Chapter FOUR

101 9 0
                                    

sebelumnya sekalian promote instagram aku @octaviahrn karna yang lama ke hack huhu
Snapchat dan askfm. Thankyou guys

happy reading!!xx

*SAMY POV*

Tak sadar,waktu menunjukan pukul 18.00 segera aku mandi mencari dress yang dibelikan Harry tempo hari. Melihat bentuk dress yang sangat indah, membuatku ingin menggunakan dress ini setiap hari.ohh betapa noraknya aku ini.

Berhasil memakai dress ini. Kulihat pantulan diriku di cermin. Rambut panjang terurai bebas. Dengan kaki yang bisa dibilang jenjang. Tapi tetap Harry masih lebih tinggi dariku. Tak ingin berlama lama. Aku segera menyisir rambutku dan mempoles sedikit bedak,maskara ,dan liptint.
Ya. Aku memang tidak terlalu suka berdandan. Kalian tahu? Dengan makeup saja dapat membuatku cepat berkeringat karna panas. Merasa selesai dengan hal mempercantik diri. Aku segera turun kebawah untuk mencari sepatu ku.

Kuraih higheels white-mocca dan segera memakainya. Kulihat Arnold sedang menghampiriku dengan membawa gitar yang kuyakini akan dimainkannya setelah ini.

"Whoa whoaa. Mau kemana kau sya?" Yap. Dia selalu memanggilku dengan nama tasya. Dia mengambil nama tengahku Anaztasya. Sebelumnya Arnold merupakan salah satu murid Balesteir university. Setahuku dia juga mempunya teman dekat perempuan yang bernama gena or gina or gemia. Ah aku lupa.

"Aku diajak Harry makan malam. Dan aku tidak tahu pasti dia akan mengajakku kemana" jawabku ragu

"Hati hati sya. Bisa saja dia menculikmu" ucapnya sambil terkekeh.

"Shit! Kau menakutiku felix!" Jawabku memanggil nama tengahnya sebagai balas dendam.

"Jangan marah seperti itu dongg. Aku hanya ingin memberimu ini" katanya sambil menyodorkan sebuah gelang

"Wow. Untukku?apakah engkau membelinya atau.." Ujarku mengintimidasi matanya.

"Tentu saja membelikannmu. Kau kira aku akan mencuri? Sangat tidak bertanggung jawab" sanggahnya.

"Hmm begitu rupanya.baiklah aku akan memakainnya. Ahya pastikan rumah ini aman. Dan jika tidak kau akan..." Ucapanku terpotong mendengar suara klakson mobil di depan rumahku.

"Ahh. Baiklah. Aku pergi dulu ya. Sampai jumpa felix." Pamit ku kepadanya.
.................................................

"Hey Harry" sapaku sambil memasukki mobilnya.

"Hey Samy. Kau terlihat cantik hari ini. Maksudku setiap hari kau cantik." Ucap harry terbata-bata.

"Terima kasih harry. Sebaiknya kita berangkat karena memang aku sudah.." Ucapanku terpotong karnanya.

"Lapar. I know it. Oke gunakan safetybell mu samsweet" jawabnya memotong kalimatku.

"Kau tau Harry. Kita baru 4hari bertemu. Dan sekarang aku sudah sedekat ini denganmu. Menyenangkan sekali dapat bersahabat denganmu. Kuharap kau tidak akan pernah mengecewakanku."

"Sepertinya kita sudah sampai Sam. Ya aku janji tidak akan mengecewakanmu sampai kau melihat ini" jawab Harry misterius.

"Maksudmu? Dengan melihat ini?" Tanyaku kaku.

Dia. Harry styles menarik tanganku keluar dari mobil dan berlari kecil menuju sebuah restaurant yang cukup elegant. Bahkan aku terus memperhatikan furniture furniture yang ada dikekatku

"Berhenti mengaggumi barang barang. Katanya kau sudah lapar. Seharusnya kau mengaggumi ku yang benar benar tampan saat ini."

"Tampan? Tidak sama sekali. Kau bergurau harry" ucapku ketus.

"Mencoba berbohong rupanya??baiklah kita tidak jadi makan. Dan kau ..." Ucapannya terpotong karena aku segera memeluknya. Ya. Andai dia tahu bahwa aku memang benar benar lapar saat ini. Aku mempunyai sebuah penyakit. Penyakit kelaparan seketika, bukan maag.

"Jadi kau mau pesan apa?" Tanya nya sambil duduk di depanku.

"Kau? Aku mengikutimu saja"

"Aku mau kau"

"Apa?" Tanyaku. Kalimatnya benar benar membuatnya bingung.

"Tidak jadi. Sebaiknya kita makan menu terbaru saja" ucapnya lagi.

2jam kami disini. Aku sangat senang karena dia memang pria yang mengerti aku dan, sejak pertama kali bertemu dengannya aku merasa hal yang berbeda, maksudku dia sangat baik dan perhatian. Kami tertawa terus menerus karena lawakan, apalagi saat Harry mulai bergombal yang sama sekali tidak lucu, jadi aku tertawa karena ketidaklucuan ini. Memang sepertinya selera humorisku kurang.

"Beras, beras apa yang enak?" Tanya Harry melakukan gombalannya lagi.

"Hmm aku tidak tau. Sepertinya semua beras akan menjadi nasi dan enak"jawabku.

"Beras yang sangat enak adalah BERASa di dekatmu" ucapnya terkekeh.

"Boleh juga lawakanmu styles" tawaku pecah sekarang.

"Aku memang lucu. Kau harus tau itu." Ujarnya tak mau kalah.
"Hmm samantha. Gelangmu indah sekali sama seperti dirimu." Katanya lagi.

Aku memang tidak tau harus apa lagi. Karena aku begitu malu dipuji seperti ini.

"Jadi kau memuji gelangku atau aku?" Tanyaku meyalinkan.

"Pfft. Aku memuji gelangmu bukan dirimu. Kau terlalu percaya diri Sam." ucapnya mengejek.

"Hey. Sudah jam berapa ini? Aku yakin, sepertinya Arnold sudah bosan nenungguku. Dan sepertinya ibuku pulang hari ini. Jadi bagaimana kalau kita pulang?" Tanyaku dengan ragu ragu.

"Akan kulakukan untukmu Samantha"

diperjalanan, aku benar benar merasa ngantuk dan lelah. Makan malam ini sangat menyenangkan namun melelahkan. Aku sangat berterima kasih sekali pada Harry, ia sudah membuatku senang dari kemarin. Tiba tiba ada yang menggoyang-goyangkan badanku.

"Samantha. Kita sudah sampai" kata harry lembut.

"Iyakah? Ahh. Aku begitu ngantuk sampai tidak menyadari nahwa kita sudah sampai. Terimakasih Harry telah mengantarku. Bye" aku pun membuka pintu mobil dan segera turun dari mobilnya.

*kreekkk* bunyi pintu rumahku, saat aku mulai memasukki rumah yang sepi ini.

"Hay Samantha. Kau sudah pulang? Bagaimana? Makanannya enak?" Tanya Arnold memecah keheningan di rumah ini.
"Kau tahu. Aku begitu bosan menunggu mu di rumah. Kau sangat jahat meninggalkanku sendiri disini" sambungnya lagi.

"Hahaha. Aku tidak bermaksud untuk meninggalkanmu. Ohya makanannya sangat enak. Seharusnya aku membelikannya untuk mu" jawabku yang langsung meninggalkannya ke kamar. Karna memang aku begitu lelah.

Kuganti pakaiannku dan mulai mencuci wajahku. Ya kata ibu, sebelum tidur.basuhlah wajah dan kakimu agar tidurmu nyenyak dan mendapat mimpi indah.

*ARNOLD POV*

Ya. Aku tahu laki laki itu. Harry STYLES. Dia memang benar adik sahabatku. Gemma. Kami memang mempunya rencana untuk, ya mungkin menjodohkan mereka? Mengingat umur Samantha yang semakin dewasa dan kedekatannya dengan Harry. Membuatku yakin akan itu.

Denganku? Ya mungkin memang aku belum menikah. Tapi setidaknha aku sudah mempunyai seorang kekasih. Lily collins. Perempuan termanis yang pernah kutemui setelah ibuku.

Abaikan tentang Lily. Sebaiknya aku tidak harus mennceritakan pada Samy, bahwa aku mengenal dekat dengan Gemma. Kakak Harry. Aku ingin melihat apakah mereka mempunyai perasaan yang sama? Cinta.

Uw uww! Chapter ini selesaiii uww. Maaf gak sebanyal kemaren tapi tentang aja. Chapter selanjutnya bakal banyak.Emang sih masih dikit readers nga tapi gapapalah. Fast update or slow update? Tergantung kalian. VOTE AND COMMENTS NYA JANGAN LUPA

Di mulmed. Fotonya Samy sama Arnold ya wkwk

SABAR SABAR BESOK GUA UPDATE LAGEE

Octavia.hrnxx

HARMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang