PART 7

1K 77 4
                                    

-JUNIOR POV-

Libur telah tiba!!

Libur telah tiba!!

Libur telah tiba!!

Horrai!! Horrai!! Horraii!!
HORRAAIII!!!

Akhirnya hari minggu datang juga!!
Hari yang sangat kunanti-nanti dimana dihari ini aku bisa jalan berdua dengan my pretty girl nayla. Yiiihaay!!

Aku tidak menyangka rasanya akan sebahagia ini.

Walau kami cuma akan datang keacara reuni sekolahku saja, tapi tetap itu namanya jalan berdua... iya kan!!
Apalagi kami nanti akan datang ke reuni itu sebagai pasangan. Ah, jadi makin tidak sabar.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul satu siang saat aku baru menyelesaikan operasi terakhirku hari ini. Ah, aku harus cepat-cepat bersiap agar bisa tampil sempurna untuk nanti sore.
Andai saja aku tak perlu kerja setengah hari di hari minggu ini, aku akan punya banyak waktu untuk bersiap-siap. Tapi kalau ginikan aku cuma bisa bersiap seadanya, dan karna akan makan waktu kalau aku harus pulang kerumah dulu jadi aku cuma bersiap di ruangan pribadiku yang ada dirumah sakit ini.

Hmmm, biar kulihat.
Sepertinya di dalam tasku ada beberapa pakaian yang cocok untuk digunakan pergi ke klub malam

Kuobrak-abrik tas ransel hitamku yang sejak sebulan kubawa kesini teronggok di pojokan ruangan. Lalu setelah melakukan ritual bersih-bersih, mencocokkan pakaian yang akan kukenakan, serta semprot-semprot parfum keseluruh badan... akupun siap!!

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Pas!! Tak terasa empat jam sudah berlalu dan aku yakin pretty girl ku sudah menunggu di lobby rumah sakit sekarang.

Kupatut sekali Laguna untuk memastikan penampilanku di cermin.

Rambut. Oke.

Muka. Udah ganteng dari lahir.

Baju... emmm... bukan baju terbaikku sih, tapi it's okelah... masih pantes-pantes aja buat ke acara party di klub malam.

Siippp!! Sekarang tinggal nemuin my pretty girl aja.

Dengan langkah mantap aku berjalan keluar menyusiri koridor untuk keluar rumah sakit. Sepanjang aku jalan... kurasakan setiap mata menatap terpesona serta kagum kearahku.
Bukannya aku kege-eran ya, tapi emang begitu kenyataannya.

Tadi pagi aku sudah menyuruh supir pribadi keluargaku untuk mengantarkan mobil Ferrari merah kesayanganku kesini untuk kendaraanku, tanpa sepengetahuan Opa tentunya. Karna apapun masalahnya, pasti bakal ribet urusannya kalo berhubungan dengan Opa.

Sampai di depan pintu rumah sakit pandanganku langsung jatuh pada sebuah angkot yang berhenti di depan rumah sakit ini dan menurunkan sesosok bidadari yang kutunggu.
Ininih yang namanya should mate. Sehati. Yakin deh, kita itu jodoh.

Dengan langkah anggunnya nayla berjalan mendekatiku, membuat jantungku berdebar kencang menunggu menit demi menit dirinya yang makin dekat denganku.
Gaun dan jilbab putihnya berkibar tertiup angin membuatnya terlihat sangat anggun dan semakin....

"Cantik!! "

"Maaf? "

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, baru sadar kalau nayla sudah berdiri tepat didepanku dan tengah menatapku dengan pandangan bertanya. Astaga!! Jangan bilang tadi aku mengucapkan apa yang kupikirkan. Ugh, no!!

Aku menggaruk tengkukku yang tidak terasa gatal, kebiasaanku kalau tengah gugup dan tak tau harus berbuat apa.
"Ah, tidak.. bukan apa-apa!! "

Assalamualaikum, Dr.J ^^Where stories live. Discover now