PART 1

3.4K 117 4
                                    

Author plin plan balik lagiiiii ... grin emotikon

Huff, kayaknya kebanyakan baca cerita di wattpad berpengaruh buruk sama saya, bikin minder oeeee. Dan bikin pengen ganti alur cerita yang saya punya frown emotikon

So, setelah because she is you, sekarang giliran assalamualaikum, bro... diganti juga ya.
Tapi tenang, cuma dua itu kok yang diganti. Soalnya cerita yang lain masih percaya diri saya buat lanjutinnya.

Sekali lagi maaf. Tapi ceritanya gak jauh beda kok sama yang lama, cumaaannnn.... nayla nya gak dipakein cadar deh, biar lebih gampang bikin SS nya (Sweet Scene nya).

Makasih atas pengertiannya (semoga pada pengertian semua ya... amiinnn. wink emotikon )

______________________________________

●••Assalamualaikum, Bro!!••●

PART •1

-JUNIOR POV-

Mata itu membunuhku...

Sentuhan itu menyiksaku...

Suara itu menghantuiku...

Dia...

Wanita itu, eh... bukan bukan. Tidak pantas kalau aku menyebut mahluk seindah dia seperti itu, bahkan aku sangsi kalau keindahan didepanku itu adalah manusia. Karna, mana ada manusia sesempurnah dia... semenyilaukan dia... seindah dia. Kurasa mahluk terindah didepanku ini adalah bidadari, atau mungkin seorang peri dengan segala pesonanya yang mampu membangkitkan egoku untuk memilikinya. Yah, aku ingin memilikinya. Sangat, aku sangat menginginkannya. Dan dia harus jadi milikku. Harus.

"Mas... mas gak apa apa?! "

"......."

"Astaghfirullah'haladzim!! Mas... mas mau apa??! Jangan mas!!"

*GEBUGHH!!

Kurasakan sakit di bagian belakang kepalaku setelah suara lembut itu memenuhi rongga pendengaranku.

Dan yang terjadi selanjutnya adalah...

Gelap.

***

Pertama kali yang kurasakan saat aku membuka mataku adalah...

Sakit.

Kepalaku terasa sakit sekali. Seluruh tubuhku juga terasa kaku dan pegal. Arggg... apa yang sebenarnya sudah terjadi padaku?!

Kukerjapkan mataku beberapa kali untuk mengumpulkan seluruh kesadaranku.

"Ada dimana aku??! " pertanyaan itu secara alami meluncur dari mulutku.

Kuedarkan pandanganku sekali lagi, dan... yap, aku tidak ingat tempat ini. Bahkan aku tidak tau ada dimana aku sekarang, tapi yang kutau adalah... ruangan ini terlihat sempit dan pengap. Oh, dan juga dingin.
Rasa dingin yang terasa menusuk di pori-pori kulitku membuatku sadar kalau aku tengah tergeletak di lantai sekarang... tanpa alas apapun.

Ack!!

Kuremas kuat kepalaku yang makin berdenyut nyeri. Dengan susah payah aku mendudukkan diriku, dengan tangan kananku menyanggah tubuhku dan tangan kiriku masih meremas dan menjambak rambutku. Berharap rasa sakitnya akan berkurang, tapi yang ada sakitnya malah makin parah.

"Udah sadar lo??! "

Ashar!! Aku yakin itu suara ashar.
Segera kuputar kepalaku mencari asal suara itu, dan disanalah dia. Ashar maghrib. Sahabat baikku ku dari zaman SD dulu.
Dia nampak berdiri sambil melipat kedua tangannya dibalik jeruji itu. Eh, tunggu dulu... setelah kulihat lihat, sepertinya bukan ashar yang ada dibalik jeruji besi, tapi aku. Aku yang ada di dalam jeruji ini... maksudku, didalam ruangan yang terisolasi jeruji besi ini. Ah, aku jadi berasa dipenjara. Atau memang aku sedang berada dipenjara sekarang??!

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now