BAB 2: THE TERRORS

189 13 1
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 KST, tapi seluruh saudara Ryeowook yang kesemuanya adalah seorang entertainer belum bisa pulang ke rumah, karena schedule mereka hari ini masih banyak. Schedule Yesung saja baru habis pukul 00.00 KST nanti. Ryeowook yang sendirian di rumah pun merasa bosan bukan main. Ya, memang sih ia tidak benar-benar sendirian di rumah. Ada para asisten rumah tangga di rumaa seluas 800 m2 yang ia tempati bersama keluarganya itu. Tapi para asisten rumah tangga itu terlalu sibuk mengurus rumah mewah Keluarga Ryeowook, sehingga tak ada satu pun yang punya waktu untuk sekedar mengobrol dengan Ryeowook.
Untuk menghilangkan rasa bosannya, Ryeowook melangkahkan kakinya menuju kamar Kyuhyun untuk meminjam PSP milik Kyuhyun.
"Kyuhyun-ah, Aku bosan. Aku ingin pinjam PSP-mu, bolehkan??" ujar Ryeowook di telepon sambil terus berjalan menuju kamar Kyuhyun.
"Iya, tapi jangan sampai low bat!" ujar Kyuhyun di seberang sana.
"Sip!" ujar Ryeowook dengan penuh senyuman walaupun ia tahu Kyuhyun sudah pasti tidak dapat melihat senyumannya itu.
Setelah mendapatkan apa yang ingin ia pinjam, Ryeowook menuju ruang keluarga rumahnya untuk bermain PSP. Tapi, saat Ryeowook sedang asyik bermain, seseorang memanggilnya.
"Oppa!" panggil seseorang dari arah kanan sofa yang diduduki Ryeowook, tapi Ryeowook tidak menyadarinya karena saking asyiknya bermain game.
"Oppa!" panggilnya lagi, tapi Ryeowook masih saja belum menyadari ada yang memanggilnya.
"OPPA!!!" kali ini ia berteriak, hingga Ryeowook terkejut.
"Ya, Tuhan! Suara apa itu barusan?? Di rumah ini tidak ada gadis yang lebih muda dariku, lalu siapa yang memanggilku 'Oppa'??" monolog Ryeowook.
"Ah, tidak! Aku pasti sedang kembali berhalusinasi! Lebih baik Aku beristirahat lagi sekarang agar berhenti berhalusinasi," ujar Ryeowook pada dirinya sendiri.
Tapi, betapa terkejutnya Ryeowook saat melihat sesosok kuntilanak yang menahan tangannya tadi pagi saat bangkit dari duduknya.
"Waaaa!" sontak Ryeowook menjerit sambil ambil posisi jongkok dan menutup wajahnya dengan tangan.
"Ryeowook-ah, ada apa?? Kenapa kamu seperti ini??" ujar seorang laki-laki yang baru saja memasuki ruang keluarga sambil menepuk pundak Ryeowook.
"Tidak! Jangan sentuh Aku! Kumohon jangan ganggu Aku lagi!!" rengek Ryeowook sambil menjauhi dirinya dari laki-laki yang baru saja menepuk pundaknya.
"Hei, jangan takut begitu! Aku ini Donghae, kakakmu!" jelas Donghae.
"Sungguh??" ujar Ryeowook sambil mengintip Donghae dari balik punggung tangannya.
"Tentu saja! Memangnya kau kira Aku ini apa??" Donghae kebingungan.
"Hyung!" Ryeowook langsung saja memeluk Donghae setelah mendengar perkataannya, membuat Donghae semakin kebingungan.
"Ryeowook-ah, sebenarnya ada apa sih?? Kenapa tingkahmu membingungkan begini??" ujar Donghae sambil melepas pelukan Ryeowook.
"Hyung, tadi hantu itu datang lagi!" adu Ryeowook.
"Hantu?? Hantu apa lagi sih??"
"Hantu yang semalam muncul di 'Masih Dunia Kita'!"
"Aish, bocah ini!" Donghae menjitak Ryeowook.
"Aduh! Hyung, kenapa kau menjitak kepalaku??" protes Ryeowook.
"Sudah berkali-kali Aku bilang jangan jadi penakut seperti diriku, tapi kau malah jadi lebih penakut daripada Aku!" gerutu Donghae.
"Enak saja! Aku ini tidak penakut seperti dirimu!" protes Ryeowook.
"Jika tidak, penampakan semalam tidak akan bisa membuat mentalmu sampai tertekan begini, dan tidak akan bisa membuatmu sampai terus-terusan berhalusinasi seperti ini!" bantah Donghae.
"Tapi..,"
"Sudahlah, hentikan omong kosong ini! Mentalmu terlalu lelah dan terlalu tertekan, jadi beristirahatlah lagi agar mentalmu kembali sehat dan kau berhenti berhalusinasi!" ujar Donghae yang mood-nya sedang tidak bagus akibat kelelahan bekerja.
"Baik, Hyung!" jawab Ryeowook dengan lemas sambil berjalan kembali ke kamarnya dengan gontai.

*****

Seluruh orang yang ada di rumah Ryeowook sudah tidur, karena jam sudah menunjukkan pukul dua malam KST. Tapi sialnya panggilan alam (rasa ingin buang air kecil) malah memanggil Ryeowook, sehingga Ryeowook terbangun dari tidurnya dan melangkah menuju kamar mandi sambil merem-merem. Setelah selesai memenuhi 'panggilan alam' tersebut, Ryeowook melangkah keluar kamar mandi menuju kamarnya. Tapi, saat Ryeowook baru jalan tiga langkah, Ryeowook mendengar suara sesuatu menarik-narik gorden bathup. Ryeowook yang penasaran pun akhirnya perlahan menengok ke arah gorden bathup, tapi ia tak mendapati apapun menarik gorsen bathup. Sepertinya gorden bathup itu ditarik dari dalam bathup. Ryeowook lalu mendekati gorden bathup itu dengan waspada, dan setelah ia sudah sangat dekat dengan gorden bathup, ia membuka gorden bathup dengan kasar untuk melihat sosok macam apa yang menarik-narik gorden bathup. Dan ternyata sosok yang menarik-narik gorden bathup tersebut adalah anjing peliharaan Yesung!
"Ya, Tuhan! Mello, kau membuatku takut saja!" omel Ryeowook pada Mello-- anjing peliharaan Yesung.
"Ayo, keluar dari sini! Kau ini mentang-mentang Aku lupa menutup pintu kau sembarang masuk ke sini!" omel Ryeowook lagi pada Mello sambil menggendongnya, entah Mello mengerti atau tidak apa yang ia ucapkan. Ryeowook kemudian mengantarkan Mello ke kandangnya.
"Nah, masuklah!" ujar Ryeowook setelah sampai di depan kandang Mello. Setelah Mello masuk ke dalam kandangnya, Ryeowook langsung mengunci kandang Mello yang terkadang lupa dikunci oleh Yesung. Setelah itu, Ryeowook kembali ke kamarnya.
Sesampainya di kamarnya, Ryeowook menutup pintu kamarnya dan melangkahkan kakinya menuju ranjangnya. Tapi, betapa terkejutnya Ryeowook saat melihat sesosok kuntilanak yang akhir-akhir ini sering mendatanginya duduk di atas ranjangnya.
"Waaaaa!" Ryeowook terkejut bukan main hingga ia langsung berlari keluar kamar.
"Ya, Tuhan! Apa itu tadi??" ujar Ryeowook dengan penuh ketakutan.
"Ya, Aku harus memastikannya! Kali ini Aku harus berani memastikannya!" ujar Ryeowook pada dirinya sendiri.
Setelah berkata demikian, Ryeowook memberanikan diri kembali ke kamarnya untuk memastikan makhluk apa yang duduk di atas ranjangnya dengan penuh waspada dan dengan berlinang keringat dingin. Dan..... BAAAA! Begitu Ryeowook masuk ke dalam kamarnya, Ryeowook mendapati kamarnya kosong. Tidak ada makhluk asing di dalam kamarnya. Di kamarnya saat ini hanya ada dirinya dan barang-barangnya. Melihat kondisi kamarnya, Ryeowook langsung meluruh ke lantai.
"Ya Tuhan, apa Aku berhalusinasi lagi?? Tapi kenapa itu terlihat begitu nyata??" Ryeowook menangis dalam duduknya. Ia sungguh lelah menghadapi semua teror ini, hingga ia tak sanggup lagi membendung air matanya.

----------------

Yey! Akhirnya bisa ngepost kelanjutan ceritanya! Maaf ya kalo ada typo, ya maklumlah Bab 2 ini panjang banget Hope you enjoy this story, guys! Oiya, jangan lupa ya vote & comment, readers! Please jangan jadi silent readers! Dikacangin itu sakit tahu! *mendadak curhat*

Ghost's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang