part 10

144 10 2
                                    

Roxane Pov.

Huft.. Melelahkan. Aku melirik jam yang melingkar indah di tangan ku. Kami sudah berjalan setengah jam. Dan setengah jam lagi waktunya habis. Arghh...

Tunggu? Apa? Waktunya sudah mau habis. YAAMPUN. Aku harus memberi tahu yang lain, karena kita sekarang sedang berjalan dengan lambat. Kalau tidak kita akan terjebak disini selamanya.

Dan aku tidak mau itu terjadi. Aku masih ingin kuliah di Jerman.

" kau ini memikirkan apa sih.?"
Tanya liam yang membuyarkan lamunan ku. Aku tersontak kaget, lalu berusaha untuk senyum.

" ahh, tidak aku tidak memikir kan apa-apa"

Bodoh. Kenapa aku mengatakan sepertu itu. Harusnya kan aku bilang kepada mereka kalau waktunya akan habis. Arghh.. Aku ketularan bodoh dengan sih eiren.

Lalu aku meliriknya. Dan dia pun melihat ku lalu memasang tatapan seperti " kenapa?" lalu aku menggeleng dan membuang pandangan kearah lain.
Kenapa semua diam.

Aku melirik mereka satu persatu. Mulai dari liam yang berada di samping kanan ku dia hanya memandang ke depan. Lalu wedelyn dan eiren di belakangku mereka hanya melihat sekitar.
Lalu beralih ke Louis dan Harry sama mereka hanya memandang lurus kedepan. Lalu zayn, aku tidak bisa melihat nya karena dia yang berada di depanku.

Ya di depanku. Dia bilang akan menjaga ku dari sesuatu yang buruk.Jadi aku tidak dapat melihat apa yang berada di depan. Yasudahlah.

Tetapi aku merasa aneh. Apa yah?

Oh yaampun.

Aku pun beralih ke belakang.

gawat Theofani hilang.

"teman-teman..." ucap ku gugup. Lalu berhenti, semua berhenti. Lalu pandangan mereka tertuju kepada ku. Aku hanya terpaku. Yaampun. Kenapa susah untuk berbicaraa... Teriaku dalam hati.

" kenapa Anne?" tanya zayn. Yah dia sudah memanggilku dengan sebutan Anne aku tidak tau kenapa.
"ehhmm itu..ittu.." aduuh aku masih saja susah berbicara aku hanya menunduk.

"kamu kenapa? " ucap Liam.

Baru saja aku akan mengatakan...

"the..."

" astaga astaga astaga"

Yah. Eiren pun menyela.

Aku melihat wedelyn pun mengarahkan pandanganya keblakang kanan dan kiri. Dan.

"Theofaniiii..! " jeritnya.

Kami semua langsung mengarah kebelakang. Yaaa dia memang sudah tidak ada. Entah kenapa.

" kemanaa diaa?" tanya louis dengan nada yang tinggi. Dia panik.

"aku juga tidak tau" ucap eiren kebingungan.

"ayo kita cari dia!" pekik Harry.

"tapi. Waktunya akan habis har.." ucap ku. Akhirnya aku bisa mengatakannya.
Tetapi mereka ku rasa tidak mendengarkan ku. Malahan. Sekarang aku sendiri dan Mereka sudah lari berbalik arah duluan.

Aku pun ikut berlari.

Author pov.

Mereka semua berlari entah kemana yang pasti mereka mencari keberadaan Theofani dimana.
" hehh..heeh..ber..henti sebentarr.." ucap eiren yang sudah berhenti. Dengan napas yang tidak beraturan

"kenapa lagi? Kita harus cepat mencarinya kalau tidak. Kita semua....hhh semua akan terjebak di sini." ucap Niall dengan napas yang terengah-engah. Sepertinya mereka sudah lari jauh sekali, sampai mereka sudah kehabisan nafas.

"tidak...aku hanya lelah"

Yaampun.

" yasudah kalau kau lelah nanti aku temani kau disini, aku dengar kau tidak boleh berlari?" ucap Wedelyn. Eiren hanya menganguk.

" oke kalian pergi saja cari dia kami akan tetap disini"

"baiklah, jaga diri kalian

Lalu mereka langsung pergi.

***

Harry pov

Bagaimana ini dimana Theofani? Mengapa dia menghilang begitu saja ada apa dengan dia? Tapi ku rasa aku melihat sesuatu. Sesuatu yang tersembunyi dalam dirinya.

Sudah ku tau dari awal, aku bisa melihat bagaimana sifat sifat orang. Memang dari awal aku terus memperhatikannya karena aku merasa sesuatu yang besar akan terjadi. Mungkin teman temannya menilai sifatnya hanya yang sering di munculkan atau dilakukan oleh Theofani. Tetapi aku bisa melihat lebih dalam lagi. Dia itu memiliki suatu sifat yang...

Berbeda.

Yaitu sifat penasarannya.

Flashback On

Aku melihat Theofani berjalan mengikuti arah kupu-kupu itu. Tapi dia berjalan tidak jauh daru kami.

Dan tiba-tiba

Dia menyentuhnya

Menyentuh kupu-kupu itu. Aku tak habis pikir. Dia menyentuhnya aku..Aku hanya terdiam membeku melihatnya. Bagaimana tidak kupu-kupu itu bisa merubah perilaku dan pikiran orang dengan hanya membutuhkan 2 detik saja.

" jangan menyemtuhnya Theofani!!" cegah niall.

Terlambat dia sudah terlambat.

"tidak aku tidak menyentuhnya."

Kenapa dia berbohong? Yaaah benar kupu-kupu itu sudah merubah pikirannya. Aku melihat kupu-kupu itu sudah lenyap pergi. Tapi kenapaa aku sedari tadi tidak bisa berbicara?

Ooh.. Mungkin ini karena efek kupu-kupu itu. Dasar. Dia mengetahui aku melihatnya. Dasar kupu-kupu sialan.

Flashback off.

Ku lihat mereka semua kebingungan mencarinya, lalu aku mempunyai ide.

"heyy, bagaimana kita bertanya kepada ratu putih. Pasti dia memberikan gambaran tentang Theofani? "

"yaaa kau benar Harr.."

"yasudah kau berikan sinyal kepada Ratu Putih." usul Zayn

Aku menganguk.

Lalu aku mulai berkonsentrasi. Menyatukan pikiran ku. Dan

Wussh

Munculah sebuan portal komunikasi.

Tak lama munculah wajah Ratu Putih. Taylor.

"ada apa Guardian Harry?"
Ucap Ratu.

"kami kehilangan jejak. Oleh Theofani. Bisa kau beritahukan dimana keberadaannya sekarang?" tanya ku.

Kulihat wajahnya. Dia tersontak kaget. Kenapa dia? Apa dia sudah mengetahuinnya kalau ini akan terjadi?

"astaga tidak!" pekik sang Ratu.

"ada apa Ratu?" tanyaku.

"tidakk..." gumamnya.

Ada apa dengannya.

"dia akan menjadi bahan taruhan..."

HAY! Sorry baru update.

Dont forget too vomments.

Thankyouu


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wonderland (Taylor Swift)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang