Prologue

15.1K 562 8
                                    

"Excuse me, Sir, could you please to put on your seatbelt? In 15 minutes, we will arrive at the destination," pinta Tyas, lalu membantu tuan itu untuk memakai sabuk pengamanannya. "Thank you."

"Tyas! Come here!!" Seru salah satu kru pramugarinya yang lain.

Dalam 15 menit, pesawat pun sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tiba di Tanah Air tercinta membuat Tyas ingin sekali pulang ke rumah dan memperkenalkan kekasihnya rumahnya dan memperkenalkan Juan, sebagai calon suaminya. Tapi...

"Tyas, kau sudah tiba?"

Tyas menjawab pertanyaan Juan via ponsel itu dengan semangat, "Tentu saja. Aku sampai di Bandara dengan selamat. Oh ya, kau bilang kau akan menjemputku, dimana kau?"

"Maaf, aku tidak bisa menjemputmu."

"Kenapa? Kau sakit?"

"Ah, tidak. Tapi aku harus memberitahumu tentang hal ini."

"Hal apa?"

"Kita lebih baik akhiri saja semua ini."

-----

"David Kajima, komedian blasteran Indonesia-Jepang ini mengatakan bahwa dirinya akan berhenti melajang. Seperti yang dikatakannya setelah mendapatkan gelar komedian terbaik dan aktor komedi terbaik, David mengatakan bahwa dirinya siap untuk menikah tahun depan. Lantas, siapakah yang akan dinikahi komedian yang baru genap berusia 31 tahun tersebut? Apakah ada diantara mantan kekasih Davidlah yang akhirnya menjadi tambatan hatinya? Kita simak beritanya berikut ini....."

David menghela napas panjang. Sepertinya ini adalah kesalahan besar mengatakan apa yang dianggapnya bercanda, malah dikira sungguhan oleh media.

Ponselnya berdering.

"Halo?" Jawab David.

"Steffi baru menonton infotaiment. Dan salah satunya membahas kau. Apa kau benar akan menikah?"

"Apa?! Siapa? Siapa yang bilang begitu?!" Seru David.

"Infotaiment barusan, Vid. Aku yakin kau juga menontonnya, jangan bohong."

"Hei, Lex, bisa kita bicara di tempat lain saja?" Tanya David, "Aku tidak ingin bicara di telepon."

"Baiklah. Dimana?"

"Di Pub biasa saja," katanya, "Bahaya kalau aku di rumah sekarang."

"Biar kutebak, pasti ibumu akan datang dan menceramahimu lagi!"

"Tidak perlu di bahas. Cepatlah. Aku tunggu dalam satu jam kau harus disana."

"Baiklah."

Dalam satu jam, mereka berdua sudah bertemu di Pub yang berada di sebuah hotel bintang lima di kawasan Kuningan.
Alex bisa tergolong bijak dibandingkan oleh Kris yang secara usia jauh lebih tua. Mungkin karena Alex di tuntut untuk menjadi seorang pendidik yang harus bisa memberitahu dan mengajarkan apa yang benar untuk para pelajarnya. Bahkan anaknya yang berusia tiga tahun pun benar-benar terlihat bijak. Apa mungkin Alex selalu memberi kuliah filsafatnya kepada anaknya itu tiap hari?

"Jadi, bisa kau ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?"

"Aku bertemu Indah, saat menghadiri acara penghargaan. Dan aku benar-benar kesal melihatnya sudah berjalan bersama dengan laki-laki lain, yang katanya anak konglomerat dari daerah itu. Benar-benar menyebalkan kau tahu?"

"Sebentar, maksudnya Indah-Indah yang jadi kekasihmu tahun lalu itu?" Ulang Alex. "Kau bohong! Jadi karena itu dia meninggalkanmu?"

"Siapa yang tahu?" Balas David. "Lagi pula kau tahun kan betapa matrenya Indah? Dan selain itu aku hanya cinlok dengannya."

Mr. Laugh and The Airplane GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang