Chapter five

81 11 2
                                    

AUTHOR POV

Sudah 2bulan Samantha mengenal Harry. Bahkan semakin dekat. Pada hari ini. Harry berniat mengajak nya ke sebuah tempat.

*HARRY POV*

Merasa khawatir, akhirnya aku memberanikan diri untuk menghubungi Samy. Ya, sudah 2 bulan aku mengenalnya dan semakin dekat. Tapi tidak setiap hari aku mengunjungi namun tetap menghubungi nya walau hanya sekedar bertukar kabar.

To: Samsweet.

Heyy! Apa kabarmu? Kuharap baik. Apakah kau ada di rumah?
SENT

From: Samsweet.

Hmm aku tidak terlalu baik. Ya aku ada dirumah. Mau berkunjung? Aku menunggumu:)

Selalu saja, setiap dia merasa tidak baik, dia tetap dapat membuat hatiku tenang karena kalimatnya.
Tanpa berpikir panjang aku segera bergegas mencari kunci mobil dan mulai menyalakan mesin. Sebelum aku pergi menuju rumahnya, aku memutuskan untuk pergi ke salah satu butik. Ya, aku ingin memberi hadiah, karna sepertinya dia kurang baik. Sesungguhnya bukan hanya itu. Aku ingin mengajaknya ke sebuah danau di dekat centre park. Kurasa dia menyukai hal berbau alam atau yang dapat membuat hatinya tenang.

Sesampainya di butik, aku segera memanggil salah seorang karyawan. Untuk mengambilkan berbagai jenis dress yang paling bagus.

"Ini tuan. Hanya ini yang kami punya" ucap salah satu karyawan disini sambil memberikan pakaian pakain kehadapanku.

Aku tertarik dengan salah satu dress selutut berwarna hitam. Ya sangat cantik, seperti dirinya. Tak ingin membuatnya menunggu lama, aku segera mengambil dress tersebut dan memberikan kepada karyawan tadi.

"Tolong yang ini. Bungkus dengan giftbox." Pintahku sambil mengambil creditcard ku.

"Baik tuan. Anda bisa menunggunya sebentar" ucapnya lagi.

Setelah mendapatkan dress dari butik tersebut. Segera aku keluar dan memasuki mobilku. Kutancapkan gas dan segera menyetir kearah rumah Samy.
.................................................

"Samanthaaa" ucapku sambil mengetuk pintu rumahnya.

"Yaaa sebentar.. Apa itu kau Harry?"tanya nya berteriak dari dalam.

"Yaa. Bukalah. Aku sudah 2jam yang lalu disini." Jawabku.

"Kau bercandaaa!" Ucapnya lagi sambil membukakan pintu. "Masuklah harry."

Melihat keadaan rumahnya yang agak berantakan membuatku mengerutkan alisku. Sepertinya dia mengerti dengan raut wajahku.

"Ehm. Kemarin arnold membawa sahabatnya kesini. Namanya Jamie dan Genia" katanya menjawab raut wajahku.

"Oh begitu.ehm Samantha. Aku ingin memberimu ini" ujarku sambil menyodorkan giftbox yang berisi dress.

"Apa ini? " tanyanya bingung. "Apa aku dapat mempercayaimu? Bisa saja di dalamnya ular." Sambungnya lagi.

"Hahaha.tidam Sam. Hanya sebuah bingkisan, semoga kau suka karena aku ingin kau...." Ucapanku terpotong karena dia berteriak.

"WHOAAA!! DRESS INI! Darimana kau membelinya Harry. Indah sekali. Aku jadi merasa tidak enak. Aku selalu menyusahkanmu sepertinya. Tapi siapa meminta dress ini. Hmm jujur Harry. Aku begitu menyukainya" ucapnya sambil terus menatap dan sesekali tersenyum melihat baju yang tadi aku beli.

"Jadi kau tidak berterima kasih padaku?" Goda ku.

"Ah ya! terima kasih banyak Harry!" Ujarnya.

"Terima kasihmu akan kuterima,jika kau.."

HARMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang