PART 4

1.2K 100 0
                                    

-NAYLA POV-

Dua jam menunggu kak Yusuf dioperasi, rasanya aku akan pingsang kalau harus menunggu lima menit lagi saking cemasnya. Sedang umi berusaha menenangkan ibu nya kak Yusuf yang sedari tadi terus menangis. Lalau abi serta ayahnya kak Yusuf sih... mereka tak henti-hentinya mondar mandir menunggu siapa saja keluar dari ruang operasi tersebut.

Ya Allah... tolong selamatkan kak Yusuf. Doa itu terus kurapalkan dalam hati.

*Krriiieeekkkk!!

Suara pintu ruang operasi yang terbuka membuat kami serentak menoleh kearah pintu itu. Seorang dokter muda yang kutau bernama Dr. Junior keluar dari ruang operasi itu dengan raut lelah diwajahnya. Oh iya, ngomong-ngomong soal dokter itu... aku harus berterima kasih pada gina, tetangga sekaligus teman dekatku yang ternyata bekerja sebagai perawat di rumah sakit ini... kalau tidak ada dia yang menunjukkan ruangan Dr. Junior itu dimana, aku tidak bisa bayangkan apa yang terjadi pada kak Yusuf kalau sampai terlambat dioperasi. Karna jujur saja... selain gina, semua perawat disini acuh tak acuh pada kami karna kami menggunakan kartu Indonesia sehat untuk masuk ke rumah sakit ini.
Emmm... ngomong-ngomong lagi... apa dokter itu tau ya kalau kami cuma bermodalkan kartu Indonesia sehat untuk operasi kak Yusuf. Setauku biaya operasi sangat besar, dan aku tidak yakin kartu dari pemerintah itu saja cukup untuk membiayai operasinya... belum lagi biaya perawatan serta obat-obatan kak Yusuf nanti setelah operasi. Huuffhhh... aku harus percaya Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Yah, aku sangat yakin soal itu. Jadi masalah biaya dipikirin nanti saja, karna yang terpenting sekarang adalah keselamatan kak Yusuf dulu.

"Bagaimana keadaan putra saya, dok?! " kudengar suara ayah kak Yusuf bergetar saat menanyakan itu pada Dr. Junior. Wajar saja, beliau pasti sangat cemas takut terjadi sesuatu yang buruk pada putra semata wayangnya itu. Apalagi raut lelah di wajah dokter itu membuat kami makin harap-harap cemas.

"Operasinya berhasil, kami sudah berhasil mengeluarkan pecahan kaca di kepala pasien!! " ucapan Dr. Junior membuat kami menghela nafas lega, tapi itu hanya sesaat. karena ucapan Dr. Junior yang selanjutnya langsung membuat ibunya kak Yusuf pingsan.

"Tapi dia masih belum melewati masa kritisnya. Kalau dalam waktu satu kali dua puluh empat jam dia belum sadarkan diri... bisa dipastikan dia akan mengalami koma untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Maaf. Kami sudah mengusahakan yang terbaik untuk menolongnya... tapi tetap tuhanlah yang menentukan!!"

Tubuhku langsung lemas seketika. Suara jeritan umi, abi dan ayah kak yusuf yang panik karna ibu kak Yusuf tiba-tiba pingsan terdengar menggema di telingaku.

Ya Allah kenapa ini terjadi disaat tiga hari lagi kami akan melangsungkan pernikahan kami. Apa ini takdir yang Engkau tuliskan untuk hamba ya Allah?! Apa Engkau ingin menguji iman hamba... menguji seberapa sabar hamba dalam menjalani ujianMu?!
Kalau memang ini ujianMu... hamba akan berusaha ikhlas menjalaninya ya Allah!!

***

Lagi-lagi manusia bisa berkehendak, tapi tetap Allah lah yang menentukan.

Harapan tinggallah harapan...

Dan seperti yang Dr. Junior itu bilang, saat kak Yusuf tidak bisa melewati masa kritisnya dalam waktu satu kali dua puluh empat jam... dia akan koma.
Tak bisa kami lakukan saat ini selain menunggu ia sadar. Satu-satunya yang bisa kami lakukan hanyalah memberi pengobatan terbaik untuk kak Yusuf, tapi itu dia masalahnya...

"Apa tidak bisa diberi keringanan sedikit saja, mbak?! Kami pasti akan bayar kok seluruh biaya rumah sakitnya... tapi mungkin kami bisanya nyicil!! " suara ibu kak Yusuf terdengar sangat menyedihkan untukku. Setelah semua cobaan ini, kenapa keluarga kak Yusuf masih harus memikirkan masalah membayar biaya rumah sakit juga?! Aku jadi merasa bersalah... uang tabungan mereka sebagian besar sudah digunakan untuk membiayai persiapan pernikahan kak Yusuf denganku yang seharusnya dilaksanakan besok pagi, jadi dengan kata lain... mereka tidak memiliki uang untuk biaya pengobatan kak Yusuf. Sebenarnya aku ingin bantu, tapi uang simpanankupun belum tentu cukup untuk membiayai pengobatan kak Yusuf yang tidak pasti kapan akan sadar dari komanya. Bisa seminggu, sebulan, setahun, atau mungkin bertahun-tahun kak Yusuf baru sadarnya. Ya Allah... harus bagaimana ini??!

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now