Bagian 5

15.1K 534 11
                                    


"Barang siapa bangun di pagi hari tanpa memikirkan urusan umat (nasib saudaranya) berarti dia bukan termasuk umatku" (sabda Rosululloh SAW dalam HR Baihaqi)

****

"Jadi kamu mau dipanggil apa? Mas? tapi bukan orang jawa..uda.? bukan dari Padang..abang..mmm..saya panggil aa saja gimana?" tanya Jodha

"aa?? kaya aa Gym dong"

"Bukan..bukan aa Gym tapi aa Gon..aa gondrong..hehehe" jawab Jodha.

"Ga mau ah jelek..masa aa gon.."

"Terserah..suka-suka yang manggil" tegas Jodha.

***

Kini Jodha tidur lebih dulu, besok dia harus bangun lebih awal untuk menghadiri aksi damai bersama rekan-rekan sesama aktivis dakwah kampusnya. Adapun Jalal, dia masih asyik dengan laptopnya..sekilas senyum licik terukir dibibirnya..kini matanya menatap Jodha yang tertidur pulas..

'Dasar gadis bodoh.. mau-maunya aku manfa'atin.. aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku..lalu akan aku campakan dirimu sebagai gelandangan..setelah mimpiku jadi presdir terlaksana.. mudah saja bagiku pura-pura jadi anak manis di depanmu' gumam Jalal dalam hatinya..lalu diapun beranjak kesofa dan tertidur membawa ambisinya.

Jam tiga subuh Jodha sudah bangun, membersihkan diri dan seperti biasa berkholwat menjalin kemesraan dengan sang Khaliq..hanya itulah satu-satunya yang membuat Jodha merasa sangat damai, hanya cinta pada sang Robb yang tidak pernah mengecewakannya..Jodha melanjutkan taqorub dengan melantunkan tilawah Al-Qur'an..baru beberapa ayat..Jodha harus berhenti

"Hai.. kenapa sih..sepagi ini kau sudah mengganggu tidurku..berisik tau!!" bentak Jalal sambil menutup kepalanya dengan bantal.

"Kalau kamu mau jadi manusia pilihan..jauhkan lambungmu segera dari tempat tidur..dasar pemalas!"balas Jodha tak kalah sewot

"Asal kau tau aku sudah jadi manusia pilihan dengan memiliki rupa yang tampan dan harta yang melimpah..satu-satunya nasib buruku adalah menikah denganmu tau!!"

Jodha hanya bisa tersenyum getir..sebuah kenyataan pahit yang harus ia jalani, setelah keluarganya tidak mau menerima kini diapun harus hidup dengan seseorang yang sama sekali tidak mengharapkannya.. suara Jodha mulai melemah..menahan getaran air mata yang sudah tak tertahan

"Bukannya sudah ku bilang..klo ingin segera mengakhiri pernikahan ini..kau harus segera merubah dirimu..semakin kamu mempertahankan zona nyamanmu semakin lama kamu harus hidup dg orang berengsek ini. Tepatnya..orang yang sangat menyebalkan..." lanjut Jodha samil menyeka air matanya.

Jalal akhirnya bangun, dan duduk menyandarkan badannya di sofa..untuk melanjutkan pertengkaran meluapkan kekesalan yang selama ini ia pendam, "Ya..sangat..sangat..menyebalkan..saking menyebalkannya keluargamu sendiri sampai mengusirmu.." tendas Jalal.

"Kau tidak tau siapa diriku..jadi tidak usah menghakimi..!!!" jawab Jodha

Kini Jodha berdiri diatas sajadahnya..kekalutan hatinya biasanya akan segera sirna jika ia mendirikan shalat. Jalal hanya menatapnya dengan tatapan sisnis..namun tidak bisa dipungkiri ada aura ketenangan yang terpancar melihat Jodha yang khusu dalam shalatnya. Entahlah Jalal tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan jiwanya..perasaan yang terus berganti-ganti seoalah diluar kehendaknya..meski hatinya selalu berusaha untuk membenci, tapi jujur sosok Jodha sangat berbeda dengan teman-teman wanitanya, dan mau tidak mau itu semakin membuat dia penasaran dengan sosok Jodha.

Selesai shalat Jodha beranjak ke meja belajar, membuka-buka buku..hatinya masih kesal dengan ucapan Jalal.

"Hai..kenapa tidak mengajariku"..rengek Jalal, setelah menyadari ucapannya menyinggung Jodha. Jodha hanya diam, seolah tidak menganggap kehadiran Jalal.

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang