibayar untuk itu. Saat ini Mama masih di Norwegia. Sudah sejak tiga hari lalu, sampai lima hari kedepan.
Pekerjaan Mama kadang membuat kami bisa keluar negeri gratis. Walaupun sebenarnya, Papa bisa memberikanku liburan keluar negeri tanpa sponsor. Foto itu saat Mama diharuskan meliput sebuah kegiatan tahun baru di sebuah desa kecil jauh dari London, dan itu menyenangkan. Sungguh. Terlebih karena dia masih ada. Ya, Jacob.
***
3 tahun yang lalu.
Aku dan Jacob bolak - balik ke kamar malam ini. Mengingat besok pagi kita akan pergi ke negara yang sudah lama ingin kita kunjungi. Terima kasih untuk Mama dan sponsornya yang kembali memberikan gratisan jalan - jalan, tapi kali ini ke negara yang spesial untukku, Inggris.
Terakhir kali kami keluar negeri, kami ke Hong Kong. Hanya aku, Jacob dan Papa. Itu juga karena Mama harus meliput salah satu pantai di Sulawesi dan Papa diharuskan untuk ke Hong Kong. Akhirnya, aku dan Jacob memaksa Papa untuk memperbolehkan kami ikut. Karena saat itu adalah liburan kenaikan kelas dan aku tidak mau menghabiskan waktu di tempat yang sama. Itu, enam bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pieces
ChickLitIni kisah tentang Athena yang mencari pengganti kakaknya. Dan, ini cerita tentang Aska yang jatuh cinta. Juga Vincent yang sangat menawan seperti Jacob. Akankah Athena menemukan pengganti Jacob? Dan apakah dia adalah orang yang selama ini Athena kag...